Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Tak Yakin dengan Fasilitas RS di Indonesia, Keluarga Juliana Marins Otopsi Ulang Jenazah di Brasil

Keluarga Juliana Marins mengungkapkan tak percaya dengan pelatana media di RS Indonesia. makanya lakukan Otopsi ulang jenazah Juliana di Brasil

Editor: Budi Rahmat
Tribun Bali/net
BERTAHAN 20 MENIT - juliana pendaki asal Brasil hanya mampu bertahan 20 menit sebelum meninggal dunia 

Dalam wawancara dengan media Brasil O Globo, Musthofa mengakui memang Juliana tertinggal karena merasa lelah, namun ia membantah keras meninggalkannya terlalu lama.

“Saya hanya menjauh selama 3 menit, dan saya terus melihat ke belakang. Saat saya kembali, Juliana sudah tidak ada,” ujar Musthofa.

Ia menyebut melihat cahaya senter di bawah tebing dan mendengar suara minta tolong.

“Saya dengar Juliana berteriak. Saya bilang padanya: tunggu bantuan. Saya mencoba terus berteriak, agar dia tetap sadar,” tambahnya.

Musthofa kini menjadi bagian dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian Lombok.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk relawan dan petugas taman nasional, untuk mencari tahu apakah ada unsur pidana dalam insiden ini.

Autopsi Ulang di Brasil: Kami Tak Yakin dengan Rumah Sakit Indonesia

Setelah jenazah Juliana dipulangkan ke Brasil pada 1 Juli 2025, keluarga langsung meminta autopsi ulang dilakukan di Rio de Janeiro.

Manoel menyampaikan keraguan atas kualitas pemeriksaan medis di rumah sakit Indonesia.

“Kami perlu memastikan waktu dan penyebab pasti kematian. Kami tak yakin rumah sakit di sana memiliki fasilitas memadai,” ujarnya dalam wawancara dengan TV Globo.

Bagi Manoel, kehilangan Juliana adalah luka terdalam dalam hidupnya. Ia menggambarkan hari-hari pencarian sebagai pengalaman paling menyakitkan.

“Kami lihat video saat dia masih hidup, masih bergerak. Kami pikir bantuan akan cepat datang. Tapi kenyataannya tidak ada yang datang tepat waktu,” ucapnya, nyaris tak bisa menahan air mata.

Baca juga: Siap-siap Rekening Agam Rinjani Meledak, Uang Rp 1,5 Miliar segera Ditransfer tanpa Potongan

Juliana adalah anak semata wayangnya. Lulusan jurusan Periklanan ini tengah melakukan perjalanan keliling Asia sejak awal tahun. Sebelum ke Indonesia, ia telah menjelajahi Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Juliana Ditemukan Terlambat, Keluarga Ungkap Fakta Baru
Jenazah Juliana ditemukan pada Selasa, 24 Juni, di dasar tebing Gunung Rinjani. Ia sempat hilang selama empat hari sebelum akhirnya ditemukan oleh tim SAR.

Keluarga meyakini, jika penyelamatan dilakukan lebih cepat, kemungkinan besar nyawa Juliana bisa diselamatkan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved