Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cuaca Panas Picu Kekhawatiran Karhutla di Riau, BPBD Ajukan Bantuan Peralatan ke BNPB

Hingga kini, Riau baru memiliki helikopter patroli Karhutla, pengiriman helikopter water bombing akan dilakukan sesuai perkembangan di lapangan.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Theo Rizky
Dok BPBD Pelalawan
PENDINGINAN - Personel BPBD Pelalawan melakukan pendinginan di lokasi Karhutla di Tanjung Raya Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Riau 4 Juni yang lalu. Menyikapi cuaca panas akhir-akhir ini BPBD Riau bergerak cepat dengan mengajukan permohonan bantuan peralatan penanganan karhutla ke BNPB. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Cuaca panas yang menyelimuti Riau dalam beberapa hari terakhir semakin mengkhawatirkan.

Kondisi ini menjadi alarm dini meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah. 

Menyikapi situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau bergerak cepat dengan mengajukan permohonan bantuan peralatan penanganan karhutla ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, BPBD Riau, Jim Ghafur mengungkapkan bahwa pengajuan bantuan telah dilakukan sejak Mei 2025 dan kini dalam tahap verifikasi oleh BNPB.

"Kami sudah mengajukan permohonan bantuan peralatan kepada BNPB. Saat ini pengajuannya masih dalam proses," ujar Jim, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Hasil Pengukuran BPBD Pelalawan, 3,5 Hektare Lahan Gambut Hangus Akibat Karhutla di Tanjung Raya 

Peralatan yang diajukan meliputi mesin pompa air, selang pemadam, kendaraan operasional, hingga helikopter water bombing.

Hingga kini, Riau baru memiliki helikopter patroli, sementara pengiriman helikopter water bombing akan dilakukan sesuai perkembangan di lapangan.

"Kalau kondisi di lapangan memburuk, barulah BNPB akan mengirimkan heli water bombing. Saat ini kami masih memaksimalkan patroli udara," jelas Jim.

Baca juga: Karhutla di Kampar Lintas Riau-Sumbar, Pelakunya ODGJ

Langkah ini dilakukan menyusul makin nyatanya ancaman karhutla. Berdasarkan laporan harian tertanggal 8 Juni 2025, luas lahan yang sudah terbakar di Riau telah mencapai 119,78 hektare, tersebar di 12 kabupaten/kota.

Wilayah terdampak terbesar antara lain Bengkalis: 31,20 hektare, Pelalawan: 20 hektare, Dumai: 16,93 hektare

"Luas lahan yang terbakar masih bisa kita kendalikan, tapi upaya pencegahan dan pengawasan terus kami tingkatkan. Karena setiap titik api bisa cepat meluas jika tidak ditangani segera," tegas Jim.

Meski beberapa daerah masih mendapatkan curah hujan ringan, kondisi kemarau tetap membuat potensi karhutla tinggi.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Kita semua harus bersinergi. Pencegahan lebih baik daripada pemadaman. Membakar lahan tidak hanya berbahaya, tapi juga bisa berujung sanksi hukum," katanya.

(Tribun Pekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved