Berita Viral

PENYEBAB Kematian Arya Daru Diplomat LN Diketahui Satu Minggu Lagi, Polisi Beberkan Fakta Ini

Penyebab kematian diplomat muda Arya Daru akan diketahui satu minggu kedepan. Polisi beberkan fakta yang bisa mengungkap kasus itu

Editor: Budi Rahmat
Kompas,.com
PENYEBAB KEMATIAN - Polisi menyebutkan penyebab kematian Arya daru akan diketahui satu minggu lagi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penyebab kematian diplomat muda Kementrian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan akan disimpualkan satu minguu kedepan .

Polisi sejauh ini terus bekerja untuk mendapatkan bukti dan fakta terkait dengan kejadian kematian Arya Daru . 

Bukti-bukti di lokasi kejadian dan juga barangb bukti milik korban diperiksa intensif. Dan polisi mengatakan jika kesimpulan penyebab kematian Arya Daru berkemungkinan akan didapatkan satu minggu lagi .

Baca juga: KAPOLRI Angkat Bicara soal Kematian Brigadir Nurhadi, Jika Terbukti, Proses, Pecat dan Pidanakan

Maka, akan diketahuilah apa saja yang menyebabkan korban ditemukan meninggal dunia. Aapa yang jadi masalah dan mengapa Arya Daru meninggal dengan cara yang tak wajar

Bukti Rekaman CCTV

Terekam CCTV momen sebelum diplomat muda Kementrian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di indekosnya.

Pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 23.00 malam, dalam CCTV terlihat Arya baru kembali ke kamar kosnya.

Dia tampak mengenakan celana hitam dan mengenakan kemeja batik.

Beberapa menit kemudian Arya keluar lagi dari kamar kosnya membawa plastik hitam diduga hendak membuang sampah.

Tak lama kemudian, Arya kembali ke kamar kosnya.

Lalu di CCTV di waktu terpisah yaitu di pagi harinya, terekam dua orang pria hendak membuka kamar kos Arya sekitar pukul 07.00 pagi.

Dua pria itu dengan tenang awalnya mengetuk pintu kamar korban.

Mereka juga terlihat berusaha menelepon korban sambil mengetuk pintu.

Namun tidak ada respons, sampai akhirnya salah satu pria penjaga indekos mencoba membuka pintu kos korban menggunakan kunci cadangan.

Baca juga: Ada yang Aneh dari Gelagat Ipda Haris sebelum Brigadir Nurhadi Ditemukan Tewas, Misri Lihat Dia VC

Namun tetap gagal, akhirnya dia terpaksa mencongkel jendela dan membuka pintu kos Arya dari dalam.

Dikutip dari Kompas TV, dua pria tersebut diketahui mencoba membuka paksa pintu kamar Arya setelah mendapat pesan dari istri Arya.

Istri Arya rupanya lebih dulu menghubungi penjaga indekos dan meminta mengecek Arya karena korban tidak bisa dihubungi.

Sampai akhirnya penjaga kos menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia dengan kepala terlilit lakban.

Dalam CCTV terlihat, penjaga kos sampai terkejut ketika dia menekan saklar untuk menyalakan lampu kamar korban.

Analisa Kriminolog

Kematian diplomat muda Kementrian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan di indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat kini masih diselidiki Polisi.

Kondisi korban saat ditemukan membuat banyak orang menduga bahwa korban dibunuh seseorang.

Sebab kondisinya dinilai janggal terutama bagian kepala korban yang dililit lakban berwarna kuning.

Namun Kriminolog UI Adrianus Meliala justru tidak sependapat terkait dugaan pembunuhan tersebut.

Menurut analisanya, korban diplomat muda ini meninggal dunia bukan karena pembunuhan.

"Kalau dari analisa terhadap lingkungan dari almarhum, saya kira saya lebih meyakini ini adalah suatu tindakan bunuh diri," kata Adrianus, Rabu (9/7/2025) dikutip dari Kompas TV.

"Mengingat tidak ada pihak lain yang masuk atau keluar pada saat-saat yang bersangkutan itu meninggal," imbuhnya.

Namun menurutnya ada dua clue atau petunjuk yang bisa menentukan penyebab pasti korban meninggal dunia.

Kedua clue tersebut bisa didapatkan oleh pihak forensik.

"Masih ada beberapa clue ya yang kelihatannya akan diperoleh melalui pemeriksaan forensik, khususnya kedokteran forensik, juga kemudian bisa dilakukan pemeriksaan toksikologi forensik, karena yang bersangkutan memakan sesuatu sebelum yang bersangkutan diketahui meninggal," katanya.

"Saya kira dua pemeriksaan itu bisa bicara banyak tentang penyebab kematian dari almarhum," sambung Adrianus.

Penyebab Kematian Diplomat Muda

Baca juga: TERNYATA Tersangka Dugaan Korupsi Pertamina Rp 285 Triliun M Riza Chalid Sudah Lama Tak di Indonesia

Kasus kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih diselidiki Polda Metro Jaya. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menargetkan, penyelidikan kasus ini rampung minggu depan.

“Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam, dikutip dari Tribunnews.com. 

Saat ditanya mengenai hasil visum sementara, Karyoto mengaku belum membaca laporan secara lengkap.

Polisi juga berencana memanggil saksi-saksi ahli sesuai bidang untuk mengungkap kasus ini.

“Itu masih dipelajari oleh tim penyelidik, kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara," katanya.

Sebelumnya diberitakan, ADP tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Dari TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya lakban, kantong plastik, dompet korban, bantal, sarung celana, dan pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.

Polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung di kamar korban. Namun, belum diketahui apakah ADP memiliki riwayat penyakit tertentu.

"Kalau dari pemeriksaan awal kami sih belum mendalam mengarah ke sana (pembunuhan) ya," ujar Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi.

Hingga kini, polisi telah memeriksa empat saksi, yaitu pemilik dan penjaga indekos, tetangga kamar, serta istri korban. Selain itu, polisi juga menelaah rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Di sisi lain, polisi tengah menelusuri sidik jari yang tertinggal di lakban yang melilit kepala ADP. Namun, dari penyelidikan awal, polisi menemukan sidik jari ADP pada lakban tersebut.

“Nanti kita bawa ke lab karena masih kumpulin alat bukti-alat buktinya dulu mengarahnya ke mana gitu. Kalau dari olah TKP (tempat kejadian perkara) awal masih kelihatan sidik jari si korban itu,” kata Rezha.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved