Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPRD Minta Pemprov Riau Beri Insentif Masyarakat Peduli Api di Tingkat Desa

Anggota Komisi IV DPRD Riau Muhtarom mengusulkan agar masyarakat peduli api ini diberikan insentif bulanan

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution
INSENTIF - Anggota Komisi IV DPRD Riau Muhtarom ditemui Rabu (28/5/2025) di Gedung DPRD Riau mengusulkan agar masyarakat peduli api ini diberikan insentif bulanan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pada musim kebakaran hutan dan lahan, relawan dari masyarakat untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau menjadi ujung tombak dalam penanganan di tingkat Desa di daerah-daerah rawan tersebut.

Relawan ini terbentuk di masing-masing Desa yang rawan kebakaran hutan dan lahan yakni Masyarakat Peduli Api (MPA), mereka bekerja dengan biaya operasional dianggarkan dari dana desa di masing-masing daerah mereka.

Setiap kelompok masyarakat ini, biasanya disiapkan anggaran Rp20 juta untuk operasional kerja mereka, mulai dari patroli hingga kebutuhan mereka saat menjalankan tugasnya di lapangan.

Namun keberadaan relawan masyarakat ini dianggap cukup efektif, selain rutin melakukan patroli juga bisa berkoordinasi dengan baik melakukan pemadaman saat Karhutla datang.

Untuk itu, Anggota Komisi IV DPRD Riau Muhtarom mengusulkan agar masyarakat peduli api ini diberikan insentif bulanan, karena jika dilihat dari biaya operasional tidak cukup dengan tugas berat yang dijalankan.

"Ini pertimbangan kemanusiaan, catatan penting ada namanya Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api, selama ini hanya dapat biaya operasional saja, kedepan bagaimana agar ada insentif bulanan mereka,"ujar Muhtarom.

Selain diberikan insentif bulanan, idealnya juga Menurut Muhtarom, untuk menunjang kerja mereka di lapangan juga dilakukan evaluasi peralatan lapangan dan pendukung lainnya.

"Bagi seluruh daerah untuk dianggarkan, agar lebih manusiawi. Bagaimana sulitnya mereka melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran. Sisi kemanusiaan nya harus dipikirkan,"ujar Muhtarom.

Tenaga yang dikorbankan, ancaman keselamatan relawan ini saat bekerja di lapangan menurut Muhtarom tidak seimbang dengan apa yang mereka dapatkan.

"Tenaga mereka itu cukup luar biasa dikorbankan untuk pemadaman api menjaga agar tidak terjadi kebakaran, sehingga harus berpikir juga kota bagaimana memberikan mereka insentif,"ujar Muhtarom.

(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved