Festival Bakar Tongkang
Ruas Jalan di Kota Bagansiapiapi Mulai Padat Jelang Puncak Acara Bakar Tongkang
Kepadatan jalanan di Kota Bagansiapiapi ini menurutnya dipengaruhi pula oleh masyarakat yang berkunjung untuk acara Festival Bakar Tongkang
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHIL - Ruas jalan di Kota Bagansiapiapi mulai padat, Selasa (10/6/2025).
Kendaraan roda dua dan becak serta mobil mulai memadati tiap ruas jalanan utama di Kota Bagansiapiapi.
Kota Bagansiapiapi yang pada hari biasa sepi dan tenang mulai riuh menjelang puncak acara Festival Bakar Tongkang.
Warga Bagansiapiapi, Rindra mengatakan bahwa keramaian yang terjadi di Kota Bagansiapiapi jauh berbeda dari hari biasanya.
Kepadatan jalanan di Kota Bagansiapiapi ini menurutnya dipengaruhi pula oleh masyarakat yang berkunjung untuk acara tersebut.
"Setiap iven Festival Bakar Tongkang memang Kota Bagansiapiapi akan selalu ramai," ungkapnya.
Mengantisipasi keramaian ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Rohil mulai menata arus lalu lintas.
Dinas Perhubungan Rohil mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan roda empat selama pelaksanaan iven Festival Bakar Tongkang.
Baca juga: Persiapan Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi, Replika Kapal Tongkang Telah Berdiri Kokoh
Baca juga: Persiapan Bakar Tongkang Sudah 90 Persen, Penginapan di Bagansiapiapi Mulai Penuh
Selain itu sejumlah ruas jalan di Kota Bagansiapiapi dialihkan arus lalu lintasnya.
Puncak Festival Bakar Tongkang 12 Juni 2025
Event pariwisata budaya Festival Bakar Tongkang yang diagendakan puncaknya pada 12 Juni 2025.
Replika Kapal Tongkang sudah berdiri kokoh didalam bangunan yang berada di samping Kelenteng In Hok Kiong yang berada di Jalan Aman Kota Bagansiapiapi, Senin (9/6/2025).
Replika Kapal Tongkang ini dihiasi sejumlah gambar dewa-dewa yang menjadi kerpercayaan warga Tionghoa.
Tak hanya itu, tampak juga lukisan-lukisan kuda dibadan kapal.
Replika Kapal Tongkang yang dibuat ini dipercaya sebagai bentuk dari kapal yang digunakan para nenek moyang hingga sampai ke Bagansiapiapi.
Masyarakat Tionghoa diketahui menjadi penduduk mayoritas di Kota Bagansiapiapi.
Sebulan lamanya kapal yang terbuat dari kayu dan triplek ini dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat Tionghoa.
Tampak berdiri Kapal Tongkang ini disamping Kelenteng In Hok Kiong sembari dinyalakan dupha
Di puncak acara nanti, Replika Kapal Tongkang ini akan diarak keliling oleh masyarkat.
Bakar tongkang merupakan ritual tahunan masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi yang sarat makna.
Ritual ini dianggap sebagai ucapan terima kasih kepada Dewa Kie Ong Ya atau dewa laut, yang diyakini memberikan petunjuk dan keselamatan bagi para nelayan serta nenek moyang mereka.
Ritual ini juga sebagai pengingat dari para leluhur masyarakat Tionghoa yang telah memilih berlabuh di Kota Bagansiapiapi dan menjalani kehidupan di kota ini.
Tidak hanya kapal tongkang saja yang sudah siap, masyarakat Tionghoa juga sudah mulai mempersiapkan berbagai ornamen menyambut festival budaya ini.
Jalanan utama di Kota Bagansiapiapi telah diramaikan oleh hiasan lampion berwarna merah.
Selain itu dhupa berukuran besar telah berjejer di Jalan Aman yang akan segera dihidupkan sebagai tanda dimulainya ritual ini.
( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby)
Festival Bakar Tongkang di Rohil 2025, Tiang Jatuh ke Laut, Pertanda Rejeki di Laut |
![]() |
---|
Semarak Festival Bakar Tongkang 2025, Artis Luar Negeri Tampil di IP Plaza Bagansiapiapi |
![]() |
---|
Ribuan Wisatawan Padati Kota Bagansiapiapi Rohil Saksikan Festival Bakar Tongkang |
![]() |
---|
Kisah Penarik Becak Ketiban Untung Adanya Festival Bakar Tongkang, Mengaku Sangat Bersyukur |
![]() |
---|
5 Ribu Lampion Hiasi Jalanan Kota Bagansiapiapi Jelang Festival Bakar Tongkang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.