PSPS Pekanbaru Eksploitasi Dua Full Back Persiraja, Titik Lemah Lawan yang Tidak Dibenahi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - PSPS Pekanbaru berhasil menang tipis atas tamunya Persiraja, Selasa malam (11/2/2025) di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru dengan skor tipis 1 - 0. Kemenangan PSPS ini tidak lepas dari tekanan bertubi-tubi yang dilakukan di kedua full back Persiraja.

Dalam laga ini, sedari menit pertama, PSPS sudah terlihat memulai serangan dari kedua sayapnya.

Kedua sayap pun dibantu full back masing-masing membantu serangan.

Di sayap kiri ada Yudo yang dibantu Fardan Harahap.

Sedangkan di kanan ada Sadewa dibantu Birrul. Dua full back Persiraja yakni Indra Rianto dan Akbar.

Tekanan sayap PSPS Pekanbaru ini ke dua full back Persiraja makin menjadi-jadi setelah Asir masuk menggantikan Sadewa. Sejumlah peluang tercipta dari Asir.

Sedangkan para gelandang tengah yakni menahan gempuran Persiraja dari tengah. Setelah bola didapat, langsung gulirkan ke sayap. 

Itulah yang dilakukan gelandang serang Noriki Akada.

Ia kerap turun jauh ke bawah membantu pertahanan.

Bahkan Noriki juga kerap melebar ke sayap untuk membantu serangan.

Pun hal yang sama juga dilakukan dua gelandang lainnya Aulia Ramadhan dan Qadri.

Sangat jarang, bahkan bisa disebut tidak ada serangan PSPS Pekanbaru dari lini tengah.

Dari sayap, umpan crossing lebih sering dilakukan.

Sesekali umpan mendatar. 

Apalagi di babak kedua setelah Lerby masuk menggantikan Ilham Fathoni. 

Lerby sendiri kuat dalam bola-bola atas lewat sundulannya.

Pihak PSPS memang mengharapkan gol lewat bola-bola atas.

Dan inilah yang terjadi.

Serangan dari sayap kiri PSPS digagalkan Persiraja lewat pelanggaran.

Wasit memberikan tendangan bebas buat PSPS Pekanbaru.

Ilham Syafri yang baru masuk langsung mengambil tendangan bebas. Itu menjadi sentuhan pertama Ilham Syafri di pertandinhan tersebut dan langsung berbuah gol. Bola tendangan bebas Ilham disambut Noriki dengan sundulan untuk menaklukkan kiper Persiraja dan GOL.

PSPS seperti sudah membayangkan jalannya pertandingan. Sebab pelatih PSPS, Aji Santoso mengatakan timnya terus latihan tendangan bebas dalam latihan.

"Ini buah latihan kita setiap hari. Kita latihan set piece saat latihan," kata Aji Santoso pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (12/2/2025).

Aji Santoso juga mengakui timnya mengeksploitasi dua full back sang lawan. Eksploitasi lewat kedua sayap PSPS Pekanbaru.

Dalam latihan persiapan menjamu Persiraja, katanya, pemain sayap dilatih banyak melakukan serangan. Titik lemah Persiraja memang di daerah itu.

"Banyak latihan di sayap. Serangan saya banyak dari sayap," katanya.

Ia pun menjawab kenapa serangan dari tengah sangat minim dilakukan.

"Tengah mereka cukup kuat. Makanya saya bermain sayap," ucapnya.

Di laga ini, PSPS sendiri turun tidak dengan kekuatan penuh.

Sebab dua pemain asingnya absen yakni Douglas yang cedera dan Jhon Mena yang kena sanksi akibat kartu merah di laga sebelumnya. 

Sedangkan Persiraja turun dengan kekuatan penuh.

Sebenarnya strategi PSPS bukan barang baru yang diterapkan lawan Persiraja.

Kala kedua tim bentrok di laga perdana babak 8 besar lalu, pada akhir Januari lalu, PSPS sudah mengetahui titik lemah sang lawan.

Bahkan 2 gol kemenangan PSPS Pekanbaru juga didapat dari sektor full back kanan.

Kala itu, lewat serangan balik, dua kali sayap PSPS bisa melewati full back kanan Persiraja.

Itu menunjukkan kelemahan dari sang lawan.

Ternyata, kelemahan sang lawan masih ditemukan PSPS Pekanbaru kala bertemu kedua kalinya di babak 8 besar.

Akhirnya dieksploitasi untuk menciptakan gol.

Persiraja ternyata tidak memperbaiki titik lemahnya dalam pertemuan kedua ini.

Akhirnya harus menelan kekalahan.

Selamat atas kemenangan yang diraih PSPS Pekanbaru. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)