Berita Regional

Mahasiswa yang Ikut Culik Ilham Pradipta Ngaku Tak Tahu Ada Skenario Penculikan, Baru Sekali Jumpa F

Saat bertemu F yang diduga merupakan oknum aparat, Revinando disuruh membeli sejumlah barang di minimarket.

Editor: Muhammad Ridho
kolase Instagram @hampradipta
PEMBUNUHAN KACAB BANK: Sosok Mohamad Ilham Pradipta, kepala cabang bank BUMN yang tewas setelah diculik pada Kamis (21/8/2025). Postingan terakhir Ilham Pradipta diserbut netizen. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - 15 tersangka telah ditangkap Polisi dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Para tersangka ini memiliki tugas masing-masing.

Dari 15 orang tersebut, ternyata ada seorang mahasiswa inisial RAH yang ikut menculik Kacab Bank BUMN .

RAH bernama asli Revinando Aquinas, ia masih kerabat Eras (pelaku penculikan yang ditangkap di Labuan Bajo) dan baru dua minggu tinggal di Cipayung, Jakarta.

Kuasa hukum Revinando, Maksimus Hasman menjelaskan kliennya duduk di bagian belakang mobil yang telah didesain tanpa kursi.

Sejak awal menurut pengakuannya RAH tidak mengetahui skenario dan target penculikan.

Ia bahkan baru sekali bertemu dengan F, pihak yang memberi order penculikan pada Eras.

"Posisi klien saya dia ada di belakang, dia di dalam mobil. Dalam mobil itu kan tidak ditempatkan kursi belakang sebagaimana mobil seperti biasanya," katanya.

"Gak dikasih tahu, intinya kamu di belakang, Klien saya gak ngerti apa-apa terkait dengan skenario ini," tambah Maksimus seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Sindonews.

Saat bertemu F yang diduga merupakan oknum aparat, Revinando disuruh membeli sejumlah barang di minimarket.

"Tidak dijelaskan oleh saudara terduga E (Eras) ketika awal mula mengajak perkerjaan itu. Dia tahunya setelah beli lakban, rokok, handuk, itu ada komunikasi dalam mobil yang intinya kerjaan ini melakukan penculikan terhadap seseorang, pointnya di situ," katanya.

Revinando kata Maksimus membocorkan soal pesan dari bos besar untuk Ilham Pradipta

"Dalam order pekerjaan ini hanya ditugaskan untuk menculik dan menyampaikan suatu pesan," katanya.

Pesan itu dititipkan ke Eras lalu disampaikan ke Ilham sambil divideokan.

"Ketika berhasil korban di dalam, pelaku E (Eras) memvideo menyampaikan ke si korban bahwa ada salam dari bla.bla.bla, tidak perlu saya sampaik di forum ini karena ini sangat sensitif karena menyangkut menyebut suatu instansi," katanya.

Maksimus Hasman tidak berani menyebut secara gamblang tentang terduga oknum aparat di balik penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta.

"Menyampikan bahwa ada salah dari sebuah instansi, jadi tidak itu aparat atau tidak. Hanya memang dalam pengakuan klien saya, dia menceritakan dia dalam mobil yang dia dengar tugas ini sampai penculikan sembari memvideokan dan video ini nanti akan diserahkan kepada si bos pemberi kerja, jadi itu perintahnya," katanya.

Adrianus Agal pengacara Eras mengatakan kliennya meminta maaf pada keluarga Ilham.

"Kami memohon maaf atas peristiwa yang sudah terjadi ini. Kami berbela sungkawa," katanya.

Mereka berharap bisa lolos dari jeratan hukum.

"Setelah Eras menyesali dan permohonan maaf dari keluarga ini, kami berharap perkara ini segera dilimpahkan ke persidangan. Biar nanti kita bisa membuka fakta yang sebenarnya di persidangan," katanya.

Ia mengatakan Eras hanya disuruh oleh oknum aparat.

"Adik kami, Eras, diminta menjemput paksa. Setelah itu ada perintah dari oknum F. Ketika korban diantar kembali, ternyata sudah tidak bernyawa," katanya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah telah membantah rumor aparat TNI di balik kasus itu.

"Jangan percaya rumor," kata Freddy saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2025).

Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Ia ditemukan tak bernyawa di persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025).

Ilham tewas dengan keasaan kaki tangan terikat dan mata ditutup lakban.

Jenazahnya kemudian diotopsi di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.

Setelah selesai, jasadnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunbogor )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved