'Negeri di Atas Awan' Mahkota Puncak Bukit Suligi

Penulis: Donny Kusuma Putra
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Objek wisata Buntu Liarra‎ di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Donny Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, PASIRPANGARAIAN- Bagi para pencinta ketinggian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, ternyata punya objek wisata 'Negeri di Atas Awan', seperti halnya objek wisata Buntu Liarra‎ di Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Dimana, 'Negeri di Atas Awan' tersebut berada di puncak Bukit Suligi yang berlokasi Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau.‎

Mahkota atau puncak dari Bukit Suligi ini merupakan Fenomena awan seperti mengambang hanya bisa dinikmati di jam-jam tertentu, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB, sehingga pengunjung harus bermalam di puncak Bukit Suligi.

Untuk melihat keindahan Negeri diatas Awan tersebut, pengunjung harus mencapai puncak Bukit Suligi dengan cara berjalan dan mendaki. Tetapi jangan khawatir, ada relawan dari Komunitas Care Taker Desa Aliantan yang akan membantu dan memandu pengunjung untuk mendaki puncak Bukit Suligi yang indah, berada di ketinggian sekitar 812 meter di atas permukaan laut atau mdpl.

Kepala Desa Aliantan M. Rois Zakaria SE‎ mengungkapkan, untuk sampai ke puncak Bukit Suligi, dan merasakan seperti berada di 'Negeri di Atas Awan', pengunjung harus melewati jalan dari Dusun II Desa Aliantan sekira 21 kilometer.

Lebih lanjut dijelaskanya, dari Simpang Koto Kampar Aliantan atau Simpang Kokar‎, pengunjung akan disajikan objek wisata menarik, seperti Goa Garuda, Air Terjun Sikubin, Air Terjun Dayang, dan kawasan Bukit Suligi.

Rois mengaku, sejak puncak Bukit Suligi dikenal seperti 'Negeri di Atas Awan' satu tahun terakhir, pengunjung yang sudah mendaki ke puncaknya sekira‎ 2.700 orang.‎

Untuk sampai ke puncaknya, bisa memakan waktu 2 jam saat pengunjung ramai, namun saat pengunjung sepi, hanya membutuhkan waktu sekira 1 jam.

‎"Ada trek yang bisa dilalui dengan berjalan kaki, dan ada trek yang harus mendaki," jelasnya, Selasa (14/11/2017).

Lebih lanjut dijelaskanya, setiap pengunjung‎ akan dikenakan biaya Rp 35 ribu, sudah termasuk biaya parkir kendaraan, snack dan minuman, serta nasi bungkus.

Bagi pengunjung yang tertarik bisa menghubungi Care Taker Aliantan jauh hari sebelum mendaki di contact person: 085274375656.

Untuk memajukan objek wisata alam puncak Bukit Suligi ini, diakuinya, Care Taker Aliantan yang terbentuk 2016 lalu ini bekerjasama dengan komunitas My Trip My Adventure (MTMA) Rohul, dan MTMA Riau, serta komunitas pecinta alam lainnya.‎

"Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah hanya dari kantong sendiri. Mudah-mudahan ke depannya Insya Allah ada bantuan," harap

‎Dirinya mengaku, bantuan sangat diperlukan untuk membeli tali khusus yang dipakai untuk mendaki puncak Bukit Suligi, termasuk perkemahan dan peralatan masak yang diperlukan.

"Sebab pengunjung akan menikmati sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam), jadi satu malam harus menginap di puncak Bukit Suligi," ungkapnya.

Care Taker Aliantan juga membatasi pengunjung. Mereka hanya bisa melayani 50 pengunjung setiap pekannya, sebab kapasitas di puncak Bukit Suligi hanya bisa untuk menampung 50 orang.‎

"Jadi kalau lebih dari 50 orang dicancel atau dialihkan di pekan berikutnya. Karena daya tampung di puncak itu hanya untuk 50 orang," terangnya.‎

Rois juga mengingatkan ke pengunjung agar tidak membawa Narkoba atau minuman keras selama naik ke puncak Bukit Suligi. Pasalnya, sebelum mendaki, Care Taker Aliantan akan memeriksa bawaan setiap pengunjung.‎ Sebelum mendaki, pengunjung juga harus mengikuti ritual doa bersama untuk keselamatan.

"Jadi tidak sembarangan mendaki ke puncak Bukit Suligi," pesannya.‎

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rohul Drs. Yusmar M.Si menjelaskan, puncak Bukit Suligi seperti 'Negeri di Atas Awan', sebab ketinggiannya mencapai 812 mdpl, dan merupakan puncak tertinggi di wilayah Riau.‎

Yusmar mengaku, memang Disparbud Rohul akan mengembangkan objek wisata yang ada di kawasan Bukit Suligi berlokasi di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, dan akan bermitra dengan Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

Menurutnya, ‎Objek wisata puncak Bukit Suligi, merupakan objek wisata khusus, sebab jalurnya yang mendaki hanya disukai bagi para petualang atau para pecinta alam.

"Jadi objek wisata ini tentunya sangat pas bagi masyarakat pecinta alam, atau anak-anak ‎Mapala," ungkapnya.

Tags:

Berita Terkini