Mahasiswi UNS Loncat ke Sungai
Siapa Dr Sumardiyono? Namanya Tertulis dalam Surat Wasiat Mahasiswi UNS Devita Sari Anugraheni
Ada nama Dr Sumardiyono tertera di dalam surat wasiat mahasiswi UNS Devita Sari Anugraheni, siapa sosok tersebut?
Pihak UNS mengumumkan peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS ini tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi yang bersangkutan.
Pakar Psikologi UNS, Dr. Farida Hidayati menyoroti banyaknya stigma negatif yang harus dihadapi menjadi halangan gangguan jiwa tidak teratasi sehingga berakhir melakukan bunuh diri.
“Ada beberapa hal penyebab satu mereka memang tidak ingin cerita. Mereka tidak ingin meminta bantuan. Karena apa? Takut dianggap sebagai orang yang lemah, tidak memiliki kekuatan kurang bersyukur, tidak religius, misalnya gitu. Stigma-stigma itu membuat mereka terhalang untuk melakukan konsultasi dengan profesional,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengakui tidak sedikit biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi gangguan jiwa.
Ketersediaan fasilitas kesehatan mental juga dinilai masih sangat minim.
“Yang kedua karena biaya yang mahal. Biaya yang mahal mereka harus mengeluarkan pembiayaan ya mungkin mereka mereka tidak siap. Ketersediaan psikolog itu kan juga terbatas ya. Artinya tidak seperti dokter atau seperti penyakit fisik itu lebih mudah dijangkau, misalnya ke puskesmas,” terangnya.
Menurutnya, timbulnya pikiran untuk mengakhiri hidup karena ketidakmampuan meregulasi emosi.
Ia tak mampu menjalani proses panjang dalam menyelesaikan permasalahan hidup.
“Memang salah satu penyebab adalah ketidakmampuan melakukan regulasi emosi. Sebenarnya banyak peran dari lingkungan. Mahasiswa ini kan cenderung sesuatu yang menginginkan segala ini cepat selesai, mereka tidak memiliki proses. Ini adalah budaya instan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya,” terangnya.
Keterangan Saksi Mata
Seorang saksi mata, Haryadi yang juga seorang driver ojek online mengutarakan sempat melihat seorang perempuan tersebut sebelum loncat dari Jembatan Jurug.
"Saya pas bawa customer dari Palur. Saya kan driver gojek, di tengah Jembatan 5 meter di depan saya."
"Saya tau perempuan sudah berdiri di tuas jembatan itu mau ancang-ancang lompat," ungkap Haryadi.
Haryadi mengaku sempat meneriaki perempuan tersebut sebelum loncat dari atas jembatan.
Namun tidak kesampaian, perempuan tersebut sudah terjun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.