Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

IDENTITAS Taruna IPDN dan Mahasiswi yang Ditemukan Tewas dalam Mobil, Kronologi dan Pengakuan Jukir

Berikut identitas Taruna IPDN dan mahasiswi yang ditemukan tewas dalam mobil dan kronologi penemuan serta pengakuan juru parkir atau jukir.

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Jambi
KERACUNAN GAS DALAM MOBIL - Muhammad Daib Hawari taruna IPDN seperti orang tertidur saat ditemukan. IDENTITAS Taruna IPDN dan Mahasiswi yang Ditemukan Tewas dalam Mobil, Kronologi dan Pengakuan Jukir. 

Kasus ini pastut menjadi pelajaran bagi kita smeua. Bahwa maut tidak akan bisa mendeteksinya. Selalulah berhati-hati dan waspada. 

Pengakuan Juru Parkir

Pada Rabu (7/5/2025) malam warga Pattimura Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi dikejutkan dengan penemuan mayat di dalam mobil Toyota yang di parkir di Swalayan Trona Ekspress.

Diketahui mobil dengan plat BH 1062 ML itu masuk ke Mal Trona Ekspress pada pukul 16.00 WIB.

Mobil Toyota Innova hitam itu langsung masuk ke parkiran yang berada di dekat ATM. Tak lama parkir, pengemudi mobil tersebut memindahkan posisi kendaraannya.

"Cuma pindah posisi mobil, tapi tidak ada keluar," kata penjaga parkir Swalayan Trona Ekspress pada Kamis (8/5/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, mobil tersebut mulai dicurigai setelah pukul 22.00 WIB.

Dimana saat itu swalayan harus segera ditutup. 

Penjaga parkir yang sedang berjaga malam itu curiga terhadap satu-satunya mobil yang masih terparkir disana.

Tri Muhajirin, penjaga parkir tersebut mengecek seluruh bagian mobil dan mencoba menggedor-gedor kaca jendela. 

"Sudah mau clossing jam 10, kita monitor keliling. Lihat mobil masih menyala," kata dia.

Tak ada respon apapun dari dalam mobil, kemudian Tri memanggil temannya dan meminta pertolongan.

Karena diduga ada dua orang didalam mobil tersebut dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Setelah meyakini ada dua orang di dalam mobil tersebut, pihak Swalayan Trona Ekspress langsung menelepon polisi.

"Setelah polisi datang, baru dipecahkan kaca mobilnya," kata Tri.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian. 

Diketahui identitas korban perempuan berinisial DWA, berusia 21 tahun, seorang mahasiswi asal Telanaipura, Kota Jambi

Sementara korban pria adalah M.D.H, 22 tahun, seorang taruna Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang tinggal di Kecamatan Alam Barajo. 

Kapolresta Jambi Kombes Boy menyebutkan, dugaan sementara kematian disebabkan oleh keracunan udara dalam mobil, namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

 “Ini diduga kecelakaan, kemungkinan karena keracunan AC. Tapi kami akan dalami lagi penyebab pastinya,” jelasnya.

sebab penumpang mobil keracunan gas dan cara pencegahan dan antisipasi serta analisis ahli.

Sebab Penumpang Keracunan Gas di Dalam Mobil

Penumpang mobil bisa mengalami keracunan gas bukan karena gas pendingin AC (freon) yang beracun.

Penumpang keracunan gas lebih sering disebabkan oleh gas lain yang masuk ke dalam kabin mobil dan tercampur dengan udara yang didinginkan oleh AC.

Berikut beberapa penyebab utama:

1. Kebocoran Gas Buang (Karbon Monoksida - CO): Ini adalah penyebab paling umum dan berbahaya. Gas karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar mesin mobil. Kebocoran pada sistem pembuangan, seperti knalpot yang berkarat atau retak, dapat memungkinkan gas CO masuk ke dalam kabin mobil. Karena CO tidak terdeteksi oleh indera, penumpang bisa menghirupnya tanpa disadari, terutama jika mobil dalam keadaan berhenti dengan mesin dan AC menyala. CO mengikat hemoglobin dalam darah, mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen ke organ-organ vital, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, lemas, hingga kehilangan kesadaran dan kematian.

2. Bahan Kimia dari Produk Interior: Pengharum mobil, pembersih interior, dan bahan-bahan lainnya dapat mengandung senyawa kimia yang mudah menguap dan berbahaya jika terhirup dalam jumlah banyak. Jika bahan-bahan ini tercampur dengan udara yang bersirkulasi melalui sistem AC, penumpang bisa terpapar dan mengalami gejala seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta reaksi alergi.

