UMKM Pekanbaru

Raup Cuan dari 25 Varian Sambal Rumahan Ummi, Tumis Pare Udang dan Ayam Kemangi Paling Laku

Sambal Rumahan Ummi setiap harinya menyajikan sebanyak 25 jenis lauk pauk mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 12.000 untuk perpotongnya.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/Syafrudin Mirohi
LAUK PAUK - Seorang pembeli berbelanja lauk pauk di Sambal Rumahan Ummi, di Jalan Delima, Tobek Godang, Pekanbaru, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berbagai peluang usaha terus dilakukan masyarakat, pasca covid 19 demi meraup cuan. Termasuk usaha sambal rumahan.

Ya, belakangan ini usaha sambal rumahan di Kota Pekanbaru makin tren. Sebab, selain bahan-bahannya mudah didapat, juga paling diburu masyarakat seperti masyarakat Kota Pekanbaru, yang rata-rata sibuk bekerja.

Peluang ini lah yang dimanfaatkan Hendrison, pemilik usaha Sambal Rumahan Ummi, yang berada di Jalan Delima, Tobek Godang, tepatnya di depan TK Annamiroh.

Usaha ini digelutinya sejak beberapa tahun belakangan, setelah melihat peluang cuan lebih mengalir.

Walau terdengar biasa, namun Sambal Rumahan Ummi ini rupanya punya keunikan. Baik dari segi rasa, aroma, dan varian yang disiapkan setiap hari.

"Kita buka usaha ini sudah sejak lama. Memang peminatnya lumayan. Alhamdulillah lah. Apalagi kami kan menyediakan 25 macam lauk pauk setiap hari," aku Hendrizon, pemilik Masakan Rumahan Ummi, saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Rabu (30/4/2025).

Disampaikan Hendrison, dari 25 jenis lauk pauk yang disiapkan setiap hari, ada dua jenis yang paling banyak diburu ibu-ibu. Adalah tumis pare udang dan ayam kemangi.

Sementara lauk pauk lainnya seperti gulai ayam, tumis ayam, goreng ayam, semua jenis masakan ikan sungai dan ikan laut, sayur toge, serta sayur lainnya, menjadi penggugah selera untuk makan.

Tak sampai di situ, Hendrison juga mematok harga sambal rumahan ini, juga berbeda dari produk kebanyakan, sehingga banyak dicari oleh para penikmatnya.

"Jadi sambal lauk pauk ini kami jual mulai dari harga sepotong Rp 5.000 hingga Rp 12.000. Tidak mahal dan dipastikan ibu-ibu sanggup. Bahkan lauknya bisa tahan lama," aku Hendrison lagi.

Usaha kecil menengahnya ini kemudian memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Apalagi dengan permintaan masyarakat setiap hari, lumayan tinggi.

Hanya saja, Hendrison terkadang terkendala anggaran. Sebab, sejak usaha sambal rumahannya ini dibuka, pakai modal pribadi dan belum ada bantuan dari pemerintah.

Tentunya, Hendrison sangat menginginkan program pemerintah, yang notabene-nya ada peluang sektor bantuan UMKM.

"Sampai hari ini kami belum dapatkan bantuan UMKM dari pemerintah. Sangat mau, dan kami tunggu itu," sebutnya.

Bagi yang masyarakat pecinta kuliner sambal di area Jalan Delima, Jalan Rajawali, Jalan Lobak, Jalan Srikandi dan Jalan Melati, yang tidak mau repot-repot masak di rumah, silakan datang ke Sambal Rumahan Ummi, di Jalan Delima, Depan TK Annamiroh. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved