Berita Viral

Putri Apriyani Menangis, Bripda Alvian Kabur, Setelah itu Warga Geger Lihat Wajah yang Gosong

Pembunuhan wanita di kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu,  Sabtu dini hari, 9 Agustus 2025. mulai terungkap. pelakunya oknum polisi

Editor: Budi Rahmat
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
TUNJUKKAN FOTO - Keluarga menunjukkan foto almarhumah Putri Apriyani di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Putri ditemukan meninggal di kosannya, Sabtu (9/8/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Masih menjadi misteri. Pembunuhan yang terjadi di Kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu,  Sabtu dini hari, 9 Agustus 2025.

Korban ditemukan dengan kondisi wajahnya gosong atau sengaja dibakar. Dari penyelidikan awal kuat dugaan jika pelakunya adalah pacar korban.

Polisi juga sudah menyebutkan ada oknum polisi yang bernama Bripda Alvin Maulana Sinaga yang bertanggungjawab.

Baca juga: Terjawab Sudah Mengapa di Film Merah Putih : One for All ada AK-47, Produsernya ungkap Fakta Ini

Karena uang korban yang hilang sebesar Rp 38 juta masuk ke rekening oknum polisi tersebut.

Dan perpindahan uang itu terjadi sebelum korban ditemukan tewas mengenaskan.

Meskipun kuat dugaan jika motivasi pelaku adalah ingin mengusai uang korban, namun ada  motivasi lain yang masih menjadi tanda tanya.

Buron dan Diburu Polisi

Sang oknum ini pun kini tengah buron dan diburu Polisi.

“Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dikutip dari Tribun Jabar.

Apa yang dilakukan pelaku dalam kasus pembunuhan di Indramayu ini, agak mirip dengan kasus pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur.

Sebab pelakunya menguras isi rekening korban sebelum korban akhirnya ditemukan tewas.

Motifnya berkaitan dengan uang ini juga dicurigai oleh Kuasa hukum keluarga Putri Apriyani, Toni RM.

Hal ini terungkap setelah Toni mendapati rekening koran tabungan milik korban, menunjukkan adanya perpindahan uang sebesar Rp 32 juta dari rekening Putri ke rekening terduga pelaku, Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Dugaan ini diperkuat dengan fakta bahwa transferan tersebut terjadi pada dini hari sebelum korban ditemukan tewas dalam keadaan gosong.

Toni RM pun mendorong agar polisi segera menangkap terduga pelaku hingga kasus yang menggegerkan tersebut bisa secepatnya terungkap.

Dari hasil penyelidikan sendiri, polisi berhasil menarik benang merah dalam kasus ini.

“Patut diduga motifnya ini dikarenakan Bripda Alvian Maulana Sinaga berusaha menguasai uang milik Putri,” ujar Toni RM kepada Tribun Jabar, Jumat (15/8/2025).

BURON - Bripda Alvian merupakan pacar dari Putri Apriyani yang berasal dari Medan Sumatera Utara buron kasus kematian sang kekasih di dalam kos. Pengacara keluarga Putri Apriyani, Toni RM menyatakan jika Bripda Alvian telah dipecat dari institusi Polri.
BURON - Bripda Alvian merupakan pacar dari Putri Apriyani yang berasal dari Medan Sumatera Utara buron kasus kematian sang kekasih di dalam kos. Pengacara keluarga Putri Apriyani, Toni RM menyatakan jika Bripda Alvian telah dipecat dari institusi Polri. (Ist/TribunJateng.com)

Baca juga: Kelakukan Oknum Komisaris dan Direksi BUMN, Rapat Sebulan Sekali, Dapat Bonus Tantiem 40 Miliar

Toni RM menjelaskan, ia baru saja mendapatkan rekening koran tabungan milik korban dari ayah Putri sebagai ahli waris yang sah.

Di sana terungkap ada perpindahan uang dari rekening Putri kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Kejadian berawal saat ibu korban yang merupakan TKW di Hong Kong mengirim uang sebanyak 3 kali kepada Putri untuk keperluan gadai sawah.

Pertama pada tanggal 4 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta. Di hari yang sama, masuk pula uang ke rekening Putri sebesar Rp 4 juta.

Terakhir masuk kembali uang ke rekening Putri pada 7 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta.

Sehingga total kurang lebih uang yang masuk untuk gadai sawah dari ibunya itu sebesar Rp 37 juta.

Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2025, ada transferan dari rekening Putri ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Nominalnya, kata Toni RM, sebesar Rp 32 juta.

“Kemudian saldo akhir di rekening Putri per hari ini tinggal Rp 92 ribu,” ujar dia.

Toni RM menyampaikan, pihaknya juga menanyakan lebih detail soal waktu transfer uang ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Dari pihak bank menjelaskan transferan itu terjadi pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Esok harinya pada Sabtu (9/8/2025) pagi, Putri Apriyani kemudian ditemukan dalam kondisi tragis.

Tubuhnya ditemukan gosong karena luka bakar dan menggeger warga.

Toni RM menyampaikan, kebenaran motif ini bisa terungkap jika polisi sudah berhasil menangkap Bripda Alvian Maulana Sinaga yang sekarang buron.

Tangisan Apriyani

Kematian Apriyani kamar kos di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/8/2025) masih menjadi pertanyaan besar.

Korban ditemukan dengan kondisi yang cukup parah. Wajahnya gosong tentu saja luka bakar. Dan temuan jasad korban tentu saja membuat geger warga sekitar.

Dari kesakisna beberapa warga, ternyata sempat terdengar suara tangisan histeris dan juga terlihat dua pria yang menggunakan sepeda motor.

Tentu saja itu bisa menjadi petunjuk ada apa dengan korban malam sebelum ia ditemukan tewas

Ya, mayat wanita ditemukan di dalam kamar kos di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/8/2025).

Saat ditemukan mayat wanita itu kondisinya gosong diduga tewas karena dibakar.

Kondisi janggal tersebut langsung membuat geger warga. Mereka berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat proses olah TKP yang dilakukan polisi.

“Infonya geger meninggal karena dikabar,” ujar Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya saat ditemui di lokasi kejadian.

Usai menerima kabar, ia langsung datang ke lokasi. Suasana pun sudah ramai oleh warga.

Dari keterangan saksi-saksi, kata Ilyas, ada warga yang sempat mendengar tangisan wanita dari dalam kos.

Tangisan itu cukup kencang hingga terdengar ke luar kos-kosan.

“Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB, ada ibu-ibu mau ke pasar dengar tangisan wanita,” ujar dia.

Ibu itu, lanjut Ilyas, penasaran, tidak lama keluar dua orang pria pakai sepeda motor.

“Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat,” ujar dia.

Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal kejadian yang menggemparkan tersebut.

Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.

Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung. 

“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.

Histeris Keluarga

Keluarga almarhumah Putri Apriyani (24) menuntut keadilan. Putri ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).

Kematian Putri ini dinilai janggal karena wajah korban ketika ditemukan kondisinya gosong. Asumsi warga pun mengarah Putri menjadi korban pembunuhan dengan cara dibakar.

Polisi belum mengungkap penyebab pasti kematian korban berikut dengan kronologi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.

“Kami sangat kehilangan, karena anak yang dari kecil diasuh, digedein, sudah gede malah diambil nyawanya secara tidak masuk akal,” ujar paman korban, Tamsin (58) saat ditemui Tribun di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).

Tamsin mengungkapkan, perasaan keluarga saat ini sangat hancur.

“Coba bayangkan bapak-bapak kalau jadi orang tua korban, bagaimana perasaannya dengan kematian anak yang sangat tragis dan tidak masuk akal,” ujar dia.

Tamsin meminta tolong kepada semua pihak untuk mengawal kasus ini hingga pelakunya bisa tertangkap dan diadili sesuai dengan perbuatannya.

Di sisi lain, pihak keluarga juga menuntut pihak kepolisian segera mengungkap penyebab pasti dan alasan pelaku tega menghabisi nyawa Putri secara tragis.

“Biar jelas benderang kematian korban karena apa, kami minta tolong kasusnya dikawal,” ujar dia.

Tamsin meyakini polisi punya cara untuk mengungkap kasus yang menimpa Putri Apriyani. Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi untuk mengungkap kejadian ini.

Di sisi lain, ayah dari Putri, Karja (48), mengaku hatinya hancur. Apalagi saat melihat kondisi terakhir anak bungsunya tersebut.

Menurutnya Karja, wajah anaknya yang semula cantik berubah menghitam seperti gosong habis dibakar.

“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar dia.

Secara keseluruhan, Karja tak tahu persis di mana saja luka yang didapat oleh Putri, mengingat malam saat autopsi dilakukan dirinya syok berat.

Karja hanya ingat luka bakar itu ada di bagian muka, kemudian rambut. Sedangkan baju dan celana masih utuh.

“Pas masuk itu saya panik, jadi yang tadinya mau lihat luka ada di mana saja itu nge-blank,” ujar dia.

Karja pun meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.

“Kami hanya minta keadilan untuk putri saya,” ujar dia.

Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.

Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung. 

“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua RT 9 RW 3 Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Toni, tidak mengetahui secara pasti kejadian yang menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya itu.

Tapi dari keterangan warga, ada wanita tewas di dalam kamar kos.

“Saya enggak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan,” ujar Toni kepada Tribun, Sabtu.

Kosan yang jadi TKP kejadian diketahui berwarna abu-abu. Sedangkan kamar kos korban berada di kamar nomor 9.

Toni sendiri walau sebagai RT, tidak tahu siapa saja penghuni kos tersebut. Pemilik kos tidak pernah melapor ke RT.

Pihaknya pun hanya diberi tahu bahwa kosan itu merupakan kosan yang diisi laki-laki dan perempuan.

“Jadi enggak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk,” ujar dia.

Kendati demikian, Toni tidak memungkiri bahwa sudah jadi rahasia umum kosan di wilayah setempat sering kedatangan tamu dari luar.

Hal tersebut juga terjadi di kosan lain yang ada di wilayah sana.

Ketua karang taruna desa setempat, Ilyas (27), menambahkan, warga sebenarnya resah, tapi tidak mau berurusan panjang.

Kosan di wilayah setempat juga tidak jarang dilakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian.

Kematian Putri Apriyani

Kronologi Kejadian

Tanggal Kejadian: Sabtu dini hari, 9 Agustus 2025

Lokasi: Kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu

Korban: Putri Apriyani (21), karyawan apotek

Mayat Putri ditemukan sekitar pukul 02.30 WIB, warga mendengar tangisan perempuan dari kamar kos.

Tak lama kemudian, dua pria terlihat meninggalkan lokasi dengan sepeda motor.

Pagi harinya, Putri ditemukan tewas dalam posisi terlentang, wajah gosong seperti terbakar, namun pakaian masih utuh.

Pacar korban, Bripda Alvian Maulana Sinaga, anggota Polres Indramayu, diduga kuat sebagai pelaku.

Ia kini berstatus buron dan telah dipecat secara tidak hormat dari institusi Polri. (*)

Sumber : Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved