Rawa dan Banjir, Tantangan HKI Bangun Jembatan Siak di Tol Lingkar Pekanbaru Sepanjang 200 Meter
Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru menghadirkan infrastruktur monumental ikon baru di Riau, jembatan utama yang melintasi Sungai Siak.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru tak hanya menyambungkan koridor utama Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-XIII Koto Kampar, tetapi juga menghadirkan infrastruktur monumental yang bakal menjadi ikon baru di Riau, jembatan utama yang melintasi Sungai Siak.
Jembatan sepanjang 97,5 meter itu merupakan bagian krusial dari total 200 meter bentangan jembatan dalam proyek tol strategis nasional ini.
Dibangun melintasi Sungai Siak, jembatan ini akan menjadi simpul penghubung antara sisi utara dan barat Kota Pekanbaru menuju Kabupaten Kampar, sekaligus mempercepat konektivitas antar koridor Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Namun dalam proses pengerjaan nya, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) menghadapi tantangan teknis cukup berat di area jembatan, khususnya karena kontur tanah rawa dan potensi banjir luapan Sungai Siak yang kerap terjadi selama musim hujan, Desember hingga April.
“Tanah di sekitar lokasi jembatan adalah rawa yang perlu ditimbun terlebih dahulu dengan material sirtu. Kami juga membangun saluran drainase dan jalan akses logistik agar alat berat dan bahan bangunan bisa sampai ke lokasi,” jelas Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, Jumat (11/7/2025).
Selain itu, jalan akses menuju lokasi jembatan yang melintasi area perkebunan sawit ini juga digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari.
Bahkan, sempat muncul kekhawatiran warga soal pemindahan material sirtu di jalan akses tersebut.
Menanggapi itu, Project Manager Tol Lingkar Pekanbaru, Rully F. Santoso menegaskan bahwa jalan akses tetap dipertahankan.
“Kami hanya memindahkan sebagian material untuk pembangunan jalan baru, tapi akses lama tetap dirapikan dan bisa dipakai warga seperti biasa,” ujarnya.
Selain Jembatan Siak, HKI juga mengerjakan jembatan sungai lainnya, tiga gerbang tol, satu pasang rest area, serta pembangunan badan jalan sepanjang 30 kilometer.
Tol ini akan melewati kawasan-kawasan padat aktivitas seperti Jalan Pemuda.
Di titik Jalan Pemuda, tol dibangun dengan clearance 4 meter. Untuk kendaraan besar seperti truk, HKI menyediakan jalan alternatif di STA 192+800 dengan clearance lebih dari 5 meter.
“Kami imbau warga pengguna kendaraan besar untuk melalui jalur alternatif ini agar lebih aman,” kata Rully.
HKI juga memastikan proyek ini mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan menerapkan teknologi konstruksi modern.
Proyek ini tak hanya menjadi penghubung antarwilayah, tetapi juga motor pertumbuhan ekonomi dan sosial baru di Provinsi Riau.
Gesa Tol Lingkar Pekanbaru, Sistem Buka Tutup Jalan di Kawasan Rimbo Panjang Segera Diberlakukan |
![]() |
---|
Dua Sejoli Peras Pengusaha Sawit di Riau Rp1,6 Miliar, Korban Terjebak Video Call Seks |
![]() |
---|
Simalakama Polemik Kawasan TNTN Riau, Komunikasikan dan Cari Akar Permasalahannya |
![]() |
---|
Pemprov Riau Evaluasi Hibah Ratusan Miliar Rupiah untuk Bangunan Fisik Instansi Vertikal |
![]() |
---|
Selamat Hari Museum Nasional Sang Nila Utama, Keberadaanmu Warisan bagi Anak Cucu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.