Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Guru yang Bermasalah, Sosok Pria yang Aniaya Kepsek di Kapahiang Sering bikin Ulah dan bikin Malu

RL oknum guru yang aniaya kepala sekolah di Kapahiang merupakan sosok yang bermasalah. ia kerap dipanggil dinas karena kelakuannya

Editor: Budi Rahmat
Tribun bengkulu
GURU ANIAYA KEPSEK- Sosok pria berinisial RL oknum guru di Kapahiang yang aniaya kepsek ternyata sosok yang bermasalah 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sosok guru di Kapahiangan, Bengkulu yang tega aniaya Kepala Sekolah. Pelaku yang berinisial RL tersebut sebelumnya menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor korban yang bernama M Yani .

Kepala Sekolah di SMPN 3 itu terjatuh . Dalam kondisi terjungkal dan kakinya terhimpir sepeda motor, pelaku RL menghampirinya kemudian melakukan pemukulan.

M Yani mengatakan entah berapakali ia dipukul oleh pelaku . Selanjutnya pelaku juga menyiramkan cairan ke wajah M Yani .

Baca juga: Pengakuan Pria di Bangkalan Carok Istri, 25 tahun Menikah Saya Dibohongi

Nah, ternyata sosok RL ini memang guru yang bermasalah. Ia kerap dimediasi karena ulahnya.

Pengakuan M Yani

M Yani, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Bermani Ilir, Kepahiang, Bengkulu, menceritakan kronologis kejadian penganiayaan oleh oknum guru yang dialaminya pada Senin (24/4/2025) lalu.

Saat itu, M Yani mengatakan dirinya tengah berkendara menggunakan sepeda motor menuju sekolah tempatnya mengajar.

Di Desa Taba Saling, Tebat Karai, korban yang tengah fokus memperhatikan jalan tiba-tiba mendengar suara gas motor.

Secara mendadak ia ditabrak oleh sepeda motor tanpa pengemudi atau tanpa pengendara dari arah sebelah kiri.

Korban kehilangan kendali, dan akhirnya terjatuh ke arah kanan di rerumputan, dengan posisi kaki kiri terhimpit oleh sepeda motor.

Kemudian, pelaku penganiayaan berinisial RL datang dan melakukan pemukulan terhadap korban.

"Saya tidak hitung berapa kali dipukul. Tapi lebih dari dua kali, mungkin empat atau enam kali," kata M Yani kepada TribunBengkulu.com, Kamis (24/4/2025) siang.

Korban saat itu tidak berusaha melawan dan hanya melindungi bagian kepala.

Setelah melakukan pemukulan tersebut, pelaku RL berhenti dan tampak ingin melarikan diri dari lokasi. Korban kemudian berusaha bangkit.

Namun, melihat korban mulai berdiri, pelaku kembali menghampiri dan mengeluarkan semacam cairan pembersih.

Baca juga: Kisah Mahasiswi di NTT yang Nyamar jadi Dukun Dapat Bayaran 1 Miliar, Mengaku bisa Pindahkan Janin

Cairan tersebut kemudian disemprotkan ke bagian wajah korban.

"Saya berusaha melindungi mata. Pelaku ini kemudian kembali memukuli saya, beberapa kali," ujar korban.

Melihat warga dan pengendara yang semakin ramai, pelaku akhirnya melarikan diri. 

Korban sendiri ditolong oleh beberapa guru dan sempat dibawa ke salah satu klinik swasta, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Kepahiang.

Dari RSUD, pihak keluarga yang tidak terima atas penganiayaan tersebut akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Kepahiang.

Untuk motif pelaku sendiri, korban mengatakan tidak mengetahui secara pasti apakah benar karena sakit hati dimutasi ke sekolah lain, atau karena merasa kesal akibat sering ditegur oleh korban.

Korban memang sempat memberikan teguran dan bimbingan kepada pelaku karena sering membuat masalah di sekolah.

"Apakah dia dongkol kepada saya, atau karena merasa dimutasi karena saya. Itu dua prediksi motif dia," ungkap korban.

Guru yang Bermasalah

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang, Hartono, mengungkap rekam jejak oknum guru berinisial RL, yang kini ditahan karena menganiaya kepala sekolah.

Ternyata, tindakan kekerasan tersebut bukanlah yang pertama. RL disebut sudah berulang kali menimbulkan masalah selama bertugas.

Menurut Hartono, sebelumnya oknum guru itu telah beberapa kali dipanggil oleh dinas terkait dan dimediasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan.

RL bahkan diketahui tidak hanya berselisih dengan kepala sekolah yang sekarang, tetapi juga pernah bermasalah dengan kepala sekolah sebelumnya.

"Keluhan terhadap oknum guru ini bukan hanya dari kepsek sekarang, tapi kepsek sebelum-sebelumnya juga ada," ungkap Hartono.

Hartono mengaku menyayangkan terjadinya penganiayaan dalam lingkungan pendidikan.

Menurutnya, selama masalah masih berkaitan dengan urusan internal guru atau kepala sekolah, seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik.

Baca juga: Demi Lunasi Utang, Pria di Tuban Jual Istri ke Pria Hidung Belang, Bahkan Beri Layanan Threesome

"Tapi kalau sudah penganiayaan seperti ini, ya saya rasa masuk ranah aparat penegak hukum saja," ujar Hartono kepada TribunBengkulu.com, Rabu (23/4/2025).

Guru Aniaya Kepsek

Seorang oknum guru berinisial RL di Kabupaten Kepahiang nekat menganiaya hingga menabrak kepala sekolah tempatnya mengajar, menggunakan sepeda motor. 

Akibatnya, RL diringkus Polres Kepahiang tidak lama setelah kejadian pada Selasa (22/4/2025).

Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Denyfita Mochtar, mengatakan bahwa pelaku dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap kepala sekolah (kepsek) pada Senin (21/4/2025) di Desa Tebat Saling, Kecamatan Tebat Karai, Kepahiang, tepat di depan sekolah tempat pelaku mengajar.

Insiden terjadi sekitar pukul 07.30 WIB pagi. Saat itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan sengaja menabrak korban.

Ketika korban terjatuh, pelaku memukulnya sebanyak dua kali.

Tidak berhenti di situ, saat korban hendak bangkit, pelaku juga menyiramkan cairan alkohol ke wajah korban.

"Setelah itu, barulah pelaku ini meninggalkan tempat kejadian. Korban sendiri ditolong oleh guru lain dan langsung dibawa ke klinik," ujar AKP Denyfita Mochtar, Rabu (23/4/2025).

Korban yang dianiaya oleh bawahannya sendiri segera melaporkan kejadian ini ke Polres Kepahiang.

Tak berselang lama, pelaku berhasil diamankan.

Saat ini, RL telah ditahan di Mapolres Kepahiang.

Dari pemeriksaan awal, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut karena sakit hati.

Pelaku mendengar bahwa kepala sekolah berencana memutasinya ke tempat tugas lain, dan hal itu memicu kemarahannya.

"Sementara ini, itu motif pelaku kepada petugas kami. Tapi masih kita dalami," ungkap AKP Denyfita.

Kejadian tersebut tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Bagaimana harusnya sikap seorang pendidik mampu menjaga moral dan etika. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved