Berita Viral
BUKA SUARA, Sosok Widodo yang Disebut bikin Ijazah Jokowi, Ungkap Fakta yang Mengejutkan Publik
Sosok Widodo akhirnya buka suara terkait dengan kedekatannya dengan jokowi termasuk dugaan pembuat ijazah Jokowi
Bahkan, Herman menyebut jika dia telah menghubungi Beathor dan sudah bersedia untuk dijadikan saksi dalam kasus yang diadukan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) itu.
"Artinya berita Beathor ini gak ngarang-ngarang menurut kami, ini serius. Dan saya sudah telpon saudara Beathor dia siap untuk menjadi menjadi saksi untuk kami," tuturnya.
Sementara itu, tim pengacara lain, Ahmad Khozinudin menyinggung soal isu soal Mantan Wamendes PDTT, Paiman Raharjo yang disebut menjadi dalang di balik pembuatan ijazah Jokowi ini.
Menurutnya, semua pihak yang disebutkan oleh Beathor harus dimintai keterangannya sehingga nantinya bisa membuat kasus tersebut terang benderang.
"Dan yang paling penting, kami menuntut agar temuan data fakta Pasar Pramuka, temuan data UPP, apa itu UPP? Universitas Pasar Pramuka harus ditindaklanjuti oleh Bareskrim Mabes Polri," jelasnya.
"Sebab kalau Bareskrim Mabes Polri tidak menindaklanjuti temuan data fakta Pasar Pramuka yang menyebutkan modus operandi dari pemalsuan ijazah saudara Joko Widodo, tadi diduga dicetak di Pasar Pramuka, tepatnya Pasar Pojok Pramuka, yang hari ini sudah terbakar, maka sama saja negara mengabaikan kejahatan," sambungnya.
Untuk informasi, Beathor mengungkapkan bahwa ijazah Jokowi pernah dicetak ulang secara buru-buru di Pasar Pramuka.
Karena pada saat itu, masih terdapat kekurangan dokumen yang harus segera dilengkapi untuk keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Cetak ulang itu menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012," ujarnya, dalam dialog program iNews Room, Rabu (18/6/2025).
Adapun, kata Beathor, pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini.
Dari pihak Solo ada tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo, sedangkan dari kader PDIP DKI Jakarta, ada Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.
"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Dani Iskandar, bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012," bebernya.
Namun, Widodo yang disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam dugaan pencetakan ini, kini menghilang sejak isu ijazah Jokowi diangkat dalam buku kontroversial karya Bambang Tri.
Setelah selesai dicetak, ijazah Jokowi tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta saat itu, yakni Prasetyo Edi Marsudi.
Kemudian, bersama sejumlah pihak termasuk M Syarif dari Gerindra, Prasetyo menyerahkannya ke KPU DKI Jakarta.
Di sana, mereka bertemu dengan Ketua KPU DKI saat itu, Juri Adrianto
Namun, menurut Beathor, baik Prasetyo maupun pihak partai, pada saat itu tidak mengetahui asal-usul dokumen ijazah yang dibawa itu dan hanya menerimanya saja.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Pras. Saya juga sudah pertanyakan kepada pak Syarif. Mereka melihat gitu semua ijazah, terus diserahkan ke partai, dari partai langsung ke KPUD," ungkapnya.
Mantan Wamendes Disorot
Mantan Wamendes PDTT, Paiman Raharjo, membantah soal tuduhan dirinya menjadi dalang di balik pembuatan ijazah Jokowi yang sempat menjadi kontroversi.
Adapun tudingan tersebut berasal dari pernyataan Pakar Telematika Roy Suryo yang bercerita soal isi chat dengan Paiman dan kaitannya dengan polemik ijazah Jokowi.
Paiman sampai bersumpah bahwa dirinya tak pernah terlibat apapun terkait ijazah mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia itu.
Sama sekali demi Allah saya tidak tahu menahu. Saya istilahnya sumpah mati pun saya tidak pernah tahu menahu ijazah yang dituduhkan terhadap Jokowi itu,” ujar Paiman dalam pesan yang diterima, Senin (30/6/2025).
Paiman menyebut apa yang dituduhkan terhadap dirinya merupakan fitnah yang keji. Hal itu lantaran tuduhan sebagai otak di balik pembuatan ijazah Jokowi tidak benar.
“Terkait isu yang mengaitkan saya, Mantan Wakil Menteri desa menjadi otak pembuatan ijazah Jokowi itu sangat tidak benar dan itu fitnah yang sangat keji," lanjutnya.
Terlebih, kini Ijazah Joko Widodo sudah terbukti kebenarannya. Pengujian terhadap Ijazah Jokowi itu dilakukan di laboratorium bareskrim.
