Peraih Skor Tertinggi Tak Lolos CPNS Gara-gara Tinggi Kurang, Tri Cahyaningsih Syok Tapi Ikhlas

Tri Cahyaningsih, buruh pabrik di Kabupaten Boyolali, harus menelan kekecewaan karena tidak lolos CPNS gara-gara tinggi.

Editor: Ariestia
TribunSolo.com/Tri Widodo
GAGAL JADI PNS - Tri Cahyaningsih, warga Boyolali gagal jadi PNS karena tingginya kurang 0,5 sentimeter. Ia meraih nilai tertinggi SKD CPNS Kemenkumham Jateng. 

Ternyata tak hanya sekali Ayya mengikuti tes CPNS dan gagal.

Pada 2017, ayah pernah mencoba mendaftar, namun usahanya belum membuahkan hasil.

Dia gugur dalam tes seleksi kesamaptaan.

Tahun berikutnya, ia mencoba lagi. Namun, Ayya tak bisa mengikuti tes.

Tak berhenti di situ, Ayya kembali mendaftar CPNS, tetapi ia hamil dan melahirkan putra yang membuatnya tak memungkinkan untuk mengikuti seleksi.

Padahal, tahun itu menjadi kesempatan terakhir baginya untuk mengabdikan diri pada negara.

"Kan tidak bisa ikut lagi karena batas usia maksimal 28 tahun. Yaudah gak bisa," ucapnya, Sabtu (9/11/2024).

Pengumuman pembukaan CPNS Kemenkumham Jawa Tengah untuk formasi penjaga tahanan 2024, membawa angin segar bagi ibu dua anak itu.

Dalam penerimaan ini, usia maksimal 35 tahun.

Ayya yang saat itu berusia 31 tahun pun kembali mendapat peluang untuk mengejar mimpi.

Ia kembali mendaftarkan diri dan melakukan persiapan untuk mengikuti seleksi.

Hasilnya pun memuaskan, ia meraih skor tertinggi dalam SKD. Namun sayang, ia gugur lantaran tinggi badannya kurang 0,5 sentimeter.

Ikhlas Terima Kenyataan

Meski kecewa, Ayya memilih menerima kenyataan.

"Gelo (kecewa) pastine (pastinya), kurang 0,5 sentimeter aja lho. Tapi gak apa-apa, memang belum rejekine," terangnya.

Tak patah arang, Ayya berencana akan mendaftar CPNS lagi.

"Kalau ada bukaan lagi (formasi) yang sesuai mau daftar lagi. Bisa pakai nilai SKD yang kemarin," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved