Berita Viral

Gara-gara Bule Berbikini di Gunung Rinjani, Masyarakat Adat Sasak Marah, Nilai Langgar Sakralitas

Gara-gara bule berbikini di Gunung Rinjani, masyarakat Sasak marah. Nilai perilaku menyimpang dan langgar sakralitas

Editor: Budi Rahmat
Tribun/net
BULE BERBIKINI- Gara-gara bule berbikini di Gunung Rinjani, masyarakat adat Sasak marah. Itu dinilai langgar sakralitas 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Gara-gara bule berbikini di Gunung Rinjani, pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat ( NTB ) jengah. 

Sanksi tegas akan diberikan jika kejadian serupa terulang lagi. Pasalnya pemandangan tersebut dinilai sduah menyimpang.

Terlebih kejadian itu turut menjadi perhatian masyarakat adat Sasak. Dan pemerintah NTB kemudian melakukan pertemuan dnegan nMajelis Adat Sasak terkait dengan bule yang berbikini di Gunung Rinjani.

Baca juga: Terungkap, Inilah Isi Materi Ujian sebelum 37 Siswa di Padang Robek Bendera Merah Putih, Salah Paham

lantas, bagaimana nasib Guide dan juga para pendekai. Khususnya wisatawan dari luar negeri yang belum memahami aturan terkait di Gunung Rinjani.

Gelar Pertemuan

Dinas pariwisata NTB menyebutkan jika bule yang berbikini di pemandian air panas Gunung Rinjani adalah perilaku yang menyimpang. 

"Ini sudah menyimpang. Di standar operasional prosedur (SOP) kemarin kita malah melibatkan Majelis Adat Sasak, sebagai penyeimbang dan mengawasi perilaku wisatawan (Gunung Rinjani) supaya tidak menyimpang dari norma norma adat istiadat orang Sasak itu sendiri," jelas Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Mawardi, saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025). 

Dikatakan pria yang telah lama sebagai guide ini, pihak treking organizer (TO) dan Guide Gunung Rinjani seharusnya memberikan edukasi kepada wisatawan untuk menghormati norma adat. 

Untuk selanjutnya tidak boleh ada lagi hal-hal yang menyimpang dari adat istiadat. Pihaknya mewanti-wanti jika ini terjadi lagi harus ada sanksi atau punishment ke pihak pengelola dan harus ditegaskan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk memberikan sanksi. 

"Gunung Rinjani sangat di sakral kan oleh masyarakat Sasak maupun suku Bali sebagai tempat spiritual, jangan gara-gara pariwisata merusak tatanan adat istiadat," terang pemilik Penginang Lombok Artshop ini. 

Warga asli Sukarara Lombok Tengah ini menghimbau semua pihak supaya mengedepankan Sustainable Tourism yaitu bagaimana ekonomi masyarakat menjadi sejahtera, sosial budaya tidak hengkang atau punah tapi harus dijaga bersama. Kemudian lingkungan harus tetep terjaga dan di lestarikan.

Diberitakan Tribun Lombok sebelumnya, beredar video pendaki mancanegara menggunakan bikini saat mandi di pemandian air panas di jalur menuju Torean, tepatnya di bawah Gua Susu, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akun Instagram @rinjaniindonesia mengunggah video empat hari lalu dan hingga Selasa (19/8/2025) sudah 5.769 kali dibagikan dan mendapatkan 20,8 ribu suka.

Baca juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil-Lisa Mariana, 3 Skenario Terjadi, Mengakui Terbuka atau Dipenjara

Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos) Munawir mengakui, mandi di air panas tidak diperkenankan memakai sabun ataupun sampo serta menggunakan pakaian sopan. 

“Kita melihatnya gak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu,” kata Munawir, Selasa (19/8/2025). 

Dia menyebut, biasanya tamu diarahkan untuk menggunakan pakai pakaian sopan (handuk) dari tenda menuju ke pemandian air panas.

“Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Gak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan),” sambungnya.

Videonya Viral

Beredar video pendaki mancanegara menggunakan bikini saat mandi di pemandian air panas di jalur menuju Torean, tepatnya di bawah Gua Susu, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akun Instagram @rinjaniindonesia mengunggah video empat hari lalu dan hingga Selasa (19/8/2025) sudah 5.769 kali dibagikan dan mendapatkan 20,8 ribu suka.

Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos) Munawir mengakui, mandi di air panas tidak diperkenankan memakai sabun ataupun sampo serta menggunakan pakaian sopan. 

“Kita melihatnya gak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu,” kata Munawir, Selasa (19/8/2025). 

Dia menyebut, biasanya tamu diarahkan untuk menggunakan pakai pakaian sopan (handuk) dari tenda menuju ke pemandian air panas.

“Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Gak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan),” sambungnya.

Munawir menduga, kejadian ini lantaran kurang mendapatkan  atensi dari guide.

“Kita TO dan guide memberikan perhatian, jangan pakai itu lah gak sopan,” ucapnya.

Dia mengakui  wisatawan mancanegara atau bule memahami dan menghargai apabila diceritakan mengenai hal-hal mistis,  kearifan lokal dan adat. 

“Mereka menerima kalau dikasih tahu,  tidak pernah nakal dan mengelak,” ujarnya.

Etika Pendakian Gunung Rinjani
Terhadap fenomena ini, dia menilai perlu perhatian bersama mengenai etika di Gunung Rinjani, lantaran tempat tersebut dipercaya sebagai tempat yang sakral.

“TO guide ataupun porter kita sampaikan jangan di up hal-hal gak penting,  kalau yang indah silakan,” pungkasnya.

Gunung Rinjani merupakan gunung api aktif tertinggi kedua di Indonesia yang berada di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung yang sakral bagi masyarakat suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok ini memiliki kaldera di mana terdapat Gunung Baru Jari dan Danau Segara Anak.

Sumber : Tribun Lombok

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved