Ini Respons Peternak Sapi Kurban Soal PMK di Riau
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau di Riau tengah marak akhir-akhir ini.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Saat ini di Riau sedang marak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi dan kerbau, tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi para peternak di Provinsi Riau.
Seperti misalnya peternak sapi kurban yang ada di Kota Pekanbaru, mengaku sempat khawatir dengan makin meningkatnya kasus PMK di Riau.
Seperti pengakuan seorang peternak sapi kurban, Purwanto di Kulim Pekanbaru, ia yang memelihara 20-an ekor sapi di kandangnya khusus sapi kurban mengaku sempat khawatir.
"Yang jelas pasti khawatirlah karena kalau dia nanti terkena kan jadi nggak bisa dijual sapinya pas kurban nanti," ujar Purwanto kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (6/2/2025).
Namun demikian, Purwanto yang memilihkan sejumlah jenis sapi mulai dari Nali, PO dan Limosin tersebut mengaku selalu memperhatikan kondisi kesehatan hewan ternaknya.
"Insya Allah selalu diperhatikan, mulai dari vaksin dan obat-obatan serta perawatan lainnya,"ujar Purwanto.
Ia juga selalu menjaga interaksi, apalagi ternaknya ini berada di dalam kandang penggemukan, dengan demikian selalu terjaga dari akses luar.
Provinsi Riau sendiri, Guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Riau, pemerintah pusat memberikan bantuan vaksin ke Riau.
Bantuan vaksin PMK akan dikirim secara bertahap ke Riau.
Tahun ini Provinsi Riau tahun ini mendapatkan alokasi vaksin Pmk sebanyak 53.600 dosis yang akan dikirim secara bertahap.
Pada tahap awal ini, diperkirakan ada 30 ribu dosis vaksin PMK yang akan dikirim ke Riau.
Baca juga: Waspada! Wabah PMK di Riau Merebak di 5 Kabupaten, Kasus Terbanyak di Wilayah Ini
Selain PMK, penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau yang dikenal sebagai sapi ngorok, serta penyakit Jembrana juga menjadi ancaman serius.
Ketiga penyakit ini berpotensi meluas akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Sebagai informasi, kasus PMK Riau pada awal tahun 2025 ini mengalami lonjakan.
Pada awal Januari 2025 lalu jumlah kasus PMK di Riau hanya dua kasus, namun informasi terbaru, akhir Januari ini total kasus PMK di Riau sudah diangka 60 kasus.
PMK di Kabupaten Inhu ditemukan sebanyak 26 kasus, kemudian di Inhil ada 18 kasus, Kampar 6 kasus. Kemudian di Bengkalis dan Kuansing masing-masing lima kasus.
(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)
| Kunci Jawaban Halaman 167 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Lembar Aktivitas 16 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 166 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Peninggalan Peradaban Islam |
|
|---|
| Kini Dukung Prabowo dan Ganti Logo Projo, Budi Arie Bantah Buang Jokowi dari Projo |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 164 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Dampak Monopoli Belanda di Maluku |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 163 IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Aktivitas 13 Kepemimpinan Sultan Agung |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.