Kemenag Riau Imbau Masjid di Jalur Mudik Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025

Pengelola masjid juga diimbau menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet bersih, area istirahat, serta air minum atau makanan ringan untuk takjil.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
JALUR MUDIK - Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliardi mengimbau pengelola masjid dan mushola yang berada di jalur mudik agar tetap bisa beroperasi selama 24 jam saat mudik lebaran. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengelola masjid dan mushola yang berada di jalur mudik agar tetap bisa beroperasi selama 24 jam saat mudik lebaran.

Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan optimal bagi para pemudik.

Selain operasional nonstop, pengelola masjid juga diimbau menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet bersih, area istirahat, serta air minum atau makanan ringan untuk takjil.

"Sesuai arahan Menteri Agama yang tertuang didalam Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H/2025 M diterangkan bahwa, salah satu poin utama dalam edaran ini adalah imbauan kepada pengelola masjid dan mushola di jalur mudik agar tetap beroperasi selama 24 jam," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama  (Kanwil Kemenag) Riau, Muliardi, Minggu (23/3/2025).

Muliardi mengatakan surat edaran tersebut menjelaskan peran masjid selama mudik harus lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang pelayanan umat.

Sehingga keberadaan masjid dan mushola dapat dijadikan oleh pemudik yang ingin melaksanakan shalat dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halamanya.

“Karena pada prinsipnya masjid ini sebagai pusat pelayanan masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan panjang, jadi bukan hanya tempat shalat 5 waktu saja," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya mengingatkan kepada para pemudik yang menggunakan fasilitas Masjid maupun Musholla agar bersama-sama menjaga kebersihan, kenyamanan, serta keamanan lingkungan masjid dan mushola.

Sehingga kebersihan masjid tetap terjaga tanpa harus meninggal fungsi dan manfaatnya sebagai pusat ibadah dan pusat pelayanan masyarakat.

“Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk kenyamanan bersama, seperti menjaga kebersihan, tidak membuang sampah disembarang tempat, sisa makanan atau sampah tidak ditinggalkan begitu saja," katanya.

Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Armada Penyeberangan Roro Bengkalis Ditambah

Baca juga: Cara Booking Tiket untuk Roro di Pelabuhan Dumai-Rupat untuk Hindari Antrean Panjang

Sementara terkait arus mudik lebaran 2025, Kepala Terminal BRPS Pekanbaru, Bambang Armanto, menyebut bahwa arus mudik Lebaran tahun ini didominasi tujuan Sumatera Utara dan Pulau Jawa.

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 25-26 Maret dan 27-28 Maret.

Ia menambahkan bahwa tiket reguler saat ini sudah hampir habis terjual berdasarkan hasil rapat terakhir.

Jika lonjakan penumpang terus meningkat, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan armada untuk mengakomodasi kebutuhan pemudik.

Dengan perkiraan lonjakan penumpang yang signifikan, pihak terminal mengimbau pemudik untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memastikan ketersediaan tiket agar perjalanan mudik berjalan lancar dan nyaman.

Sementara dari sisi keamanan dan kelayakan armada, Terminal BRPS rutin melakukan ramp check setiap hari, bukan hanya menjelang Lebaran.

“Tes urine juga sudah dilakukan terhadap 15 sopir, dan semuanya negatif. Sebelum puncak arus mudik nanti, kami akan mengadakan tes kembali untuk memastikan keselamatan perjalanan,” jelasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved