Detik-detik Wanita Muda Tikam Pacar Hingga Tewas di Batam, Emosi Kerap Dimintai Uang untuk Judol

Wanita muda di Batam nekat menikam pacarnya hingga tewas karena kerap dimintai duit buat judi online

Editor: Theo Rizky
Istimewa Via Tribunbatam.id
PACAR TEWAS DITIKAM - Pelaku pembunuhan sang kekasih, Fania Putri (25) di Polsek Lubuk Baja yang nekat tikam pacarnya karena kesal uangnya kerap diminta korban untuk main judi slot, serta tangkapan layar sebelum peristiwa pembunuhan di sebuah kos-kosan, Blok V, Baloi, Lubuk Baja, Kamis (3/4/2025) dini hari, Kamis (3/4/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amarah membutakan Fania Putri (25), seorang wanita muda perantau asal Medan Kota, Sumatera Utara yang tinggal di Batam

Dari balik jeruji tatapan matanya kosong. Wanita muda itu termenung. Kejadian kelam baru saja ia lalui. 

Tak pernah terbersit di pikirannya menjadi seorang pembunuh. 

Apalagi, harus merenggut nyawa sang kekasih, Charles Leo Putra (36). 

Kejadian itu berlangsung singkat, namun merubah hidupnya dalam sekejab. 

Kamis, 3 April 2025, dini hari, ketika arah jarum jam dinding mendarat di angka 4. 

Fania menghabisi nyawa Charles Leo Putra.

Dadanya ditikam dengan pisau memotong bawang dan cabai, korban bersimbah darah. 

Saat itu, cekcok antara korban dan pelaku memuncak. 

"Saya sudah tak sadar, pikiran saya sudah gelap. Saya sangat kesal, dia tak pernah dengarkan saya, kami sudah sering ribut," ungkap Fania di Polsek Lubuk Baja dilansir dari Tribunbatam.id.

Fania mengaku menyesal, namun ia berupaya tegar. Kenyataan di depan, harus ia hadapi. 

"Sangat menyesal, gak tahu lagi bilang apa," ucap Fania dengan mata berkaca-kaca. 

Dari raut wajahnya, masih terlihat penyesalan yang tak dapat ia sembunyikan. 

Seolah tak percaya yang telah terjadi. Waktu begitu singkat, dinginnya jeruji besi akan menjadi tempat tinggalnya. 

Fania dan korban merupakan sepasang kekasih yang masih berstatus pacaran. Keduanya menjalin hubungan dalam setahun terakhir.

Sebelum terjadi percekcokan itu, Fania mengungkapkan kekesalannya terhadap korban yang kerap meminta uang untuk bermain judi slot. 

Uang dari gaji milik korban kerja freelance kerap dimintai korban. 

Puncak pertikaian antara keduanya terjadi malam itu.

Mereka baru pulang dari tempat hiburan. 

Dalam perjalanan, pasangan ini terlibat cekcok.

Korban yang saat itu berada di atas motor sempat menarik-narik kendaraan, membuat pelaku takut terjatuh.  

Setelah tiba di kos, pertengkaran semakin memanas.

Apalagi pelaku sudah di bawah pengaruh alkohol.   

Pertengkaran pun semakin memanas, hingga korban diduga mencekik leher Fania. 

Dalam kondisi panik dan emosi, Fania langsung mengambil pisau yang ada di atas meja dan menusukkannya ke tubuh korban.

"Saya kesal karena dia selalu minta uang untuk judi. Kami bertengkar, saya sempat dipiting, lalu saya refleks ambil pisau di atas meja dan menusuk dia," ujar Fania. 

Fania dan korban telah menjalin hubungan selama satu tahun dan tinggal bersama di kos tersebut. 

Namun, permintaan uang yang terus-menerus untuk bermain judi membuat Fania kehilangan kesabaran hingga berujung pada aksi nekatnya.

Meski telah menikam korban, Fania mengaku masih sempat berusaha menyelamatkan nyawa korban. 

Ia membawa korban ke Rumah Sakit Elisabeth Lubuk Baja.

Namun sayang, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

"Saya sempat membopong dan membawa dia ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong. Saya sangat menyesal," ungkapnya.

Kini, Fania Putri harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dikenakan pasal pembunuhan. 

Sempat Diingatkan Bapak Kos

Peristiwa berdarah itu terjadi di sebuah kos-kosan di Blok V, Baloi, Lubuk Baja, Kamis (3/4/2025) dini hari.

Kos-kosan itu disewa oleh pelaku, sementara korban hanya sebagai tamu.

Namun kerap datang ke kos-kosan tersebut.

Bahkan seminggu sebelum tragedi mengerikan tersebut terjadi, korban disebut-sebut tinggal di kosan tersebut bersama kekasihnya.

Jhon, pemilik kos-kosan mengatakan bahwa si wanita memang sudah lama tinggal di tempat kos miliknya.

Sedangkan korban, bukan penghuni kos di sana.

