Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ibadah Haji 2025

Waspadai Suhu Ekstrem, Jemaah Haji Riau Dilarang Keluar Tenda Saat Wukuf di Arafah

Kemenag Provinsi Riau mengeluarkan imbauan penting, seluruh Jemaah Haji Riau dilarang keluar tenda selama berada di Arafah.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Foto/YouTube
HAJI - Seluruh jamaah haji Riau saat ini sedang bersiap-siap untuk melakukan ibadah puncak haji. Ribuan jamaah haji Riau saat ini sudah berada di Makkah Al-Mukarramah, Minggu (9/6/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 5–9 Juni 2025, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau mengeluarkan imbauan penting, seluruh Jemaah Haji Riau dilarang keluar tenda selama berada di Arafah.

Larangan ini ditekankan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliardi, sebagai langkah antisipasi menghadapi suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celcius di Padang Arafah.

“Selama di Arafah, tegaskan kepada seluruh jamaah dilarang keluar tenda. Ini adalah ikhtiar untuk melindungi mereka dari paparan panas ekstrem,” tegasnya, Selasa (3/6/2025).

Ia menambahkan, wukuf di Arafah merupakan inti dari ibadah haji, sehingga jamaah diminta memaksimalkan waktu dengan memperbanyak zikir dan doa di dalam tenda. 

“Haji itu Arafah. Kami titipkan pesan penting, agar seluruh jamaah benar-benar memanfaatkan momen ini untuk memohon ampun dan mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap Muliardi.

Selain itu, Muliardi juga mengingatkan kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter diminta memastikan seluruh jamaah dari setiap kafilah diberangkatkan secara terkoordinasi menuju Armuzna. 

Pola komunikasi yang baik antar petugas juga ditekankan agar tidak ada jamaah yang tertinggal.

Untuk khutbah wukuf, Kakanwil mengingatkan agar materi berisi pesan syukur atas kesempatan berhaji dan muhasabah diri, tanpa menyentuh isu-isu yang mengkritik pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia.

Durasi khutbah disarankan antara 15–20 menit.

Sementara itu, saat prosesi melontar jumrah di Mina, jamaah diwajibkan mengikuti jalur lantai 3 di Jamarat dan tidak melalui jalur bawah.

Ketentuan ini bertujuan menghindari kepadatan dan menjaga keselamatan jamaah.

“Semoga seluruh pengabdian tulus para petugas dan kesungguhan jamaah kita mendapat balasan dari Allah SWT dengan haji yang mabrur,” katanya. (TribunPekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved