Pelajaran Sekolah
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 8 Halaman 26 Sikap Menghadapi Konsumerisme dan Hedonisme
kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 8 halaman 26 Ayo Berdiskusi contoh sikap menghadapi fenomena konsumerisme dan hedonisme dan solusi
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 8 halaman 26 Ayo Berdiskusi contoh sikap menghadapi fenomena konsumerisme dan hedonisme serta mengapa konsumerisme dan hedonisme tidak sesuai dengan ideologi Pancasila hingga solusi untuk mengubah konsumerisme dan hedonisme sesuai buku paket Kurikulum Merdeka edisi 2023.
Bab 1 Pancasila dalam Kehidupan Bangsaku
C. Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam Kehidupanku
1. Pengamalan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Lingkungan Keluarga
Ayo Mengidentifikasi
2. Pengamalan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Lingkungan Sekolah
Ayo Mengidentifikasi
3. Pengamalan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Lingkungan Masyarakat
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri dari empat sampai enam orang. Kemudian, diskusikanlah bagaimana sikap kalian menghadapi fenomena konsumerisme dan hedonisme? Mengapa konsumerisme dan hedonisme tidak sesuai dengan ideologi Pancasila ? Jelaskan argumentasinya! Lalu, apa solusi yang bisa ditawarkan untuk mengubah paradigma sebagian masyarakat Indonesia tersebut? Tulislah di dalam tabel berikut.
Tabel 1.11 Analisis Fenomena Konsumerisme dan Hedonisme
Sikap Menghadapi Fenomena Konsumerisme dan Hedonisme. Mengapa Konsumerisme dan Hedonisme Tidak Sesuai dengan Ideologi Pancasila?
Kunci jawaban :
Jawaban alternatif 1 :
1. Mengapa Konsumerisme dan Hedonisme Tidak Sesuai dengan Ideologi Pancasila?
Kunci jawaban :
Konsumerisme dan hedonisme merupakan dua fenomena yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, menekankan keselarasan, keadilan, dan kebersamaan. Konsumerisme dan hedonisme justru mendorong individualisme, keserakahan, dan ketidakseimbangan.
Konsumerisme, yang ditandai dengan keinginan berlebihan untuk membeli dan mengonsumsi barang, bertentangan dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila kedua). Konsumerisme mendorong ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan, menimbulkan kesenjangan sosial, dan merusak lingkungan.
Hedonisme, yang berfokus pada mengejar kesenangan dan kepuasan sesaat, bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (sila pertama). Hedonisme menghilangkan nilai-nilai spiritual, mengutamakan materi, dan menghilangkan rasa syukur.
Contohnya, jika seseorang lebih mementingkan membeli barang-barang mewah daripada membantu orang yang membutuhkan, hal ini menunjukkan kekurangan empati dan ketidakpedulian terhadap sesama.
2. Sikap Menghadapi Fenomena Konsumerisme dan Hedonisme
Kunci jawaban :
Sebagai siswa, kita memiliki peran penting dalam menghadapi fenomena ini. Berikut beberapa sikap yang dapat kita ambil:
- Meningkatkan kesadaran diri: Kita perlu memahami bahwa konsumerisme dan hedonisme tidak selalu membawa kebahagiaan sejati. Kita perlu menilai kembali nilai-nilai yang kita anut dan mencari makna hidup yang lebih bermakna.
- Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila: Kita dapat menunjukkan sikap peduli terhadap sesama, bersikap sederhana, menghargai lingkungan, dan menjalankan kewajiban dengan penuh tanggung jawab.
- Menjadi agen perubahan: Kita dapat mengajak teman dan keluarga untuk hidup lebih sederhana dan bermakna. Kita juga dapat mengungkapkan pendapat dan kritik terhadap perilaku konsumtif dan hedonis dengan cara yang santun dan konstruktif.
- Memperkuat nilai-nilai spiritual: Kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini akan membantu kita dalam mengendalikan keinginan duniawi dan menemukan kebahagiaan sejati.
3. Solusi Mengubah Paradigma Masyarakat
Kunci jawaban :
Untuk mengubah paradigma masyarakat yang terjebak dalam konsumerisme dan hedonisme, diperlukan upaya multi-sektoral. Berikut beberapa solusi yang dapat ditawarkan:
- Pendidikan karakter: Menerapkan pendidikan karakter yang kuat sejak dini, dengan menekankan nilai-nilai Pancasila, moral, etika, dan spiritual.
- Peningkatan literasi keuangan: Memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang bijak, sehingga masyarakat dapat memahami nilai uang dan mengelola kebutuhan dengan bijaksana.
- Penguatan nilai-nilai budaya: Menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang menekankan kesederhanaan, kebersamaan, dan gotong royong.
- Peran media: Media massa memiliki peran penting dalam mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan menghindari perilaku konsumtif dan hedonis.
- Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar: Pemerintah perlu memastikan akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan agar masyarakat tidak terjebak dalam konsumerisme dan hedonisme karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.
- Peran tokoh masyarakat: Tokoh masyarakat dan pemimpin dapat menjadi role model dengan menerapkan gaya hidup sederhana dan bermakna.
Jawaban alternatif 2 :
1. Mengapa Konsumerisme dan Hedonisme Tidak Sesuai dengan Ideologi Pancasila?
Kunci jawaban : Karena dalam Ideologi Pancasila telah diajarkan cara kita bersikap terhadap perkembangan zaman, atau berfungsi sebagai filter untuk tidak merusak norma-norma yang ada di Indonesia. Oleh sebabnya, sifat matrealistis akibat hedonisme dan konsumerisme ini hendaklah ditinggalkan karena bertentangan dengan sila-sila dari Pancasila.
2. Sikap Menghadapi Fenomena Konsumerisme dan Hedonisme:
Kunci jawaban :
a. Mengubah Mindset Konsumtif Jadi Produktif
Kita harus mengubah pola pikir terhadap produktivitasnya. Lakukan hal-hal positif supaya terhindar dari gaya hidup hedonism dan pertimbangkan juga keuangan di masa sekarang dan masa mendatang.
b. Menyadari Bahwa Hidup Bukan Tentang Senang-Senang Saja
Kita sebagai manusia tentu sadar bahwa hidup ini berputar, kadang akan datang masalah sehingga membuat suasana menjadi sedih dan tak bersemangat, namun pasti juga ada kalanya kita memperoleh rasa bahagia yang tak terhinngga, maka dari itu kita harus tanamkan untuk hidup secukupnya dan tidak memikirkan perasaan senang saja.
c. Susun Target dan Rencana Keuangan Jangka Panjang
Buatlah financial planning dan memikirkan masa depan, sehingga kita mampu mengontrol gaya hidup karena di masa depan akan ada banyak kebutuhan yang lebih penting.
d. Membatasi Diri Saat Melakukan Self-Reward
Self-Reward sering kali menjerumuskan pada gaya hidup hedonisme. Self-reward biasanya dilakukan oleh para remaja nih, yang sudah mencapai target nya langsung berbelanja secara boros, nah ini perlu dihindari ya Mitra, lakukan self-reward secukupnya saja.
e. Mencatat Setiap Pengeluaran dan pemasukan
Mencatat pengeluaran dan pemasukan perlu banget sobat Mitra supaya kita bisa mengontrol keuangan dan menerapkan hidup hemat.
f. Selektif Saat Memilih Lingkaran Pertemanan
Lingkungan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi gaya hidup. Sehingga usahakan untuk selektif saat memilih pertemanan, hindari pertemanan yang menjerumuskan pada gaya hidup mewah.
g. Selalu Bersyukur
Selalu bersyukur dalam setiap keadaan, khususnya atas apa yang sudah dimiliki. Dengan bersyukur maka kita tidak akan iri dengan kehidupan orang lain dan tentunya akan terhindar dari gaya hidup hedonisme.
h. Tentukan Prioritas
Kita harus menentukan prioitas dalam hidup, supaya bisa membatasi diri untuk membeli hal-hal yang kurang penting dan menanamkan pola pikir yang lebih menjanjikan untuk masa depan.
3. Solusi untuk Mengubah Paradigma Konsumerisme dan Hedonisme
Kunci jawaban :
a. Pendidikan dan Kesadaran Diri (Mindset Building)
Edukasi sejak dini soal nilai kesederhanaan, hidup cukup, dan dampak konsumsi berlebihan.
Dorong literasi finansial, ekologi, dan etika konsumsi.
Biasakan bertanya sebelum membeli: “Apakah aku butuh ini, atau hanya ingin terlihat keren?”
b. Filter Budaya Sosial Media
Saring konten hedonistik dan konsumtif. Jangan terjebak “FOMO” (Fear of Missing Out).
Follow akun yang menginspirasi gaya hidup minimalis, berkelanjutan, dan mindful.
Jadikan media sosial alat berbagi nilai, bukan pamer barang.
c. Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan
Gunakan prinsip reduce-reuse-recycle.
Belanja seperlunya, dukung produk lokal dan ramah lingkungan.
Terapkan konsep slow living: hidup lebih pelan tapi penuh makna.
d. Peran Tokoh Masyarakat & Influencer
Influencer dan tokoh publik bisa jadi agen perubahan: mulai dari endorse produk bijak, hingga kampanye anti-konsumtif.
Public figure yang mengedepankan kesederhanaan bisa jadi role model.
e. Peran Keluarga dan Komunitas
Biasakan budaya diskusi dan berbagi nilai hidup sehat secara mental dan finansial di rumah.
Bangun komunitas yang mendukung gaya hidup anti-hedonis—kayak komunitas zero waste, urban farming, atau swap barang.
f. Kebijakan Pemerintah dan Lembaga
Pajak lebih tinggi untuk produk mewah dan tidak ramah lingkungan.
Kampanye nasional soal konsumsi cerdas dan hidup beretika.
Regulasi iklan supaya tidak terlalu mendorong gaya hidup konsumtif berlebihan, terutama ke anak muda.
g. Spiritualitas dan Nilai Hidup
Dekatkan diri pada nilai-nilai spiritual (agama atau filsafat hidup) yang mengajarkan syukur, cukup, dan tidak berlebihan.
Perkuat makna hidup dari dalam, bukan dari barang.
Demikian kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 8 halaman 26 Ayo Berdiskusi contoh sikap menghadapi fenomena konsumerisme dan hedonisme serta mengapa konsumerisme dan hedonisme tidak sesuai dengan ideologi Pancasila hingga solusi untuk mengubah konsumerisme dan hedonisme sesuai buku paket Kurikulum Merdeka edisi 2023.
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
jawaban Pendidikan Pancasila kelas 8 halaman 26
Ayo Berdiskusi
fenomena konsumerisme dan hedonisme
Ideologi Pancasila
solusi
Kurikulum Merdeka
TribunEvergreen
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 117 Lembar Aktivitas 1 Teori Kuantitas Uang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 109 Lembar Aktivitas 12 Upaya Mengatasi Pengangguran |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 106 Lembar Aktivitas 11 Identifikasi Jenis Pengangguran |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Halaman 99-101 Matematika Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka ASESMEN Bab 2 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Soal Halaman 97-98 Matematika Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Ayo Berlatih Latihan 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.