Sebelum penikaman berujung tewasnya korban, Jhon sebenarnya sudah menegur korban, termasuk juga pelaku.

Itu karena korban dan pelaku pernah cekcok di kos-kosan milik Jhon.

Kondisi itu mengganggu penghuni kos lainnya.

"Saya juga sudah pernah ingatkan korban dan pelaku, karena mereka pernah cekcok di depan kamar kos," ujar Jhon.

Ia melanjutkan, selama satu minggu terakhir korban tidur di kamar kos pelaku dan sering terdengar ribut.

"Penghuni lain juga sudah cerita bahwa mereka sering cekcok di kamar," katanya.

Terkait korban yang tinggal bersama pelaku di tempat kosnya,

Jhon mengaku sudah beberapa kali mengingatkan hal itu, terutama kepada korban.

"Saya sudah ingatkan agar melaporkan diri ke RT/RW. Saya juga sudah bilang agar mengambil form sebagai anak kos," kata Jhon.

Namun korban selalu beralasan, dirinya tinggal di Bengkong dan sedang malas pulang. 

Korban hanya bertamu ke kamar kos pacarnya.

Terakhir ia mendapat kabar, korban sudah tergeletak bersimbah darah di tempat kosnya, usai ditikam pelaku.

"Saya ada dihubungi anak kos, tapi itu masih Subuh, bagaimana kita mau bangun," kata Jhon.

Saat dirinya tiba di lokasi, korban sudah dibawa ke rumah sakit.

"Saya ke rumah sakit, korban sudah meninggal dunia," ujarnya.

Jhon tidak tahu persis kejadian yang merenggut nyawa CLP di tempat kosannya.

"Ya tadi sudah ada polisi, kita sudah jelaskan kita tidak tahu kronologinya," kata Jhon.

Detik-detik Penikaman

Sebelum penikaman terjadi, sejumlah saksi menyebut korban dan pelaku terlibat cekcok hebat Kamis (3/4/2025) dini hari itu.

Keributan antara keduanya bahkan sempat dilerai penghuni kos di sana.

Hal itu diungkap saksi mata, Laura (20), tetangga kamar kos pelaku.

Laura mengungkap ia sempat berusaha melerai pertikaian itu, namun dirinya justru diamuk pelaku hingga terdorong. 

"Saya sudah sempat berusaha melerai keributan itu, namun pelaku sangat marah. Dia bawa pisau, korban dikejar terus sampai ke pojok pintu," ujar saksi kepada Tribunbatam.id. 

Ia menyebut kejadian itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu Laura sedang berada di kamar kosnya. 

Kemudian ia mendengar suara keributan, lalu ia keluar dari kamar dengan tujuan untuk mengambil air putih hangat di Lantai 1. 

Begitu Laura keluar, ia kaget mendapati pelaku dan korban sedang cekcok mulut sambil menarik-narik plastik biru yang saat itu dipegang oleh korban.

Saat itu terduga pelaku juga memegang pisau di tangannya. 

Ia pun langsung berteriak “Kak Nia!” dan bergegas menghampirinya. Saksi juga mencoba memisahkan pertikaian itu dengan cara memegang tangan pelaku. 

“Udah kak, udah kak," ujar Laura kepada pelaku. 

Laura juga meminta agar korban keluar, berlari. 

"Lari bang, lari… pergi," tambah Laura. 

Setelah korban saat itu sudah menjauh, tiba-tiba pelaku langsung mendorong Laura dan mengejar korban sambil membawa pisau. 

Saksi melihat pelaku menikam dada korban sebanyak satu kali. 

Selanjutnya korban berteriak minta tolong.

“Tolong...tolong, dadaku berdarah,”

Korban pun berjalan turun ke lantai 1. 

Pada saat berada di lantai 1, korban tergeletak. Selanjutnya korban segera dibawa ke RS Santa Elisabeth. 

Pada saat korban berada di UGD RS Santa Elisabeth dan dilakukan pemeriksaan, didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

Pelaku Ditangkap Polisi

Setelah menerima laporan kejadian, Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja segera mendatangi lokasi dan mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTv yang memperlihatkan kejadian penikaman.  

Sekitar pukul 04.15 WIB, polisi mendapatkan informasi pelaku berada di RS Santa Elisabeth. Tim Opsnal Polsek Lubuk Baja langsung menuju lokasi dan mengamankan Fania Putri, yang kemudian mengakui perbuatannya. 

Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Lubuk Baja bersama barang bukti, termasuk sebilah pisau berwarna merah muda dengan bercak darah, rekaman CCTv kejadian, pakaian korban dan pelaku yang penuh bercak darah.  

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif di balik pembunuhan ini. Dugaan sementara, peristiwa tragis ini dipicu pertengkaran terkait hubungan pribadi yang semakin memanas. 

"Dugaan awal, pelaku dan korban ada masalah pribadi. Masih kita dalami," katanya

(Tribunpekanbaru.com/Tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved