Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Batik dan Jalan Panjang UMKM Binaan PalmCo Menembus Pasar Modern

Sempena Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM batik binaan

Editor: FebriHendra
Foto/PTPN IV Regional III
MEMBATIK - Sempena Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM batik binaan. 

Hijrah kini telah memasarkan produknya melalui berbagai kanal daring dan aktif mengikuti pameran-pameran di tingkat nasional.

Sejumlah produknya bahkan diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.

Batik, Identitas Sekaligus Peluang

Batik adalah kekayaan budaya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak 2009.

Namun dalam realitas keseharian, banyak perajin batik yang masih berjuang menghidupi usahanya di tengah gempuran produk tekstil massal.

Inilah yang menjadi salah satu latar belakang program PalmCo. Di Jambi, misalnya, Batik Maryana milik Citra Amelia Futriana, yang sebelumnya hanya berproduksi untuk pesanan lokal, kini mulai dikenal di kancah nasional.

“Dulu, kami hanya menjual lewat mulut ke mulut. Sekarang, kami bisa ikut pameran, punya media sosial aktif, dan mulai punya pelanggan tetap dari luar daerah,” ujar Citra.

Dengan pendampingan dari PalmCo, para pembatik lokal seperti Citra tak lagi sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga memodernisasinya tanpa kehilangan nilai-nilai luhur.

Pewarna alami dari tumbuhan lokal tetap digunakan, namun dipadukan dengan motif dan produk turunan yang sesuai selera pasar milenial dari tas tangan hingga aksesori.

Strategi Jangka Panjang

Model pemberdayaan yang diterapkan PalmCo mencakup tiga pilar: pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan pemasaran.

Ketiganya dijalankan secara simultan dan berkelanjutan agar UMKM tidak hanya tumbuh sesaat, tetapi mampu bertahan dalam jangka panjang.

Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada social impact yang terukur.

PalmCo bahkan mendorong internalisasi nilai batik dalam budaya perusahaan, dengan mengajak seluruh karyawan mengenakan batik dalam kegiatan resmi maupun sehari-hari.

Hal ini menjadi simbol keterlibatan seluruh elemen perusahaan dalam upaya pelestarian budaya nasional.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved