Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPRD Pekanbaru

Antisipasi Kualitas Udara Buruk Akibat Karhutla, Dewan Sarankan Hal Penting Ini ke Warga Pekanbaru

Karhutla meluas, DPRD Pekanbaru mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
KABUT ASAP - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Karhutla meluas, DPRD Pekanbaru mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Menghadapi potensi memburuknya kualitas udara akibat musim kemarau, serta meningkatnya titik panas di sejumlah wilayah Riau, legislator di Gedung Payung Sekaki DPRD Pekanbaru, mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Tekad Indra Pradana Abidin menyampaikan, bahwa tren kualitas udara di beberapa hari terakhir menunjukkan kecenderungan tidak baik, terutama di pagi hari.

Karenanya, masyarakat diminta untuk membatasi aktivitas luar ruangan, terutama anak-anak dan lansia, yang termasuk kelompok rentan terhadap paparan polusi udara.

“Kami sarankan masyarakat untuk mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Khususnya saat kualitas udara tidak sehat. Selain itu, kurangi pembakaran lahan atau sampah yang bisa memperburuk kondisi udara,” sarannya, Senin (21/7/2025) kepada Tribunpekanbaru.com.

Baca juga: Pelantikan Pejabat Eselon II Batal Pekan Lalu, Ketua DPRD Pekanbaru Komentar Begini

Diketahui, kondisi udara di Kota Pekanbaru mulai tidak sehat, disebabkan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terus meluas. Hingga Minggu 20 Juli 2025, total luasan lahan yang terbakar tercatat mencapai 646,13 hektare.

Bedasarkan data terbaru BMKG Pekanbaru, dari 12 kabupaten/kota di Riau, luasan lahan terbakar Kota Pekanbaru 21,08 hektare.

Paling tinggi di Rohul: 207,8 hektare, Kampar: 150,80 hektare, Rohil: 54,25 hektare, Bengkalis: 51,20 hektare, Siak: 50,72 hektare.

Kemudian Dumai: 35,33 hektare, Inhil: 25,50 hektare, Pelalawan: 25 hektare, Inhu 18,25 hektare, Meranti: 5,20 hektare dan Kuansing: 1 hektare.

Karena sebaran kebakaran ini, polusi udara di Kota Pekanbaru dipastikan berpengaruh besar. Termasuk cuaca dan sengatan panasnya.

Baca juga: Sudah Tiga Kali Paripurna, Pansus DPRD Pekanbaru Targetkan Pengesahan Perda RPJMD Agustus

"Kami harapkan peran aktif pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi bencana kabut asap, termasuk dengan mendukung upaya pemadaman titik api dan memperkuat edukasi lingkungan," harapnya.

Lebih dari itu, Politisi PDI-P ini meminta Pemko, sigap memberikan informasi berkala tentang indeks kualitas udara (ISPU), serta menyediakan fasilitas kesehatan dan masker gratis di titik-titik strategis.

“Mari kita jaga udara kita bersama. Tindakan kecil seperti tidak membakar sampah sembarangan, bisa berdampak besar untuk mencegah krisis udara seperti tahun-tahun sebelumnya,” ajaknya.

"Khusus kepada Dishub dan Disdik, segera bagikan masker ke murid di sekolah, untuk mengantisipasi masalah kesehatan," pintanya.

Sebagai langkah antisipasi lanjutan, masih keterangan Roni Pasla, masyarakat diimbau untuk memantau informasi cuaca dan kualitas udara dari sumber resmi, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala gangguan pernapasan.

(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved