DPRD Pekanbaru
Peralihan Cuaca Hingga April Kasus DBD Sudah 351 di Pekanbaru, DPRD Sarankan Ini
Peralihan cuaca di Kota Pekanbaru, berdampak pada jumlah kasus DBD, yang tren-nya terus mengalami peningkatan.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Peralihan cuaca di Kota Pekanbaru, berdampak pada jumlah kasus DBD, yang tren-nya terus mengalami peningkatan.
Hingga April 2025, tercatat sebanyak 351 kasus DBD yang diterima Tribunpekanbaru.com. Angka ini memicu perhatian serius dari DPRD Pekanbaru.
Sekretaris Komisi III DPRD Pekanbaru Abu Bakar mengatakan, bahwa lonjakan kasus ini harus segera ditanggapi dengan langkah konkret dari pemerintah kota, khususnya Diskes, Puskesmas dan kader Jumantik.
“Peningkatan kasus DBD ini sangat memprihatinkan. Kami mendorong Pemko, untuk segera menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), fogging di titik rawan, serta edukasi masyarakat agar lebih sadar terhadap lingkungan,” kata Abu Bakar kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (1/5/2025).
Politisi PKB ini juga menyarankan, agar Diskes rutin melakukan pemantauan, dan pelaporan kasus secara transparan, serta melibatkan RT/RW dan kader kesehatan, dalam kegiatan pencegahan di lingkungan masing-masing.
Diskes Pekanbaru menyebutkan bahwa sebagian besar kasus terjadi akibat faktor lingkungan, terutama di wilayah padat penduduk dengan sanitasi kurang memadai.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk aktif melakukan 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, serta langkah tambahan seperti menggunakan kelambu dan obat nyamuk.
"Kita yakini Pemko sudah membuat surat edaran terkait ini. Tolong masyarakat jangan anggap remeh. Sebab DBD ini bisa merenggut nyawa. Begitu juga dengan Diskes, jangan hanya melaksanakan seremonial saja," tegasnya lagi menyarankan.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengimbau warga untuk waspadai ancaman DBD dengan melakukan upaya pencegahan.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga Kota Pekanbaru agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman DBD," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com.
Pemko sendiri sudah membuat surat edaran tentang Kewaspadaan DBD di Kota Pekanbaru. Ia menilai surat edaran ini untuk kewaspadaan dini serta respon cepat terhadap perkembangan kasus DBD di Kota Pekanbaru.
Agung mengingatkan Diskes Pekanbaru untuk melaksanakan Gerakan 1 Rumah/Gedung 1 Jumantik (G1R1J). Gerakan ini melibatkan kader kesehatan atau karyawan institusi, peserta didik hingga masyarakat.
"Mereka bisa memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing," ungkapnya.
Selain itu, dinas kesehatan harus mendorong sosialisasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah maupun di lingkungan sekitar. Lalu soal pelaksanaan PSN 3M Plus (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara rutin dan terus-menerus, untuk memutus rantai penularan DBD. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).
Pemko Janji Overlay Jalan Belimbing dan Garuda Agustus Ini, Begini Komentar DPRD Pekanbaru |
![]() |
---|
Bapemperda DPRD Pekanbaru Siap Bahas Revisi Perda PBB 300 Persen, Faisal: Kurangi Beban Masyarakat |
![]() |
---|
DPRD Pekanbaru Rekomendasi ke Diskominfo Surati Semua Provider Internet, Urus Izin Atau Dibongkar |
![]() |
---|
Sudah Telan 5 Korban Nyawa, Warga Bersama Anggota DPRD Cor Jalan Yos Sudarso Rumbai |
![]() |
---|
Komisi I DPRD Kota Ungkap Fakta: Hampir Seluruh Perusahaan Provider di Pekanbaru Tak Kantongi Izin |
![]() |
---|