Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Cegah Karhutla, BNPB Mulai Operasi Modifikasi Cuaca di Riau pada 1 Mei 2025

OMC akan dilakukan untuk membasahi lahan, mengisi embung, dan memperkuat cadangan air di wilayah rawan karhutla. 

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. menyampaikan arahan saat memimpin Rakor bersama gubernur dan bupati walikota se Provinsi Riau, di Gedung Daerah Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (28/4/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Untuk mencegah risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau pada 1 Mei 2025.

Satu unit pesawat khusus telah disiagakan untuk mendukung operasi ini. OMC akan dilakukan untuk membasahi lahan, mengisi embung, dan memperkuat cadangan air di wilayah rawan karhutla. 

Langkah ini diambil berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi musim kemarau di Riau dimulai pada dasarian pertama Mei.

"Kami akan mulai operasi modifikasi cuaca tepat pada 1 Mei 2025. Jangan tunggu api besar baru kita sibuk memadamkan. Pencegahan harus dilakukan sebelum bencana terjadi," kata Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., menegaskan pentingnya antisipasi dini terjadinya Kathutla.

Hal tersebut disampaikan Suharyanto dalam arahannya saat memimpin Rakor bersama gubernur dan bupati walikota se Provinsi Riau, di Gedung Daerah Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (28/4/2025).

Ia juga meminta dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) di Riau.

Baca juga: Banjir dan Karhutla Dominasi Bencana di Riau 10 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya 

Baca juga: Jambore Karhutla di Riau Resmi Ditutup, Gubri Abdul Wahid Serukan Kolaborasi Bersama Cegah Karhutla

"Saya minta Lanud untuk mempersiapkan seluruh sumber daya manusia dan perlengkapan pendukung operasi OMC ini. Koordinasi harus kuat agar setiap misi berjalan lancar dan efektif," ujarnya.

Suharyanto mengingatkan bahwa keberhasilan pencegahan karhutla tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak di lapangan.

"Operasi modifikasi cuaca ini menjadi bagian dari strategi kita dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi mulai terjadi pada Mei ini," katanya.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved