Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hotspot Hari Ini

Dari Ratusan Titik Panas, Hotspot di Riau Turun Drastis Hingga Nihil Hari Ini

Provinsi Riau Rabu ini (6/8/2025) mencatatkan nol hotspot berdasarkan data BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Penulis: Alex | Editor: Ariestia
Foto/Dok BMKG Pekanbaru
HOTSPOT - Update peta hotspot di Provinsi Riau pada Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Sempat mencatat 163 titik panas atau hotspot pada Selasa (5/8/2025) Provinsi Riau Rabu ini (6/8/2025) mencatatkan nol hotspot berdasarkan data BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kondisi ini menandai penurunan drastis dan menjadi perkembangan positif dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau.

Hotspot karhutla atau titik panas terdeteksi oleh satelit. 

Ini mengindikasikan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca juga: Anggota Polisi Meninggal Saat Tugas Tangani Karhutla di Riau, Pangdam I BB: Beliau Pahlawan

Titik ini muncul karena suhu permukaan yang tinggi, biasanya akibat pembakaran vegetasi atau aktivitas manusia.

Keberadaan hotspot mendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan.

Hal itu bermanfaat untuk pemantauan wilayah rawan karhutla, terutama saat musim kemarau.

Dasar pengambilan keputusan oleh pemerintah dan tim pemadam untuk melakukan tindakan cepat.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Indah DN, mengatakan bahwa tidak terpantau satu pun hotspot di wilayah Riau pada hari ini Rabu ini (6/8/2025).

Penurunan signifikan ini terjadi saat sebagian besar wilayah Riau diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang secara lokal, terutama pada malam dan dini hari.

Kondisi cuaca yang lebih lembap berkontribusi terhadap menurunnya potensi kebakaran lahan.

Sementara itu, total hotspot di wilayah Sumatera tercatat sebanyak 39 titik, dengan dominasi berasal dari Provinsi Aceh sebanyak 23 titik, diikuti Sumatera Utara 8 titik, Lampung 4 titik, serta 2 titik masing-masing di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

Kondisi nihilnya hotspot di Riau patut diapresiasi, namun BMKG tetap mengimbau agar kewaspadaan terus dijaga, terutama mengingat wilayah Riau masih memasuki masa rawan karhutla.

Pemantauan rutin dan antisipasi dini tetap diperlukan. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved