Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Pria di Bantul Cekik Pacar hingga Tewas, Jasadnya Dibiarkan jadi Kerangka, Lalu Dicuci dan Disimpan

Entah apa yang ada dalam benak pria ini . Ia biarkan jasad pacarnya jadi kerangka. Ia kemudian bersihkan dan kerangka pacarnya disimpan dalam rumah

Editor: Budi Rahmat
Tribun/Dokumen
SIMPAN KERANGKA PACAR - Seorang pria di Bantul simpan kerangka pacarnya usai ia habisi setahun yang lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sungguh mengerikan apa yang dilakukan pria asal Kabupaten Bantul ini . Ia tega mencekik pacarnya hingga tewas kemudian membiarkan jasadnya di rumah kosan hingga menjadi kerangka.

Karena kosan tersebut masih milik korban, maka tak ada yang tahu jika sudah ada jasad manusia di dalamnya .

Kejadian tahun 2024 silam itu kini mencuat setelah pelakunya berhasil ditangkap . Ia adalah Rafy Ramadhan (24).

Baca juga: Sigra yang Bawa 7 Pemudik Ditabrak Kereta Api Batara Kresna di Gayam, 4 Orang Meninggal Dunia

Raffy mengaku kesal dengan pacarnya yang bernama Dian Puspita (23). Korban kemudian dicekik setelah sempat terjadi keributan .

Emosinya yang meluap-luap menjadikan pelaku gelap mata . Permintaan maaf korban pun tak ia hiraukan dan terus mencekik korban hingga meninggal dunia.

Pada konferensi pers yang digelar Polres Bantul, pelaku mengaku spontan saat melakukan aksinya.

Ternyata masalah bakso yang gosong menjadi pemicu ia menghabisi pacarnya itu . Bahkan ia juga memukul menggunakan sapu.

"Jadi, selama lima tahun menjalin hubungan/pacaran memang seperti hubungan biasa. Tetapi, semakin lama temperamen dan emosional korban semakin terlihat dan saya beberapa kali mendapatkan kekerasan fisik," ungkap pelaku Rafy saat dihadirkan dalam Jumpa Pers di lobby Polres Bantul, Selasa (25/3/2025).

Pelaku pun mengaku tidak kuat dengan temperamen korban. 

Pelaku dan korban ternyata sudah tinggal bareng selama lima tahun terakhir, namun belum menikah.

Lalu, pelaku sempat mencoba kabur dari korban, namun pelaku tetap ditemukan oleh korban.

"Seberapa jauh saya kabur, pasti ditemukan. Itu (saat korban masih hidup, pelaku kabur dari korban) supaya ya tidak terjadi hal-hal seperti itu (pembunuhan). Tapi, karena sudah terlanjur pecah emosi saya, waktu itu ya memang sudah terjadi," ujar pelaku.

Di sisi lain, ia mengaku bersalah dan menyesal dengan korban. Bahkan, ia masih memiliki rasa sayang terhadap korban. 

Ia pun mengaku bahwa seharusnya semua masalah yang ada bisa diselesaikan dengan cara baik.

"(Waktu dicekik korban sempat minta maaf) tapi saya lanjutkan (mencekik) karena emosi saya masih meluap-luap di situ. Jadi, saya tidak bisa berpikir jernih yang ada cuma melampiaskan emosi saya tapi malah sampai begitu (meninggal dunia)," papar dia.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved