Pemerintah Perkuat Rencana Adaptasi Nasional, Apresiasi sinergi RAPP dengan Masyarakat

Para pakar kalangan akademisi perubahan iklim dan lingkungan melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

Editor: FebriHendra
Foto/Humas RAPP
KUNJUNGAN LAPANGAN - Para pakar kalangan akademisi perubahan iklim dan lingkungan melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sejak Mei 2025 lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Perubahan iklim telah menjadi isu krusial di Indonesia dan dunia. Meningkatnya suhu global dan naiknya permukaan air laut menjadi pertanda bahwa dampak perubahan iklim semakin nyata.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup melalui Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim (API) secara resmi memulai penyusunan National Adaptation Plans (NAP).

Penyusunan dokumen NAP secara resmi telah dimulai pada Mei 2025, dengan target penyerahan ke United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) sebelum Konferensi Perubahan Iklim (COP) ke-30 di Brasil pada November 2025 nantinya.

Penyusunan ini juga merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam Perjanjian Paris.

Sebagai upaya lanjutan, Direktorat. API, United Nations Development Programme (UNDP), dan para pakar yang merupakan akademisi melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam rangka memperoleh informasi mengenai dampak perubahan iklim, tata kelola, serta strategi implementasi aksi adaptasi yang dilakukan sektor swasta dalam melakukan upaya mitigasi perubahan iklim.

Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Perencanaan dan Pembinaan Adaptasi Perubahan Iklim, Kardono, S.Hut., M.T., M.M.G., mengapresiasi peran sektor swasta dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Menurutnya, keterlibatan multi sektor akan memperkuat ketahanan lingkungan dan mempercepat pencapaian target pengurangan emisi nasional.

“Kami ingin memberi contoh bahwa aksi adaptasi oleh swasta juga ada dalam upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) dengan mengadopsi teknologi pemantauan dini, pengelolaan lahan berkelanjutan, serta kemitraan bersama masyarakat untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran,” ujar Kardono.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau Posko Sarana dan Prasarana (Sarpras) Fire Emergency Response Team (FERT) RAPP di Pelalawan Estate.  

Rombongan mendapatkan pemaparan sekaligus melihat secara langsung simulasi pemanfaatan alat dan teknologi terbaru FERT dalam upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemadaman kebakaran.

Selain itu, rombongan juga melakukan kunjungan langsung ke masyarakat di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, untuk melihat penerapan Program Fire Free Village Program (FFVP) yang diinisiasi oleh RAPP.  

Program Desa Bebas Api ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal di sekitar area operasional perusahaan dalam pencegahan karhutla.

Fire and Aviation Manager, Amron Budi Setiawan, menyambut baik kunjungan rombongan Dit. API beserta tim.

Ia menilai kegiatan ini menjadi kesempatan penting untuk berbagi pengalaman serta menunjukkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru yang diterapkan RAPP dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

“Kami terus berkomitmen untuk memperkuat sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui pemanfaatan teknologi, peningkatan kapasitas tim, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar lingkungan tetap terjaga dan masyarakat sekitar terlindungi,” ujarnya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved