PLN UIP Sumbagteng Targetkan Pulau-pulau di Riau Tersambung Jaringan Listrik Sumatra di 2027

Dia juga menambahkan bahwa tren global bahkan sudah ada yang menggunakan cofiring hingga 100% tanpa batubara.

dok PLN
Senior Manager Operasi Konstruksi 1 PLN UIP Sumbagteng Didien Hendrariyanto (tengah) berbincang dengan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru Aang Ananda Suherman (kanan), editor energi Cakaplah.com Delvi Adri (kedua kanan), General Manager Posmetro Padang Syukron Putra (ketiga kanan), Pemred Tribun Pekanbaru Erwin Adrian (kiri), Pemred Riau Pos Firman Agus (kedua kiri) dan Pemred TVRI Riau Tri Haryono, dalam kegiatan Editor's Circle by PLN UIP Sumbagteng, Rabu (25/6/2025). PLN UIP Sumbagteng menargetkan pulau-pulau di Riau tersambung jaringan andal listrik Sumatra pada 2027 mendatang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatra Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) terus mempercepat pembangunan jaringan kelistrikan di wilayah Provinsi Riau.

Salah satu fokus utama saat ini adalah proyek penyambungan jaringan listrik kabel laut ke pulau-pulau besar di Riau, seperti Bengkalis dan Tebing Tinggi (Selatpanjang), yang selama ini belum terhubung dengan sistem kelistrikan andal.

General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan menegaskan pihaknya menargetkan proyek ini dapat selesai dan beroperasi pada 2027.

"Komitmen kami adalah seluruh wilayah Riau, tidak hanya di daratan utama, bisa menikmati listrik yang sama andalnya seperti di Pekanbaru. Target kami, jaringan kabel bawah laut dari Pakning ke Bengkalis, serta dari Siak ke Selatpanjang, bisa selesai 2027," ujar Hendro dalam kegiatan Editor’s Circle bersama para pemimpin redaksi media di Riau, Rabu (25/6/2025).

Menurutnya, kondisi geografis pulau-pulau tersebut yang cukup terpencil memang menantang, terutama karena potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) lokal di sana relatif kecil.

“Untuk skala komunitas mungkin ada PLTS, tapi sifatnya intermittent. Untuk sistem kelistrikan yang stabil dan andal tetap diperlukan kabel bawah laut,” tambahnya.

Proses perizinan saat ini sedang berjalan, dengan harapan pada awal tahun depan sudah bisa mulai tahap konstruksi.

Ditargetkan, proses pembangunan jaringan kabel bawah laut ini memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 tahun.

Hendro menjelaskan, masyarakat dan pemda setempat sangat mendukung proyek ini.

“Mereka sangat menantikan hadirnya listrik andal. Kami terbantu karena pemerintah daerah juga proaktif,” katanya.

TRANSISI EBT

Selain membangun jaringan listrik andal ke pulau-pulau, PLN UIP Sumbagteng juga mendorong percepatan transisi energi di wilayah kerjanya, seiring telah disahkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2035.

Dalam rancangan RUPTL terbaru tersebut, minimal 60 persen pembangkit listrik diarahkan ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hendro mengatakan bahwa Riau memiliki potensi EBT yang sangat besar, utamanya dari tenaga surya. 

“Potensi solar panel di Riau mencapai 290,4 GW, tertinggi dibandingkan jenis energi lainnya. Tantangannya adalah ketersediaan lahan dan investasi,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved