Berita Viral
UPDATE 3 Polisi di Lampung Tewas Ditembak: Penembakan Jarak Dekat, Targetkan Kapolsek
Choirul Anam mengatakan, polisi ditembak saat sedang berusaha menghalau peserta judi sabung ayam yang berusaha melarikan diri.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, mengungkapkan bahwa penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian saat penggerebekan arena perjudian sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, dilakukan dari jarak dekat.
Tiga anggota kepolisian yang menjadi korban, yaitu Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Lusiyanto, yang kemudian mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anumerta, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anumerta Petrus Aprianto, dan Brigadir Polisi Satu (Briptu) Anumerta M Ghalib Surya Ganta.
Choirul Anam menjelaskan bahwa penembakan terjadi saat anggota kepolisian berusaha menghalau para peserta judi sabung ayam yang mencoba melarikan diri.
Diduga, penembakan dari jarak dekat tersebut dilakukan oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurut Choirul Anam, Kompolnas memiliki rekaman video yang secara jelas memperlihatkan peristiwa tersebut, seperti yang dikutip dari kanal Youtube Kompas TV pada hari Sabtu, 22 Maret 2025
Selain itu ia menyebut, penembakan maut itu memang menargetkan Kapolsek Negara Batin Lusiyanto dan dua anggota polisi lainnya yang sedang melakukan penggeberekan pada Senin (17/3/2025), lalu.
"Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek, menarget petugas-petugas yang lain. Karena memang dia berbeda. Mereka, petugas ini berbeda dengan peserta perjudian dan sabung ayam. Makanya mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat. Karena mereka ini sedang menghalau," kata Choirul lagi.
Baca juga: Jeritan Hati Putri Kapolsek: Ayah Ditembak, Dituduh Terima Setoran, Keadilan Harus Ditegakkan
Baca juga: Bupati Minta Tolong, 6 Guru Tewas Dibakar Dalam Insiden Pembakaran Gedung Sekolah di Papua
Selain itu, Choirul menegaskan kalau senjata yang digunakan dalam aksi penembakan bukanlah senjata rakitan, melainkan senjata pabrikan.
Hal ini didasarkan pada temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.
"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik. Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," katanya.
Pertanyakan Penetapan Tersangka
Selain itu, Choirul mempertanyakan lamanya penetapan tersangka dalam kasus penembakan tiga polisi aat penggerebekan judi sabung ayam, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Menurut Choirul, meski dua prajurit TNI yang diduga terlibat telah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya, hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Anggota TNI sudah menyerahkan diri, sudah mengaku. Senpi (senjata api) sudah ditemukan, saksi sudah diperiksa. Tapi apa yang jadi kendala sampai belum ada tersangka penembakan sampai hari ini?" ujarnya dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (23/3/2025).
Choirul menilai, dengan adanya saksi, barang bukti, dan rekam jejak digital, kasus ini sebenarnya tidak terlalu rumit untuk dituntaskan.
Namun, hingga kini, belum ada perkembangan signifikan terkait penetapan tersangka.
"Yang pertama, kasus ini sebenarnya sederhana kok. Saksinya ada, buktinya ada, alat yang dipakai untuk membunuh juga ada," katanya.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa isu penembakan ini justru dialihkan ke persoalan dugaan aliran dana dari praktik judi sabung ayam kepada aparat.
"Ya, rekam jejak digital juga ada. Karena saya nggak tahu apa yang menjadi kendala. Yang saya tahu malah ini dialihkan isu penembakan jadi dialihkan isu soal peredaran duit," ujarnya.
Choirul menegaskan kalau kasus penembakan ini harus tetap menjadi prioritas utama dalam proses penyelidikan.
Kendati begitu, ia mengimbau agar dugaan adanya aliran dana dari judi sabung ayam kepada oknum aparat sebaiknya ditangani secara terpisah dan tidak mengganggu proses hukum terhadap pelaku penembakan.
"Itu yang menurut saya itu hambatan. Ayolah kita fokus pada penembakan ini. Kalau ada soal duit dan sebagainya, seperti komitmen dari Pak Kapolda Lampung yang kemarin juga bertemu dengan kami, akan ditindak tegas kok," katanya.
Sementara, Choirul mengatakan insiden tragis penembakan di arena judi sabung ayam, Kabupaten Way Kanan, Lampung terjadi saat hari masih terang.
Hal itu juga menegaskan bahwa penembakan maut yang tewaskan tiga polisi itu terjadi bukan saat gelap atau petang.
Choirul Anam mengatakan sehingga banyak saksi yang dapat melihat langsung pelaku.
Bahkan senjata yang digunakan pelaku dalam mengeksekusi tiga polisi.
"Yang jelas ya, banyak orang yang bisa melihat secara langsung siapa pelakunya dan membawa senjatanya apa, karakternya apa. Karena ternyata ya momen itu bukan gelap, bukan petang, tapi masih terang-benderang walaupun jam 5 sore," ujar Choirul, mengutip YouTube Kompas TV.
Ia menyatakan Kompolnas memiliki rekaman video yang memperlihatkan peristiwa tersebut dengan jelas.
Ia juga mempertanyakan mengapa hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini, meskipun fakta-fakta yang ada sudah cukup jelas.
"Tantangannya nih joint team ini, masa sudah hampir satu minggu belum ada tersangka? Faktanya jelas, unsurnya jelas, peristiwanya jelas, saksinya jelas. Apa masalahnya? Ayo kita kembali fokus lagi ke soal ini," ujarnya.
Ia menekankan bahwa transparansi dalam proses hukum sangat penting agar kredibilitas penegakan hukum tetap terjaga.
"Ayolah kita bekerja secara ilmiah. Dan jadi transparansi itu juga yang jadi catatan," katanya.
Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam
Sementara itu terdapat dugaan adanya setoran judi sabung ayam hingga disebut-sebut memicu insiden maut tertembaknya 3 polisi di Way Kanan, Lampung.
Hal itu diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan.
Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.
Namun Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.
"Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran)," ujar Kapendam II Sriwijaya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).
Namun hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.
"Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah," lanjutnya.
Digaji Jutaan sebagai Anggota DPRD, Punya Harta Rp 19 M: Bella Shofie Dikecam karena Malas Ngantor |
![]() |
---|
Tak Jera, Gus Nur Tetap Kritik Pemerintah Meskipun dapat Amnesti dari Prabowo, 'Itu Panggilan Jiwa' |
![]() |
---|
Perangai Pasangan Mahasiswa, Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Sengaja Ditelantarkan, Lalu Dikubur |
![]() |
---|
Gus Nur Sumringah dapat Amnesti, Bambang Tri Mulyono Nelangsa, Padahal Terpidana Kasus yang Sama |
![]() |
---|
Mensesneg: Presiden Prabowo Tak Masalah Bendera One Piece, Asalkan. . . |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.