Sepekan Dipasang, Beruang yang Tewaskan Warga Pelalawan Belum Sentuh Kandang Jebak BBKSDA Riau
Kandang jebak itu diletakkan di dekat lokasi serangan mematikan beruang kepada warga Lingkungan Kopau Kelurahan Kerumutan Pelalawan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kandang jebak sudah satu pekan dipasang di Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau pasca serangan mematikan terhadap warga pada 1 Mei yang lalu.
Box trap dipasang sejak Selasa (6/5/2025) pekan lalu oleh petugas gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Polsek Kerumutan, TNI, dan masyarakat.
Kandang jebak itu diletakkan di dekat lokasi serangan mematikan beruang kepada warga Lingkungan Kopau Kelurahan Kerumutan bernama Aziin (26) pada 1 Mei yang lalu.
Ia meninggal dunia empat hari setelah dirawat di rumah sakit akibat cidera parah pada wajah, tangan, dan kaki.
"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda beruang tertangkap. Jejak baru juga belum terlihat di sekitar lokasi ," kata Kapolsek Kerumutan, Ipda Muhammad Ali Sodiq S.Psi kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Innalillahi, Korban Serangan Beruang di Kerumutan Pelalawan Akhirnya Meninggal Dunia
Ia menyebutkan, beruang tersebut tidak terpantau lagi setelah menerkam korban Aziin yang mengalami luka parah di wajah dan bagian tubuh lainnya. Dari rekaman kamera trap yang dipasang di sekitar tempat kejadian juga belum berhasil menangkap individu beruang liar itu.
Hewan buas bernama latin Helarctos Malayanus itu belum menyentuh box trap. Umpan minyak dan ikan sarden yang diletakan di dalam kandang jebak juga belum berhasil memancing penciuman beruang untuk ditangkap petugas.
"Umpan belum diganti. Karena semakin lama sarden semakin menyengat dan dipercaya bisa mengundang beruang ke kandang akibat penciumannya yang tajam," sebut Kapolsek Ali Sodiq.
Baca juga: Petugas Gabungan Pasang Box Trap di Lokasi Serangan Beruang di Pelalawan, Pakai Ikan Sarden
Berdasarkan pengaduan dari warga di desa yang berdekatan, ada penampakan beruang liar. Namun yang dilihat warga merupakan beruang yang berbulu hitam dan mulut warna putih. Sedangkan yang melukai korban diduga beruang jenis lain.
"Kata korban sebelum meninggal, beruang yang menyerang itu yang warna cokelat kemerahan. Itu yang belum terpantau sampai sekarang," tandas Ali Sodiq.
Pihaknya terus berpatroli dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, agar tidak masuk dan beraktivitas di dalam hutan. Mengantisipasi interaksi negatif dengan beruang kembali terjadi. Pemilik kebun hingga penduduk yang sering mencarikan di sekitar hutan juga disarankan tidak beraktivitas sementara waktu hingga kondisi aman.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Abrasi di Desa Kuala Terusan, BPBD Pelalawan Tawarkan Pasang Tenda Darurat Jika Warga Mau Mengungsi |
![]() |
---|
Jalintim Pelalawan Rusak Parah Akibat Banjir, Perbaikan Telan Anggaran Rp 1 Triliun Lebih |
![]() |
---|
Evaluasi APBD-P Pelalawan Turun dari Pemprov Riau, TAPD Jadwalkan Perbaikan dan Penetapan |
![]() |
---|
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pelalawan: Waspada Abrasi di Tepi Sungai |
![]() |
---|
Tebing Terdampak Abrasi di Desa Kuala Terusan Pelalawan Capai 200 M, Sudah Mendekati Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.