Psikolog Forensik Ungkap Tiga Kemungkinan di Balik Kematian Diplomat Muda Kemenlu

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, terus menyita perhatian publik.

Jenazah Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan: kepala terlilit lakban kuning di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi (8/7/2025).

Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel turut angkat bicara soal kemungkinan penyebab kematian Arya.

Menurutnya, ada tiga skenario yang patut ditelusuri lebih dalam.

Bisa jadi Arya mengakhiri hidupnya sendiri, menjadi korban pembunuhan, atau tewas akibat kecelakaan yang tak disengaja.

“Setiap kemungkinan masih terbuka. Yang terpenting adalah menunggu hasil penyelidikan dan autopsi forensik,” ujar Reza.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut, masuk akal apabila Daru kemungkinan tewas karena bunuh diri.

Sebab, menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), hanya ditemukan satu sidik jari pada lakban yang melilit kepala Daru.

Sidik jari itu adalah milik Daru sendiri.

Baca juga: Nasib Nenek Fatimah yang Viral, 4 Anaknya Pilih Tak Mau Dikabari Jika Sang Nenek Meninggal

Baca juga: VIRAL Mobil Mewah Ferrari Ditilang karena Tak Ada Plat: Pemilih Berdalih Tidak Ada Tempatnya

"(Daru tewas karena) bunuh diri? Masuk akal, karena tadi dikatakan hanya ada satu sidik jari," kata Reza dalam acara Dua Arah KompasTV, dikutip pada Minggu (20/7/2025).

Kendati demikian, Reza juga tak menampik kemungkinan Daru tewas karena dibunuh.

Meski hanya ditemukan sidik jari korban pada lakban, Reza menyebut, pelaku bisa saja menggunakan sarung tangan saat beraksi.

"Meninggalnya almarhum (bisa saja) akibat perbuatan orang lain. Kalau sidik jarinya cuma satu, bagaimana kemungkinannya?"

"Tetap ada, seandainya pelaku menggunakan sarung tangan," jelas Reza.

Lebih lanjut, Reza juga menyinggung kemungkinan Daru tewas karena kecelakaan.