3. Polusi Udara Luar: Jika jendela mobil terbuka terlalu lama, polusi udara luar yang mengandung debu, polutan, dan zat-zat berbahaya dapat masuk ke dalam kabin dan tercampur dengan udara AC. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama bagi orang yang memiliki alergi atau masalah pernapasan lainnya.

4. Kebocoran Freon (jarang terjadi dan kurang berbahaya): Meskipun freon sendiri tidak beracun dalam jumlah sedikit, kebocoran freon dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Namun, keracunan akibat freon relatif jarang terjadi dan biasanya gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan dengan keracunan CO.

Penting untuk diingat bahwa gejala keracunan gas seringkali tidak langsung terlihat. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga perawatan mobil secara berkala, termasuk memeriksa sistem pembuangan dan memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam kabin. Jika mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, atau sesak napas saat berada di dalam mobil, segera matikan AC, buka jendela, dan cari udara segar. Jika gejala berlanjut, segera cari pertolongan medis.

B. Cara Pencegahan

- Perawatan Berkala: Lakukan servis mobil secara rutin, termasuk pemeriksaan sistem pembuangan (knalpot) untuk mendeteksi kebocoran sedini mungkin. Periksa juga kondisi selang-selang dan komponen pembuangan lainnya. Kebocoran gas buang adalah penyebab utama keracunan di dalam mobil.

- Periksa Filter AC: Ganti filter AC secara berkala sesuai anjuran pabrikan. Filter AC yang kotor dapat mengurangi kualitas udara dan memungkinkan masuknya polutan.

- Hindari Penggunaan Produk Kimia Berbahaya: Batasi penggunaan pengharum mobil, pembersih interior, dan produk kimia lainnya di dalam mobil, atau pilih produk yang ramah lingkungan dan berlabel aman. Ventilasi yang baik sangat penting setelah menggunakan produk-produk tersebut.

- Ventilasi yang Baik: Sebelum menggunakan AC, terutama setelah mobil terparkir dalam waktu lama, buka jendela sebentar untuk membuang udara yang mungkin terkontaminasi. Jangan langsung menghidupkan AC dalam keadaan tertutup rapat.

- Hindari Menggunakan AC dengan Jendela Tertutup Terus-Menerus: Meskipun AC membuat perjalanan lebih nyaman, usahakan untuk sesekali membuka jendela untuk sirkulasi udara. Ini membantu mencegah penumpukan gas dan polutan di dalam kabin.

- Pastikan Sirkulasi Udara: Pastikan sistem sirkulasi udara AC mobil berfungsi dengan baik. Beberapa mobil memiliki pilihan sirkulasi udara luar dan dalam. Gunakan pilihan sirkulasi udara luar secara berkala untuk memasukkan udara segar.

C. Tindakan Saat Terjadi Kecurigaan Keracunan

- Matikan Mesin dan AC: Segera matikan mesin dan AC mobil.

- Buka Jendela: Buka jendela dan pintu mobil untuk mendapatkan sirkulasi udara segar.

- Cari Udara Segar: Pindahkan penumpang ke tempat yang memiliki udara segar.

- Periksa Gejala: Perhatikan gejala yang dialami penumpang, seperti sakit kepala, pusing, mual, atau sesak napas.

- Cari Pertolongan Medis: Jika gejala keracunan muncul, segera hubungi layanan medis atau bawa penumpang ke rumah sakit terdekat.

D. Antisipasi

- Instalasi Detektor Karbon Monoksida (CO): Pertimbangkan untuk memasang detektor CO di dalam mobil, terutama jika Anda sering melakukan perjalanan jarak jauh. Detektor CO akan memberi peringatan jika ada konsentrasi CO yang berbahaya di dalam kabin.

- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada mobil Anda dan jangan abaikan tanda-tanda masalah.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan antisipasi yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko keracunan gas di dalam kabin mobil dan memastikan keselamatan penumpang. Ingatlah bahwa pencegahan adalah langkah terbaik.

E. Kajian Ahli

Terdapat beberapa kajian dan pernyataan dari ahli terkait keracunan gas di dalam kabin mobil.

Kajian ini umumnya berfokus pada keracunan karbon monoksida (CO), bukan pada keracunan gas pendingin AC (freon).

Freon memang dapat menyebabkan iritasi jika terjadi kebocoran dalam jumlah besar, tetapi keracunan CO jauh lebih sering dan berbahaya.

Ahli kimia dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Darfizzi Derawi, misalnya, menekankan bahaya CO yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, sehingga seringkali tidak disadari oleh korban.

Beliau juga menjelaskan mekanisme CO menggantikan oksigen dalam darah, yang menyebabkan dampak fatal.

Harvard Medical School juga telah menjabarkan gejala awal keracunan CO.

Selain itu, berbagai sumber informasi otomotif dan ahli di bidang otomotif lainnya menekankan pentingnya perawatan berkala untuk mencegah kebocoran gas buang yang menjadi jalur masuk CO ke kabin.

Mereka juga menyoroti bahaya tidur di dalam mobil dengan mesin dan AC menyala, terutama di tempat tertutup.

Meskipun sumber-sumber ini tidak selalu menyebutkan nama ahli secara spesifik, isi informasi tersebut mencerminkan pemahaman dan pengetahuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan pengalaman praktis di bidang otomotif.

Kesimpulannya, meskipun tidak selalu secara eksplisit menyebutkan nama-nama ahli tertentu dalam setiap artikel, kajian dan pemahaman terkait bahaya keracunan gas di dalam kabin mobil sudah cukup banyak dan tersebar luas.

F. Kondisi Mobil

Nah, keracunan gas di dalam kabin mobil lebih terkait dengan kondisi mobil dan cara penggunaannya, bukan merek atau modelnya.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko keracunan gas di dalam mobil meliputi:

- Sistem Pembuangan yang Rusak: Mobil dengan sistem pembuangan yang bocor atau rusak, terlepas dari merek atau modelnya, berisiko lebih tinggi menyebabkan kebocoran gas buang ke dalam kabin. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh korosi, kecelakaan, atau kurangnya perawatan.

- Kurangnya Perawatan Berkala: Mobil yang jarang diservis dan diperiksa secara berkala memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami masalah pada sistem pembuangan atau sistem ventilasi, meningkatkan risiko keracunan gas.

- Penggunaan yang Tidak Aman: Membiarkan mesin mobil menyala dalam kondisi tertutup rapat, terutama dalam ruang tertutup seperti garasi, meningkatkan risiko penumpukan gas beracun, terlepas dari merek mobilnya.

- Modifikasi yang Tidak Tepat: Modifikasi pada sistem pembuangan mobil yang tidak dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman dapat menyebabkan kebocoran gas.

G. Analisis Ahli

Analisis ahli mengenai keracunan gas di dalam kabin mobil, terutama yang disebabkan oleh karbon monoksida (CO), berasal dari berbagai disiplin ilmu dan tidak terpusat pada satu kelompok peneliti spesifik.

Kesimpulannya didapat dari gabungan pengetahuan di bidang toksikologi, kedokteran, teknik otomotif, dan kesehatan lingkungan.

Meskipun tidak ada satu studi komprehensif yang secara khusus berfokus pada "analisis ahli" dalam konteks ini, beberapa poin penting muncul dari berbagai sumber:

- Sumber Utama Keracunan: Kebocoran gas buang (mengandung CO) dari sistem knalpot adalah penyebab utama keracunan di dalam kabin mobil. Ahli otomotif menekankan pentingnya perawatan dan pemeriksaan berkala untuk mencegah kebocoran ini.

- Bahaya CO: Toksikolog dan dokter telah lama mengetahui bahaya CO, yang merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, yang menggantikan oksigen dalam darah dan menyebabkan hipoksia seluler. Gejala awal seringkali disalahartikan sebagai flu biasa, menjadikan deteksi dini sangat penting.

- Faktor Risiko: Tingkat paparan CO, durasi paparan, dan kondisi kesehatan individu merupakan faktor risiko penting. Tidur di dalam mobil dengan mesin menyala merupakan faktor risiko yang sangat tinggi.

- Pencegahan: Ahli menyarankan berbagai langkah pencegahan, termasuk perawatan mobil secara berkala, menghindari penggunaan mobil dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi yang memadai, dan memperhatikan gejala awal keracunan.

Kesimpulannya, meskipun tidak ada satu "analisis ahli" tunggal yang komprehensif, kesimpulan dan rekomendasi yang ada didasarkan pada pengetahuan ilmiah yang luas dan diterima secara umum dari berbagai bidang keahlian.

Demikian identitas Taruna IPDN dan mahasiswi yang ditemukan tewas dalam mobil dan kronologi penemuan serta pengakuan juru parkir atau jukir.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved