Karhutla Menghilang di Kampar, Angin Puting Beliung Muncul Terbangkan Atap Ruko Warga
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mereda di Kampar. Namun pada Jumat ini muncul angin puting beling di Desa Simpang Kubu.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mereda di Kampar setelah intensitas hujan meningkat. Kasus karhutla nihil.
Saat karhutla menghilang, angin puting beliung muncul pada Jumat (8/8/2025).
Supervisor Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar, Edison menyebutkan, puting beliung terjadi di Desa Simpang Kubu Kecamatan Kampar.
"Angin puting beliung menyebabkan kerusakan ruko milik warga," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat sore.
Ia mengatakan, angin kencang itu menerbangkan atap empat unit ruko milik warga bernama Irfan Syahidi. Atap lepas dari bangunan tanpa sisa.
Ia mengatakan, cuaca yang disertai angin kencang dan hujan ringan mulai terjadi pada Jumat tengah hari. Angin kencang menghasilkan puting beliung sekitar pukul 13.00 WIB.
"Dari pantauan kita, angin kencang dari arah selatan terjadi di beberapa daerah. Disertai hujan," katanya.
Menurut dia, intensitas hujan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Hujan berhasil memadamkan karhutla di semua lokasi.
"Sudah empat hari ini, karhutla nihil," katanya.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Angin puting beliung terjadi karena interaksi kompleks antara udara panas, lembap, dan dingin yang membentuk pusaran angin kuat dari awan cumulonimbus. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pertemuan Udara Panas dan Dingin
Udara panas dan lembap dari permukaan bumi naik ke atmosfer.
Bertemu dengan udara dingin dan kering di lapisan atas.
Perbedaan suhu dan tekanan ini menciptakan ketidakstabilan atmosfer.
2. Pembentukan Awan Cumulonimbus
Awan ini tumbuh tinggi dan besar, sering disertai petir dan hujan deras.
Di dalam awan terjadi arus naik dan turun yang kuat (konveksi).
Gesekan antar arus udara ini memicu terbentuknya pusaran angin.
3. Labilitas Atmosfer
Kondisi atmosfer yang sangat tidak stabil memperbesar potensi terbentuknya angin puting beliung.
Terjadi terutama saat musim pancaroba (peralihan musim), seperti Maret–Mei dan September–November.
4. Tekanan Udara Rendah
Di musim kemarau, angin puting beliung bisa dipicu oleh pusat tekanan rendah di suatu wilayah terbuka seperti perkebunan atau pemukiman.
Kapan Angin Puting Beling Terjadi?
Umumnya muncul siang atau sore hari, saat suhu permukaan bumi tinggi.
Sering terjadi saat musim pancaroba, ketika cuaca berubah drastis.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
Karhutla Nihil Meski Cuaca Panas Terik, BPBD Pelalawan Ingatkan Jangan Bakar Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Cantumkan Ancaman Penjara, Ini 8 Lokasi Pemasangan dan Isi Plang Larangan di Lahan Bekas Karhutla |
![]() |
---|
Asap Hilang, BPBD Pelalawan Pastikan Karhutla di Pangkalan Kerinci Padam Total |
![]() |
---|
Masih Ada Titik Asap di Tengah Lahan Bekas Terbakar, Karhutla di Pangkalan Kerinci Mulai Padam |
![]() |
---|
Helikopter Water Bombing Kembali Bantu Pemadaman Karhutla di Pangkalan Kerinci Pelalawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.