Berita Viral

PENGAKUAN Ayah dan Anak yang Berbagi Tugas Eksekusi Sopir Taksi Online

Ayah dan anak ini sudah merencanakannya Dnegan matang. Mereka berbagai tugas hingga saling memahami saat eksekusi 

Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
AYAH DAN ANAK - foto Ilustrasi - Sopir Taksi Online dihabisi videonya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ayah dan anak di Medan ini  berbagi tugas mengeksekusi sopir taksi online. Tujuannya untuk menguasai mobil korban.

Bahkan untuk tugas yang telah dikomunikasikan itu , ayah dan anak melakukan perencanaan matang.

Mulai dari mempersiapkan alat untuk menghabisi korban sampai karung yang digunakan membuang jasad korban.

Ayah dan anak itu bernama Kasranik (50) dan anaknya, Agung Pradana (24). Keduanya kini telah diamankan di Polrestabes Medan

Baca juga: BLAK-BLAKAN, Lisa Mariana sebut Ridwan Kamil Syok Diberitahu soal Kehamilan dan Minta Digugurkan

Berikut Pengakuan Keduanya

Ya, akhirnya terbongkar alasan ayah dan anak tega menghabisi nyawa sopir taksi online ternyata demi menggapai cita-cita.

Mereka tega melakukan tindak kejahatan pembunuhan karena memiliki mimpi mempunyai usaha di bidang travel.

Sehingga rencananya, mobil hasil perampokan itu akan dipakai untuk menjalankan bisnis tersebut.

Kasranik (50) dan anaknya, Agung Pradana (24), telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan perampokan terhadap driver taksi online, Michael Frederick Pakpahan (25).

Keduanya ditangkap setelah merencanakan aksi kejahatan tersebut. Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa rencana kejahatan ini dimulai di sebuah warung kopi pada 2 April 2025.

"Motif mereka adalah ingin menguasai mobil korban dan menjadikan kendaraan itu untuk bekerja sebagai travel," jelas Gidion dalam konferensi pers pada Jumat (11/4/2025).

Setelah perencanaan, pada 6 April 2025, Kasranik dan Agung bertemu di Jalan Pinang Baris sekitar pukul 19.00 WIB untuk melaksanakan aksi mereka. 

Kasranik membawa karung dan palu, sementara Agung memesan taksi online sekitar pukul 00.00 WIB.

Ketika Michael tiba untuk menjemput mereka dan menuju Desa Tanjung Anom, Agung meminta sopir untuk berhenti sejenak dengan alasan menunggu teman dan berpura-pura sedang menelepon.

"Saat korban lengah, Agung yang duduk di bangku belakang langsung menjerat leher korban menggunakan sarung," ungkap Gidion.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved