Berita Populer Riau

POPULER RIAU: Oknum Guru SMP di Kampar Cabuli 3 Murid & Tarif Parkir Rp 40 Ribu di Arena Pacu Jalur

Dua berita populer Riau, parkir di arena pacu jalur capai Rp 40 Ribu dan guru SMP di Kampar diduga cabuli Muridnya

|
Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution
PARKIR - Sejumlah pengelola parkir menerapkan tarif hingga Rp 40 ribu, seperti sebuah parkir yang dikelola masyarakat di dekat tugu pendidikan, gerbang masuk arena pacu jalur. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut dua berita populer di Provinsi Riau dalam kurun 24 jam terakhir.

Pertama mengenai berita parkir pacu jalur yang dikeloa masyarakat dinilai mahal

Selanjutnya soal guru SMP di Kampar yang diduga melakukan aksi cabul terhadap 3 muridnya.

Parkir di Arena Pacu Jalur Capai Rp 40 Ribu

Meskipun sebelumnya Pemerintah sudah menata harga parkir, namun sejumlah petugas parkir masih menerapkan tarif parkir yang tidak masuk akal di arena pacu jalur, saat pembukaan Festival Pacu Jalur , Rabu (20/8/2025).

Sejumlah pengelola parkir menerapkan tarif hingga Rp 40 ribu, seperti sebuah parkir yang dikelola masyarakat di dekat tugu pendidikan, gerbang masuk arena pacu jalur.

Lebih kurang berjarak satu kilometer dari lokasi pacu jalur, dan merupakan gerbang yang ditutup saat pembukaan dilakukan.

Pengelola parkir ini mengaku memang tarifnya sudah terbiasa dengan Rp40 ribu itu.

"Memang ini biasanya harga parkir bang," ujar seorang petugas parkir Romi.

Mereka berdalih tarif yang tata pemerintah itu merupakan lokasi parkir yang dikelola pemerintah.

"Ini punya masyarakat pribadi bukan pemerintah bang," ujar Romi.

Menurutnya wajar saja, karena hanya sekali dalam setahun event budaya tersebut, sehingga menurut mereka tidak ada masalah.

"Kami juga menyewa tempat untuk parkir ini, lagian sekali setahun acaranya pacu jalur ini,"ujar Romi.

Pantauan Tribunpekanbaru.com ratusan mobil sudah terparkir di lokasi parkir yang dikelola mereka ini.

Tidak jarang petugas bersitegang dengan pemilik kendaraan karena protes tarif parkir tersebut.

Sebelumnya, untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan selama perhelatan akbar event Pacu Jalur di Kuansing, sejumlah titik kantong parkir telah disiapkan di berbagai lokasi strategis.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dan memberikan kemudahan bagi ribuan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru daerah.

Menurut Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk menentukan lokasi-lokasi parkir yang mudah diakses.

“Tujuannya agar masyarakat tidak perlu bingung mencari tempat parkir, dan arus lalu lintas di sekitar venue utama tetap terkendali,” kata Anom, Selasa (19/8/2025).

Ia merincikan, bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4 dan 6, kantong parkir disiapkan di area sekitar Teluk Kuantan, Stadion Sport Center Kuansing, Samsat, Rumah Dinas Polri, dan Lapangan Pelangi Waterpark yang semuanya berlokasi di Jalan Proklamasi.

Lokasi lainnya termasuk Pasar Modern, Lapangan depan Ponpes KH Ahmad Dahlan, eks Pasar Lumpur, Jalur Dua Jalan Diponegoro, SMAN Pintar, Jalur Dua Karak, serta Lapangan Asiong di Jalan Jenderal Sudirman.

Sementara itu, untuk para pengendara roda 2, area parkir difokuskan di Terminal dan eks Pasar Lumpur Jalan Imam Munandar, Pasar Rakyat, halaman Kantor Baznas, halaman Puskesmas di Jalan Jenderal Sudirman, dan Lapangan Asiong.

Terkait pelaksanaan event Pacu Jalur, Anom turut menyampaikan imbauan penting kepada seluruh pengunjung.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk memarkirkan kendaraannya di lokasi yang sudah disediakan. Hindari parkir sembarangan di pinggir jalan karena dapat mengganggu kelancaran lalu lintas," tegasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan pribadi dan barang bawaan.

"Selalu pastikan kendaraan Anda dalam keadaan terkunci dan aman. Jangan pernah meninggalkan barang berharga di dalam mobil. Mari bersama-sama kita jaga ketertiban dan keamanan selama event Pacu Jalur ini berlangsung, agar semua berjalan lancar dan kita bisa menikmati kemeriahan event ini dengan gembira," tutupnya.

Kemeriahan pacu jalur pada tahun ini memang berbeda dari sebelum-sebelumnya, pasalnya festival pacu jalu kali ini akan menampilkan artis dari Amerika Serikat, yaitu Rapper Melly Mike.

Ia pun sudah menginjakkan kaki di Indonesia.

Kedatangannya mendapat sambutan hangat dari publik, menyusul viralnya lagu "Young, Black & Rich" yang menjadi latar ikonik dalam tradisi Pacu Jalur di Riau.

Melly Mike mendarat di Jakarta pada Selasa (19/8/2025) dan mengungkapkan rasa terhormat karena karyanya bisa menjadi bagian dari perayaan budaya Indonesia.

“Saya senang kalian melibatkan saya dalam budaya ini dan mengizinkan saya datang ke sini. Saya merasa diterima, dan ini seperti rumah kedua saya,” ujarnya saat ditemui di House of Tugu, Jakarta.

Puncak dari kunjungannya ke Indonesia adalah penampilannya di malam penutupan Festival Pacu Jalur pada 24 Agustus di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

“Membawakan ‘Young, Black & Rich’ secara langsung di hadapan semua orang akan menjadi hal yang luar biasa,” kata Melly Mike.

Kehadiran Melly Mike disebut membawa dampak besar terhadap antusiasme masyarakat dan wisatawan.

Ketua DPD ASTINDO Riau, Harpina Diansari, menyebut kehadiran sang rapper memicu lonjakan pengunjung hingga 95 persen.

“Kami sampai overload, tidak tahu lagi mau menaruh di mana tamu-tamunya,” ungkap Harpina, menjelaskan bahwa hotel dan penginapan di Kuansing penuh oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Melly Mike dijadwalkan bertolak ke Riau pada 23 Agustus, sehari sebelum penampilannya di festival.

Ia juga direncanakan bertemu dengan Dhika, bocah yang videonya menari di atas perahu Pacu Jalur turut mempopulerkan lagu tersebut dan memicu tren Aura Farming.

Usai tampil di Riau, Melly Mike akan kembali ke Jakarta sebelum terbang pulang ke Los Angeles.

Melly Mike mengungkapkan bahwa fenomena aura farming yang melambungkan lagunya bukanlah sesuatu yang ia rancang.

Ia menyebut bahwa viralitas tersebut merupakan bentuk koneksi tulus antara karya dan para pendengarnya.

"Ketika berbicara tentang musik, orang-oranglah yang memilih," ujar Melly Mike.

"Saya tidak bekerja untuk membuat musik yang viral. Saya membuat musik yang berbicara tentang hidup saya," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam menciptakan musik, dirinya hanya ingin menyampaikan kisah pribadi dan memberi ruang bagi siapa pun yang ingin menjadi diri sendiri.

“Saya membuat musik untuk diri saya sendiri dan siapa pun yang merasa terhubung dengan musik saya. Saya hanya ingin orang-orang merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Jadi, saya membuat musik untuk orang-orang yang ingin menjadi diri mereka sendiri. Sederhana saja,” ucapnya.

Baca juga: Demi Rebut Piala Narosa dari Kuansing, Tim Pacu Jalur Inhu Bawa Istri & Balita Tidur di Tenda Terpal

Guru SMP di Kampar Diduga Cabuli Muridnya

Kepolisian Resor (Polres) Kampar menjebloskan seorang guru laki-laki ke dalam ruang tahanan karena kasus pencabulan. 

Perbuatan guru berinisial Z, usia 46 tahun itu dilakukan kepada tiga muridnya yang berusia 16 tahun di salah satu SMP di Kecamatan Tambang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Kasatreskrim Polres) Kampar, AKP. Gian Wiatma Jonimandala mengatakan, perbuatan itu dilakukan pada Kamis (10/4/2025).

Guru SMP di Kecamatan Tambang Kampar berinisial Z ditangkap diduga melakukan perbuatan tak senonoh pada tiga siswinya
Guru SMP di Kecamatan Tambang Kampar berinisial Z ditangkap diduga melakukan perbuatan tak senonoh pada tiga siswinya (FOTO/DOK)

Ia mengatakan, kala itu guru memberi tumpangan untuk mengantar dua muridnya pulang dari sekolah.

Keduanya KA dan AU yang berusia 16 tahun. Mereka saudara kembar. 

Setibanya kedua pelajar itu di depan gang rumah, mereka pun turun dari kendaraan.

Keduanya berterima kasih dan akan bersalim kepada guru itu. 

Saat salim, mulut pelaku tiba-tiba menyosor.

"Pelaku tiba-tiba menarik kepala korban KA dengan tangan kiri dan langsung mencium kening, pipi kiri dan pipi kanan dan hampir mengenai bibir korban," jelasnya, Rabu (20/8/2025). 

Setelah itu, perlakuan serupa juga dilakukan pelaku kepada AU yang duduk di kursi belakang.

Saat akan bersalim, pelaku juga menarik kepala dan langsung mencium kening AU. 

Selain kepada saudara kembar itu, murid berinisial NA juga mengalami perbuatan cabul gurunya.

Perbuatan itu dilakukan pelaku saat mengajar di kelas korban. 

Kala itu, pelaku menghampiri dari belakang korban yang duduk di bangku.

Lalu pelaku meraba pangkal payudara korban dari bawah ketiak. 

Pelaku berpura-pura menanyakan pakaian dalam korban.

"Kamu sudah pakai (singlet)? Lalu dijawab korban, "Lupa, Pak"," katanya menirukan ucapan pelaku dan korban. 

Ketiga korban kemudian menceritakan yang mereka alami kepada orangtua mereka.

Setelah itu orangtua korban melapor ke Polres Kampar

Laporan teregistrasi dibuat oleh EK, 39 tahun, salah satu orangtua korban.

Guna menindaklanjuti laporan itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kampar memanggil pelaku untuk diperiksa. 

Pihaknya melakukan penangkapan dan penahanan setelah barang bukti lengkap.

Pelaku ditangkap pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. 

"Setelah melakukan penyelidikan panjang dan melengkapi barang bukti baru pelaku kita tangkap," ujar Kasat Gian. 

Ia menyebutkan, pelaku dijerat dengan Pasal 82 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi UU.

(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution/Fernando Sihombing)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved