Pekanbaru Siaga Darurat Banjir
Ada Buaya, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Desak Korban Banjir Agar Mau Mengungsi
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengimbau warga masyarakat korban banjir di Pekanbaru agar mau mengungsi.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengimbau warga masyarakat korban banjir di Pekanbaru agar mau mengungsi.
Ia turun langsung ke lokasi banjir, Rabu (5/3/2025) malam, untuk memantau kondisi warga dan menyalurkan bantuan meski hujan deras mengguyur.
"Ini kan warga masih banyak bertahan di rumahnya. Ada yang takut barangnya hilang. Ada yang bingung mau mengungsi ke mana. Kami sedang mengupayakan evakuasi. Warga yang rumahnya terendam parah kami minta segera mengungsi ke tempat aman," ujar Agung.
Agung juga mengingatkan adanya ancaman buaya di Sungai Siak yang dapat membahayakan warga.
"Di daerah pinggir sana (Sungai Siak) ada buaya. Makanya warga yang tak mau keluar dari rumahnya, kami paksa keluar dan dievakuasi. Karena kami khawatir ada korban jiwa," kata Agung.
Pantauan di lokasi menunjukkan warga tetap beraktivitas dengan menerobos genangan air.
Baik itu yang berjalan kaki maupun menggunakan pelampung.
Sejumlah anak juga terlihat bermain air di area banjir.
Baca juga: Waspada Maling, Korban Banjir di Pekanbaru Enggan Mengungsi
Baca juga: Wako Agung Nugroho Tetapkan Pekanbaru Siaga Darurat Banjir Saat Tinjau Lokasi Dini Hari
Meski air terus menggenangi rumah-rumah warga, banyak yang masih bertahan.
Banjir akibat luapan Sungai Siak merendam permukiman warga di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, telah memasuki hari keempat, Kamis (6/3/2025).
Agung menyebutkan, sebanyak 2.800 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kecamatan Rumbai.
Pemerintah Kota Pekanbaru memprioritaskan bantuan kesehatan dan makanan bagi warga terdampak.
"Kami memastikan kesehatan warga. Setiap pagi petugas puskesmas keliling memeriksa kesehatan, terutama bayi, lansia, dan anak-anak," ujar Agung.
Selain itu, bantuan makanan juga terus disalurkan. "Setiap hari kami menyediakan 7.000 bungkus nasi untuk berbuka puasa dan sahur," tambahnya.
Warga Enggan Mengungsi
Sebelumnya diberitakan masih banyak yang memilih untuk bertahan di dalam rumah.
Warga korban banjir enggan mengungsi karena khawatir kehilangan barang-barang berharga.
"Di sini banyak maling. Tinggal sebentar sudah masuk maling ke rumah. Maling televisi, tabung gas, uang dan sebagainya. Waktu banjir dulu banyak warga yang kehilangan," ungkap Murni (53), salah seorang korban banjir di RT 4 RW 6, saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Kamis (6/3/2025).
Menurut Murni, banjir di rumahnya telah berlangsung selama empat hari dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 sentimeter.
Ia tinggal bersama suami dan tiga anaknya di rumah yang kini tergenang air tersebut.
Murni menjelaskan bahwa mereka memilih untuk tetap bertahan di rumah daripada meninggalkan barang-barang berharga mereka.
"Ya, selagi bisa bertahan di rumah, kami di rumah dulu. Untuk barang-barang sudah kami naikkan ke tempat yang tinggi. Tempat tidur juga ditinggikan. Kami tak nyaman kalau rumah ditinggal, karena banyak maling," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.