Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Srikandi PLN Bangun Kemandirian Desa Salo Timur Melalui Pemberdayaan Kelompok Batik, Maggot dan Lele

Srikandi PLN memperluas dukungan ke tiga bidang usaha produktif, yakni batik, budi daya maggot, dan budi daya ikan lele

Editor: FebriHendra
Foto/Humas PLN
USAHA PRODUKTIF - Srikandi PLN memperluas dukungan ke tiga bidang usaha produktif, yakni batik, budi daya maggot, dan budi daya ikan lele. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) melalui Program Srikandi Movement – Women Support Women dengan tajuk “Langkah Tangguh Perempuan, Wujudkan Kemandirian” menyalurkan bantuan pemberdayaan kepada 38 perempuan di Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar.

Program ini digagas setelah PLN melihat potensi lokal berupa tanaman kelor yang telah lebih dulu dikembangkan menjadi produk turunan bernilai ekonomi.

Melalui Srikandi PLN, dukungan diperluas ke tiga bidang usaha produktif, yakni batik, budi daya maggot, dan budi daya ikan lele, dengan tujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Pemerintah Kabupaten Kampar, masyarakat Desa Salo Timur, serta Srikandi PLN UIP Sumbagteng. 

Pada kesempatan ini sekaligus dilakukan peresmian Rumah Batik Moringa, Rumah Budidaya Maggot Kelompok Sepakat, dan Kolam Budidaya Ikan Lele Kader Kesehatan sebagai sentra baru pemberdayaan masyarakat.

Senior Manager Perencanaan PLN UIP Sumbagteng, Dwi Asta, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program Srikandi PLN menitikberatkan pada penguatan potensi yang sudah ada di masyarakat.

“Perempuan memiliki kekuatan besar dalam menggerakkan perubahan di masyarakat. Melalui Program Srikandi Movement PLN, kami ingin menghadirkan ruang bagi ibu-ibu di Desa Salo Timur untuk berdaya, berkreasi, dan mandiri secara ekonomi. Harapannya, ibu-ibu di Desa Salo Timur dapat mengembangkan usaha batik, maggot, maupun budi daya lele sehingga mampu menambah pendapatan keluarga. Dengan demikian, perempuan desa tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu berperan lebih besar dalam pembangunan masyarakat, sekaligus tetap menjalankan tugas mulia sebagai seorang ibu,” ungkap Dwi Asta.

Dwi juga berharap 38 orang penerima manfaat bisa menjadi agen motivasi bagi perempuan lainnya di tingkat kabupaten hingga provinsi.

“38 orang penerima manfaat program dapat menjadi motivator bagi perempuan yang lain, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi nantinya,” tegasnya.

Perwakilan penerima manfaat, Nurhidayah Sari, menilai kolaborasi ini sebagai wujud nyata dukungan Srikandi PLN untuk menguatkan peran perempuan desa.

“Kami berterima kasih kepada PLN karena melalui Program Srikandi ini, perempuan desa kami bisa lebih berdaya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan berupa sarana dan pelatihan, tetapi juga menumbuhkan semangat baru bagi kaum perempuan untuk lebih percaya diri dalam berkarya. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan dapat menjadi motor penggerak kemandirian desa apabila diberikan ruang dan kesempatan,” ujar Sari.

Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Tengku Nurheryani Ahmad Yuzar, turut mengapresiasi pelaksanaan program ini.

“Program Srikandi PLN merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab PLN sebagai perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Program pemberdayaan perempuan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan keterampilan kepada masyarakat khususnya kepada kaum perempuan,” ujarnya.

Ia menekankan agar peserta benar-benar mengembangkan ilmu dan bantuan yang diterima.

“Ke depannya ibu-ibu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Para kader kesehatan yang mendapatkan bantuan bibit lele dan pakan diharapkan dapat berwirausaha ternak lele secara baik, sehingga usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat dan keluarga. Jika usaha itu dapat dikembangkan secara baik, maka juga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi yang signifikan dan membantu ekonomi keluarga,” jelasnya.

Menurutnya, budi daya maggot yang dikembangkan ibu-ibu desa juga memberikan manfaat ganda.

“Budi daya maggot dapat memanfaatkan sampah makanan rumah tangga yang kemudian dijadikan suplemen bagi ikan dan unggas. Maggot juga dapat diolah menjadi pupuk organik yang kaya akan nutrisi. Usaha ini dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi ibu-ibu yang menekuni budi daya maggot tersebut,” ungkap Tengku Nurheryani.

General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, menegaskan bahwa program pemberdayaan ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk mendukung masyarakat secara berkelanjutan.

“Selain berfokus pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, PLN juga berkomitmen menghadirkan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. PLN meyakini bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi. Melalui Program Srikandi, PLN ingin memastikan perempuan desa tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu memberi inspirasi serta membawa dampak positif bagi lingkungannya. Inilah wujud nyata kehadiran PLN untuk masyarakat, sejalan dengan semangat transisi energi dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Hendro.

Hendro juga menegaskan bahwa peresmian tiga sentra usaha baru di Desa Salo Timur menjadi simbol lahirnya semangat baru bagi kaum perempuan.

“Dengan diresmikannya Rumah Batik Moringa, Rumah Budi Daya Maggot, serta Kolam Budi Daya Ikan Lele ini, kami berharap fasilitas yang ada dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Ketiga rumah usaha ini bukan hanya sarana produksi, tetapi juga simbol kemandirian dan semangat baru perempuan Desa Salo Timur dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membangun desanya,” tegas Hendro.

Melalui Program Srikandi Movement, PLN menegaskan komitmennya untuk mendukung perempuan desa agar lebih mandiri, tangguh, dan berdaya saing, sekaligus menghadirkan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Program ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 5 – Kesetaraan Genderserta TPB 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang menjadi fondasi penting dalam mendorong masyarakat desa menuju kemandirian, inklusivitas, dan kesejahteraan berkelanjutan. (Rilis)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved