Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 Semester 2 Halaman 232-233 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 6

Inilah soal dan Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 232-233 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 6

|
Tribunpekanbaru.com
Ilustrasi - Inilah soal dan kunci jawaban Tugas PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 Bab 9 Halaman 232-233 Aktivitas 6, buku Kemendikbud Tahun 2022 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Artikel ini menyajikan soal dan Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 232-233 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 6.

Dalam tugas Aktivitas 6 ini, siswa diminta untuk membaca kisah inspiratif, kemudian berdiskusi dengan teman tentang nilai apa saja, yang dapat dijadikan sebagai tuntunan berdasarkan kisah tersebut.

Silahkan simak dan dikerjakan secara mandiri tugas tersebut sebelum ke Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 232-233 Kurikulum Merdeka: Aktivitas 6.

Setelah selesai tugas tersebut secara baik, barulah bandingkan jawaban kalian dengan Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 232-233.

Inilah soal dan Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 232-233 Kurikulum Merdeka:

Uswatun Hasanah

Aktivitas 6

Bacalah kisah inspiratif di bawah ini, kemudian diskusikan dengan kelompokmu, nilai apa saja yang bisa dijadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari?

Cara Allah Memberi Rizki Kepada Hamba-Nya

Suatu ketika dalam majlis ilmu, Imam Malik yang merupakan guru dari Imam Syafi’i mengatakan jika rezeki itu datang tanpa sebab, cukuplah seseorang bertawakal dengan benar, niscaya Allah Swt. akan memberinya rezeki.

Kunci Jawaban:

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam kisah tersebut:

1. Tawakal kepada Allah Swt. 

Nilai utama yang dapat dipetik dari kisah ini adalah pentingnya bertawakal atau berserah diri kepada Allah Swt. Imam Malik menekankan bahwa dengan tawakal yang benar, rezeki akan datang kepada kita. Tawakal berarti kita yakin bahwa Allah-lah yang mengatur segala sesuatu, termasuk rezeki, dan kita harus selalu bersandar kepada-Nya setelah berusaha.

2. Usaha dan Ikhtiar yang Maksimal

Dalam kisah ini, Imam Syafi'i menekankan pentingnya usaha. Jika burung tidak keluar dari sarangnya, bagaimana ia bisa mendapatkan makanan? Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa usaha atau ikhtiar adalah bagian penting dalam mendapatkan rezeki.

3. Sinergi antara Tawakal dan Ikhtiar 

Kisah ini juga mengajarkan bahwa tawakal dan ikhtiar harus berjalan beriringan. 
Seperti yang dicontohkan oleh Imam Syafi'i yang bekerja keras membantu memanen anggur, tetapi pada akhirnya anggur tersebut tetap menjadi rezeki bagi Imam Malik yang hanya tinggal di pondok. Ini menggambarkan bahwa usaha adalah bagian kita, sementara hasilnya tetap berada di tangan Allah Swt. 

4. Rezeki Bisa Datang dengan Cara yang Tidak Terduga 

Imam Malik mengajarkan bahwa rezeki bisa datang dari jalan yang tak terduga, selama kita bertawakal dengan sungguh-sungguh. Meskipun Imam Syafi'i berusaha, anggur tersebut akhirnya juga menjadi rezeki bagi Imam Malik yang tidak melakukan usaha fisik. Ini menunjukkan bahwa rezeki bisa datang kapan saja dan melalui siapa saja, sesuai kehendak Allah. 

5. Kebersamaan dalam Kebahagiaan 

Kisah ini juga mengajarkan nilai kebersamaan dan saling berbagi kebahagiaan. 
Ketika Imam Syafi'i membawa anggur kepada Imam Malik, mereka berdua berbagi cerita dan tertawa bersama. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati datang saat kita berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan orang lain.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved