Arti Kata
Viral, Arti Bayi Bajang dan Arti Kata Pesugihan serta Contoh Pesugihan dan Bayi Bajang Menurut Islam
arti bayi bajang dan arti kata pesugihan serta contoh pesugihan bayi bajang dan bayi bajang menurut agama Islam hingga penampakan bayi bajang
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut penjelasan arti bayi bajang dan arti kata pesugihan serta contoh pesugihan bayi bajang dan bayi bajang menurut agama Islam hingga penampakan bayi bajang dan akibat pesugihan bayi bajang serta bayi bajang Tutur Tinular .
Mitos tentang bayi bajang dan praktik pesugihan telah lama menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat Jawa.
Makhluk halus yang berwujud bayi ini dipercaya dapat memberikan kekayaan secara instan melalui ritual pesugihan, meskipun dengan konsekuensi yang mengerikan.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang arti bayi bajang , praktik pesugihan yang melibatkan bayi bajang, pandangan agama Islam terhadapnya, fenomena penampakan bayi bajang, hingga kemunculannya dalam serial televisi Tutur Tinular.
Baca juga: Cerita Rakyat Jawa Tengah Legenda Gunung Kembar Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dan Mitos Bidadari
A. Arti Bayi Bajang
Dilansir dari berbagai sumber, arti bayi bajang adalah makhluk halus dalam mitologi Jawa yang berwujud bayi dan dipelihara manusia untuk tujuan tertentu.
Tujuan manusia memelihara bayi bajang adalah ritual pesugihan guna mendapatkan kekayaan secara instan, menjaga keselamatan dari serangan hewan buas, menjaga ladang dari hama, melakukan pekerjaan berat, hingga untuk mencelakai musuh.
1. Asal-usul dan ciri-ciri fisik :
Bayi bajang berasal dari ruh bayi berusia sekitar 7 bulan dalam kandungan yang diambil.
Dalam mitologi Jawa, makhluk astral ini termasuk golongan jin atau setan tingkat rendah yang disebut bayi ambar, dengan ciri-ciri fisik mirip tuyul, seperti wajah tua, kepala besar, dan badan seperti janin.
2. Fungsi dan tujuan pemeliharaan :
Bayi Bajang sering digunakan dalam ritual pesugihan untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Selain itu, ada kepercayaan bahwa bayi bajang dipelihara untuk menjaga keselamatan dari serangan hewan buas, menjaga ladang dari hama, melakukan pekerjaan berat, atau mencelakai musuh.
3. Habitat dan Mitos:
Bayi bajang dipercaya banyak ditemukan di pertemuan dua sungai, pohon besar, hutan, dan kota-kota besar tempat aborsi marak terjadi.
Di dataran tinggi Dieng, terdapat mitos tentang anak-anak berambut gimbal atau gembel yang disebut anak bajang dan dianggap sebagai kesayangan roh-roh gaib penunggu yang dititipkan oleh Nyi Roro Kidul.
4. Konsekuensi Pemeliharaan:
Bajang biasanya perlu diwariskan, dan jika tidak, pemiliknya akan menjadi mayat hidup.
Bayi bajang yang dipelihara diberi makan telur dan susu.
B. Arti Kata Pesugihan
Sedangkan arti kata pesugihan adalah praktik mencari kekayaan atau kesuksesan secara instan melalui bantuan kekuatan supranatural atau makhluk gaib atau makhluk halus.
Pesugihan berasal dari kata dasar sugih (bahasa Jawa) yang berarti kaya.
Praktik ini sudah ada sejak zaman dulu dan masih bertahan hingga era modern.
1. Aspek dan karakteristik pesugihan :
a. Perjanjian dengan Makhluk Gaib: Dalam melakukan pesugihan, seseorang membuat perjanjian dengan makhluk gaib untuk mendapatkan kekayaan dengan imbalan tertentu. Imbalan ini bisa berupa tumbal atau mahar yang harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti kekayaan yang diperoleh.
b. Tumbal: Korban tumbal ditentukan berdasarkan permintaan makhluk gaib, dan pelaku pesugihan harus bisa memenuhinya.
c. Keinginan Instan: Pesugihan muncul dari keinginan untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu bekerja keras.
d. Kecemburuan Sosial: Kecemburuan sosial dan ketimpangan di masyarakat membuat orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan.
2. Pencegahan:
Pendidikan agama yang kuat, pola pikir rasional, dan etos kerja yang baik adalah kunci untuk menghindari godaan pesugihan.
Kekayaan yang diperoleh dengan cara halal dan kerja keras akan jauh lebih berkah dan bertahan lama dibandingkan kekayaan instan hasil pesugihan.
C. Contoh Pesugihan Bayi Bajang
Pesugihan yang menggunakan bayi bajang adalah praktik ritual yang bertujuan untuk mendapatkan kekayaan dengan memanfaatkan ruh bayi yang diambil dari kandungan melalui aborsi.
Berikut adalah beberapa aspek terkait pesugihan yang menggunakan bayi bajang :
1. Pengambilan Ruh Bayi
Dalam ritual ini, ruh bayi yang masih dalam kandungan (biasanya berusia 7 bulan) diambil tanpa membawa jasadnya.
Ruh bayi ini kemudian digunakan sebagai sarana untuk melakukan pesugihan.
2. Proses Ritual
Praktisi spiritual atau dukun akan melakukan ritual khusus untuk memanggil dan mengikat arwah bayi tersebut agar bersedia membantu pelaku pesugihan.
Ritual ini melibatkan mantra-mantra tertentu dan penyiapan ruangan khusus di rumah pelaku yang tidak boleh diisi oleh siapapun.
Setiap malam tertentu, pelaku harus membakar sesuatu sebagai bagian dari ritual.
3. Konsekuensi bagi Pelaku
Meskipun dianggap lebih aman karena tidak mengorbankan nyawa secara langsung, pesugihan bayi bajang memiliki risiko dan konsekuensi yang mengerikan bagi pelakunya.
Salah satunya adalah kesulitan mendapatkan keturunan atau sering mengalami keguguran jika pelakunya adalah pasangan suami istri.
D. Akibat Pesugihan Bayi Bajang
Akibat dari melakukan pesugihan bayi bajang bisa sangat merugikan, baik secara spiritual maupun fisik.
Berikut adalah beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi :
1. Kesulitan Mendapatkan Keturunan: Pasangan suami istri yang melakukan pesugihan bayi bajang dapat mengalami kesulitan untuk memiliki anak atau sering mengalami keguguran.
2. Gangguan Mental dan Fisik: Pelaku pesugihan sering kali mengalami gangguan mental atau fisik akibat perjanjian dengan makhluk gaib.
3. Kehilangan Keberkahan Hidup: Kekayaan yang diperoleh melalui pesugihan tidak akan membawa keberkahan dan kebahagiaan yang sejati. Justru, hidup pelaku akan dipenuhi dengan masalah dan kesengsaraan karena perjanjian dengan makhluk gaib tidak pernah memberikan ketenangan.
4. Terjerat dalam Perbuatan Syirik: Dalam ajaran agama Islam, pesugihan bayi bajang termasuk dalam perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Allah. Perbuatan ini sangat dilarang dan dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan dunia dan akhirat pelaku.
5. Ketergantungan pada Kekuatan Gaib: Pelaku pesugihan akan terus bergantung pada kekuatan gaib untuk mendapatkan kekayaan dan keberuntungan. Hal ini dapat menghilangkan kemandirian dan kemampuan untuk berusaha secara halal.
6. Tumbal yang Berkelanjutan: Dalam beberapa kasus, makhluk gaib yang memberikan kekayaan dapat meminta tumbal yang berkelanjutan, bahkan hingga mengorbankan orang-orang terdekat pelaku.
7. Isolasi Sosial: Pelaku pesugihan seringkali harus merahasiakan perbuatannya dari orang lain. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
8. Kematian yang Tidak Wajar: Dalam beberapa cerita, pelaku pesugihan mengalami kematian yang tidak wajar atau tragis sebagai akibat dari perjanjian dengan makhluk gaib.
Penting untuk diingat bahwa pesugihan adalah jalan pintas yang penuh dengan risiko dan konsekuensi yang mengerikan. Kekayaan yang diperoleh dengan cara halal dan kerja keras akan jauh lebih berkah dan memberikan kebahagiaan yang sejati.
E. Bayi Bajang Menurut Agama Islam
Dalam ajaran agama, terutama Islam, atau bayi bajang menurut agama Islam pesugihan bayi bajang adalah perbuatan yang sangat dilarang karena termasuk dalam kategori syirik, yaitu menyekutukan Allah.
Selain itu, praktik ini juga dianggap sebagai perbuatan kufur, keji, dan menentang ajaran agama.
Dalam agama Islam, konsep bayi bajang sebagai makhluk halus atau entitas spiritual yang dipelihara untuk tujuan tertentu seperti pesugihan, seperti yang dikenal dalam mitologi Jawa, tidak dikenal atau diakui.
Islam memiliki pandangan yang jelas tentang bayi, jin, dan praktik-praktik yang terkait dengan dunia spiritual, yang berbeda dari kepercayaan mitos tersebut.
1. Pandangan Islam tentang Bayi
Dalam Islam, bayi adalah anugerah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dirawat dengan baik.
Kelahiran seorang bayi adalah peristiwa yang sangat disyukuri, dan orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan anak sesuai dengan ajaran agama.
Tidak ada konsep dalam Islam yang membenarkan pengambilan ruh bayi untuk tujuan apapun, apalagi untuk pesugihan.
2. Pandangan Islam tentang Jin
Jin adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki akal dan kemampuan, tetapi berbeda dengan manusia.
Dalam Al-Quran, jin disebutkan memiliki kemampuan untuk menyesatkan manusia, tetapi manusia diperintahkan untuk tidak mengikuti godaan mereka.
Memanfaatkan atau memelihara jin untuk tujuan tertentu, seperti yang dikaitkan dengan "bayi bajang," adalah praktik yang dilarang dalam Islam karena termasuk dalam perbuatan syirik (menyekutukan Allah).
3. Dalil Al-Quran dan Hadis
Tidak ada ayat Al-Quran atau hadis yang secara spesifik membahas tentang "bayi bajang".
Namun, ada prinsip-prinsip umum dalam ajaran Islam yang melarang praktik-praktik yang melibatkan pemujaan atau pemanfaatan makhluk halus untuk keuntungan pribadi.
Beberapa ayat dan hadis yang relevan meliputi:
a. Larangan Syirik: Al-Quran dengan tegas melarang segala bentuk syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Praktik memelihara atau meminta bantuan kepada jin termasuk dalam kategori ini (QS. An-Nisa: 48).
b. Perlindungan dari Godaan Setan: Al-Quran dan hadis mengajarkan umat Islam untuk selalu berlindung kepada Allah dari godaan setan dan jin.
Ini menunjukkan bahwa interaksi dengan makhluk halus harus dihindari (QS. Al-Falaq: 1-5).
c. Larangan Sihir dan Perdukunan: Islam melarang praktik sihir dan perdukunan yang melibatkan bantuan jin untuk mencelakai orang lain atau mendapatkan keuntungan.
Praktik-praktik ini dianggap sebagai perbuatan dosa besar.
F. Penampakan Bayi Bajang
Kasus penampakan bayi bajang seringkali menjadi cerita mistis yang beredar di masyarakat, khususnya di daerah Jawa.
Berikut adalah beberapa aspek terkait kasus penampakan Bayi Bajang:
1. Misteri Tangisan Bayi di Malam Hari
Kisah mistis seringkali menceritakan tentang suara tangisan bayi yang terdengar di tengah malam, yang dipercaya berasal dari makhluk gaib bernama Bajang.
Suara tangisan ini sering dikaitkan dengan hutan angker atau tempat-tempat yang dianggap memiliki energi mistis kuat.
2. Anak Bajang di Dataran Tinggi Dieng
Di Dataran Tinggi Dieng, terdapat mitos tentang anak-anak berambut gimbal atau gembel yang disebut anak bajang.
Anak-anak ini dianggap sebagai kesayangan roh-roh gaib penunggu Dataran Tinggi Dieng, yang dititipkan oleh Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan.
Apapun yang diminta anak bajang ini, dipercaya harus dikabulkan, jika tidak, orang tua mereka percaya petaka akan datang.
3. Ritual Pesugihan
Bayi bajang sering dikaitkan dengan ritual pesugihan, ketika ruh bayi yang diambil dari kandungan (biasanya berusia 7 bulan) digunakan untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Praktik ini melibatkan pengorbanan janin dan dianggap sebagai jalan pintas untuk mendatangkan kekayaan, meskipun dengan konsekuensi yang mengerikan.
4. Fakta Mencengangkan Pesugihan Bayi Bajang
Pesugihan bayi bajang melibatkan tumbal janin sebagai bagian dari ritual untuk mendapatkan kekayaan.
Praktik ini sangat terlarang dan berisiko karena dapat mengorbankan diri sendiri, ketika aura kehidupan ibu akan ditarik oleh jin yang mengambil janin.
Cerita-cerita penampakan bayi bajang ini tetap menjadi bagian dari kepercayaan mistis di masyarakat Jawa, meskipun kebenarannya sulit untuk diverifikasi secara ilmiah.
G. Bayi Bajang Tutur Tinular
Dalam serial televisi Tutur Tinular versi 2011, "Bayi Bajang" adalah salah satu tokoh yang ditambahkan, meskipun tidak sesuai dengan cerita aslinya.
Penambahan tokoh-tokoh baru seperti Mak Lampir, Grandong, Krishna, Kangsa, Batman, Joker, Penguin, Wiro Sableng, Wong Fei Hung, dan termasuk Bayi Bajang, menjadi kontroversi di kalangan penggemar Tutur Tinular karena dianggap melenceng dari kisah aslinya.
Kemunculan bayi bajang dan tokoh-tokoh lainnya ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan serial Tutur Tinular versi 2011 mendapatkan kecaman dan kehilangan popularitasnya.
Penonton merasa bahwa penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat membuat cerita terasa janggal dan tidak masuk akal.
Demikian penjelasan arti bayi bajang dan arti kata pesugihan serta contoh pesugihan bayi bajang dan bayi bajang menurut agama Islam hingga penampakan bayi bajang dan bayi bajang Tutur Tinular .
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
arti bayi bajang
arti kata pesugihan
contoh pesugihan bayi bajang
bayi bajang menurut agama Islam
tujuan pesugihan bayi bajang
penampakan bayi bajang
akibat pesugihan bayi bajang
bayi bajang Tutur Tinular
TribunEvergreen
Arti Kata Prickly - Artinya - Arti Prickly dalam Bahasa Gaul - Hubungan Asmara - Cewek Cowok Prickly |
![]() |
---|
Arti Kata Stuns atau Stuns Artinya dan Arti Stuns dalam Bahasa Gaul serta dalam Hubungan Asmara |
![]() |
---|
Hidden Gem Viral, Ini Arti Kata Hidden Gem dan Arti Hidden Gem dalam Bahasa Gaul, Hubungan, Wisata |
![]() |
---|
Arti Kata Take Your Time atau Artinya dan Arti Take Tour Time dalam Bahasa Gaul dan Hubungan Asmara |
![]() |
---|
Arti Kata Stinky Little Baby dan Asal-usul serta Arti Stinky Little Baby dalam Bahasa Gaul, Hubungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.