"Ijazah Jokowi ini sudah jelas terang benderang bahwa UGM mengakui bahwa pak Jokowi kuliah, Jokowi sekolah, Jokowi lulus dan teman-temannya juga ada, foto wisuda juga ada,” kata dia.
"Kemudian juga setelah diuji lab bareskrim dinyatakan ijazah Jokowi itu asli. Jadi sebenarnya isu isu ijazah Jokowi ini adalah rekayasa yang penuh kebohongan bahkan sekarang mengaitkan nama saya,” lanjut Paiman.
Paiman pun menjadikan fitnah ini sebagai cobaan hidupnya. Dia pun berharap Tuhan segera memberikan keadilan untuknya.
"Jadi saya kira biarlah, saya juga sudah biasa difitnah-fitnah. Saya kira biarkan saja saya difitnah seperti ini. Saya yakin suatu saat saya akan mendapatkan keadilan dari Allah SWT Tuhan yang Maha Esa,” lanjut Paiman.
Meskipun menerima soal fitnahan sebagai otak pembuatan ijazah Jokowi, Paiman mengaku tetap merasa kecewa. Dia mengaku kecewa dengan Roy Suryo yang kini justru mengaitkan namanya.
Menurut Paiman, awalnya dia hanya memberikan saran terhadap Roy Suryo. Dia menyebut sudah melihat secara langsung ijazah Jokowi yang juga diakui Universitas Gadjah Mada.
“Saya ini sebagai sahabat, awal-awal saya hanya sebagai memberikan WA saran, saya sudah melihat ijazah pak Jokowi langsung, lalu pernyataan dari UGM. Nah itu saya jadikan saran ‘mas sudahlah saya sudah melihat sendiri’ intinya itu. Jadi tidak ada saya mengintimidasi apa-apa, hanya niatan baik sebagai teman,” lanjutnya
Paiman pun mengakui memang dirinya sempat membuka usaha jasa pengetikan di Pasar Pramuka Pojok. Hanya saja, usaha tersebut hanya berjalan di 1997 hingga 2002.
“Memang dulu saya pernah usaha di Pasar Pramuka pojok usaha pengetikan di samping saya sebagai tukang sapu. Saya buka jasa pengetikan 1997-2002 memang di situ saya punya beberapa kios, di depan ada dan di belakang ada,” kata Paiman.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Paiman mengatakan telah menjual kiosnya untuk membuka usaha lain. Sejak 2002, dirinya tak pernah lagi mendirikan usaha di Pasar Pramuka Pojok.
"Kemudian karena saya butuh modal usaha baru maka kios yang di depan saya jual dan saya pindah di belakang. Jadi saya memang betul bahkan berani sumpah kalau saya memang usaha di pasar Pramuka pojok itu hanya dari tahun 1997-2002 setelah itu saya tidak pernah menginjakkan ke Pasar Pramuka Pojok lagi,” kata dia.
Paiman juga menegaskan bahwa pada 2017 lalu itu dirinya sudah tak membuka usaha di Matraman. Saat itu dia sudah menjabat sebagai PJ Rektor sehingga tak memiliki kesempatan untuk membangun usaha di Matraman.
Kini, Paiman mengaku apa yang dialamatkan kepada akan diserahkan kepada publik dan juga sejarah, serta Tuhan yang akan melihat kebenarannya.
“Jadi kalau sekarang saya kembalikan sejarah diri saya, biarkan Allah yang akan melihatkan kebenarannya. Tapi saya katakan demi Allah saya tidak pernah tahu menahu apalagi saya mencetak ijazah pak Jokowi karena ijazah Pak Jokowi itu sudah dinyatakan asli jadi saya kira biar saja saya saat ini jadi bulan-bulanan. Ini merupakan cobaan bagi saya,” pungkasnya.(*)
| Polisi Malaysia Kaget Saat Mau Tilang, Ternyata Pengemudinya Anggota TNI dan Pemain Persib |
|
|---|
| Viral, Anggota DPRD Bogem Guru SMP di Trenggalek, Alasannya Gegara HP Disita |
|
|---|
| Heboh Anggota Satpol PP Banting PKL saat Razia, Dibela Kasatpol: Dia Melindungi Diri |
|
|---|
| Terungkap Keberadaan Ayah dari 2 Anak yang 28 Hari Tak Makan, Lemas di Samping Jasad Ibunya |
|
|---|
| Nasib Rana Saputra, Guru yang Tampar Siswa Karena Bolos Sekolah Diminta Ganti Rugi oleh Wali Murid |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Jokowi-menanggapi-isu-soal-nama-Mulyono.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.