Pacu Jalur Kuansing 2025

Pacu Jalur 2025 Disambut Meriah, Wisatawan Keluhkan Minimnya Penginapan di Kuansing

Antusiasme wisatawan dari luar daerah dipastikan terus meningkat jika Festival Pacu Jalur digelar lebih meriah setiap tahunnya.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
PACU JALUR - Atlet Pacu Jalur Kuansing berlaga beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,KUANSING – Persiapan Festival Pacu Jalur 2025 mendapat apresiasi dari pengunjung luar daerah yang mulai memadati Teluk Kuantan.

Salah satunya adalah Reni Afriani, pengunjung asal Pekanbaru yang mengaku kagum dengan kerapian dan semarak festival budaya terbesar di Kuansing tersebut.

"Festival ini luar biasa. Tertib, bersih, dekorasinya juga menarik. Saya senang bisa menyaksikan langsung tradisi yang sudah mendunia ini," ujar Reni saat ditemui di Tepian Narosa, Rabu (19/8/2025).

Namun, di balik kekagumannya, Reni mengaku cukup kesulitan dalam mendapatkan tempat menginap.

Menurutnya, penginapan di Teluk Kuantan masih sangat terbatas, terutama homestay yang layak dan nyaman.

"Homestay-nya terbatas sekali, dan harga sewanya cukup mahal. Harganya sampai Rp 500 ribu per malam, padahal fasilitasnya biasa saja," keluhnya.

Ia berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Kuansing dapat menarik investor pembangunan hotel yang lebih representatif dan memperbanyak jumlah homestay dengan harga dan fasilitas yang sesuai.

Pasalnya, antusiasme wisatawan dari luar daerah dipastikan terus meningkat jika Festival Pacu Jalur digelar lebih meriah setiap tahunnya.

Baca juga: Wapres Gibran Dijadwalkan Hadir, Pemprov Riau Matangkan Persiapan Pacu Jalur 2025

Baca juga: Festival Pacu Jalur 2025 di Kuansing Lebih Meriah dan Berkelas Internasional

Reni menilai, kenyamanan akomodasi menjadi salah satu faktor penting agar wisatawan betah dan ingin kembali berkunjung ke Kuansing.

"Saya yakin Festival Pacu Jalur bisa lebih besar lagi skalanya. Tapi, sektor pariwisatanya harus ikut berkembang, termasuk soal penginapan," ujar Reni yang sengaja datang karena ingin melihat kemeriahan pembukaan Festival Pacu Jalur bersama anak dan suami.

Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kuansing Azhar mengakui jika penginapan di Kuansing masih terbatas.

Dari 20 hotel dan wisma, hanya tersedia 391 kamar saja. Pihak Pemkab pun telah mengandeng masyarakat untuk menyediakan homestay.

"Total dari 50 homestay itu ada 250 kamar, jumlah itu tentunya masih minim," ujar Azhar.

Ia menjelaskan, bahwa homestay tersebut tersebar di sekitar kawasan Tepian Narosa dan pusat kota Teluk Kuantan.

Homestay merupakan rumah warga yang disulap menjadi penginapan sementara demi memenuhi kebutuhan akomodasi pengunjung.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved