Siswa Antusias Ikuti Lomba Edukasi dan Belajar Bersama Museum Sang Nila Utama Riau
Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Riau gelar edukasi budaya lewat dua kegiatan interaktif yang melibatkan pelajar SMP, SMA, dan SMK
Penulis: Budi Rahmat | Editor: FebriHendra
Ringkasan Berita:
- Museum Sang Nila Utama gelar edukasi budaya untuk pelajar SMP, SMA, dan SMK, yang bertujuan memperkuat peran museum sebagai ruang pembelajaran dan pelestarian budaya.
- Siswa SMP mengikuti lomba edukatif, sementara siswa SMA dan SMK terlibat dalam sesi belajar bersama yang berlangsung di Taman Budaya Riau hingga 13 November 2025.
- Kegiatan seperti menumbuk beras dengan alu dan lesung, serta lomba enggrang, balap bata, dan bakiak, digunakan untuk mengenalkan budaya Melayu Riau secara menyenangkan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Riau kembali menghidupkan semangat edukasi budaya lewat dua kegiatan interaktif yang melibatkan pelajar SMP, SMA, dan SMK, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program untuk memperkuat peran museum sebagai ruang pembelajaran dan pelestarian budaya.
Dua kegiatan utama yang digelar secara serentak di area Taman Budaya Riau, Jalan Sudirman, adalah Lomba Edukatif Museum untuk siswa SMP dan Belajar Bersama Museum untuk siswa SMA dan SMK. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Kamis, 13 November 2025.
Kepala UPT Museum Sang Nila Utama dan Taman Budaya Riau, Tengku Leni Rahayu S.Sos, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari strategi promosi dan edukasi budaya yang sejalan dengan program Kementerian Kebudayaan.
Baca juga: Pameran "Perempuan dalam Kebudayaan" Resmi Dibuka di Museum Sang Nila Utama Riau
Baca juga: Lebihi Target PAD per Tahun, Museum Sang Nila Utama Siap Naikan Pendapatan
“Kami manfaatkan momen ini untuk memperkenalkan museum sebagai ruang belajar yang menyenangkan dan penuh nilai budaya,” ujar Leni.
Salah satu kegiatan menarik adalah lomba menumbuk beras menggunakan alat tradisional seperti alu dan lesung. Siswa SMP diajak bekerja sama menghasilkan tepung dari beras yang mereka tumbuk dan ayak sendiri.
Selain itu, mereka juga mengikuti lomba permainan tradisional seperti enggrang, balap bata, dan bakiak.
Kreativitas di Balik Dinding Museum
Sementara itu, siswa SMA dan SMK mengikuti sesi Belajar Bersama Museum yang menggabungkan eksperimen sains dan seni.
Mereka diajarkan cara menghilangkan karat pada uang logam menggunakan parutan buah nenas, serta berkreasi dengan teknik ecoprint di atas kain.
“Ya ini baru tahu, ternyata nenas bisa dipakai untuk menghilangkan karat logam,” ujar Jemima Oktavia, siswa SMK 1 Pekanbaru.
Khairani Hafizah Putri dari SMA PGRI Pekanbaru juga mengaku senang bisa ikut serta.
“Senang. Bisa ikut kegiatan yang ada edukasinya. Jadi ada pengetahuan baru yang didapatkan,” katanya.
Selain kegiatan edukatif, Museum Sang Nila Utama juga tengah menggelar pameran temporer bertajuk Perempuan dalam Kebudayaan yang berlangsung dari 11 November hingga 10 Desember 2025.
Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari, tanpa dipungut biaya. (Tribunpekanbaru/Budi Rahmat)
| Bupati Meranti Lantik 62 Pejabat Baru, Termasuk 3 Kepala Dinas |
|
|---|
| DETIK-DETIK Mobil Bawa Uang Terbakar: Total Rp 1 Miliar Terbakar Lenyap |
|
|---|
| Kapolres Kuansing Tanam Pohon di Mapolres, Awali Penanaman Pohon Serentak |
|
|---|
| Ingin Generasi Rohul Sehat dan Cerdas, Pemkab Galakkan Gemarikan |
|
|---|
| 10 Contoh Soal Cerita SPLDV Lengkap dengan Penyelesaian atau Kunci Jawaban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Tengku-Leni-Rahayu-saat.jpg)