TERCYDUK. . .3 Hacker Mahasiswa Surabaya Ini Retas Sistem Elektronik di Los Angeles

Editor: harismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sindikat hacker asal Surabaya

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Usianya masih muda. Malah, mereka masih berstatus mahasiswa jurusan teknologi informasi.

Namun, tiga hacker (peretas situs) asal Surabaya telah merusak sistem elektronik Pemerintah Kota Los Angeles (LA) Ameriksa Serikat.

Baca: Surabaya Black Hat, Komplotan Hacker Mahasiswa yang Retas 44 Negara dalam 5 Menit Saja

Tak pelak ulah tersebut membuat gusar Pemerintah Amerika Serikat yang langsung menurunkan FBI.

Departement of Justice (Departemen Kehakiman) Amerika Serikat, Melalui Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat lalu berkoordinasi dengan Polri untuk menangkap para hacker tersebut.

"Untuk situs pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang terdeteksi baru satu, yaitu The City of Los Angeles. Yang disasar sistem elektronik ya, bukan situs yang mereka retas," ujar Kasubdit Cyber Crime Ditkrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Baca: VIDEO: Tersingkir dari Indonesian Idol, Marion Jola Tolak Maia Estianty dan Gabung Rumah Musik Ini

Menanggapi permintaan penegak hukum di Amerika Serikat (AS), Polda Metro Jaya kemudian menangkap tiga mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya yaitu AN (21), ATP (21), dan KRS (21).

Mereka meretas sekira 3.000 sistem elektronik dan situs internet di 44 negara.

"Semua (aparat penegak hukum di AS) sudah pada resah. Jadi, mereka melaporkan semua ke Internet Crime Complaint Center di bawah Departemen of Justice Amerka Serikat," ujar AKBP Roberto Pasaribu.

Roberto menerangkan, para tersangka menggunakan metode SQL Injection melalui bahasa pemrograman untuk melakukan peretasan.

Baca: Rektor UNP Imbau Civitas Akademika Dukung Arif di Liga Dangdut Indonesia. Ini Peserta Final Top 27

Ketiga tersangka merupakan anggota komunitas peretasan, Surabaya Black Hat.

Roberto tak bisa merinci perusahaan yang menjadi korban para peretas.

Polisi masih mendalami dalami dalang di balik tiga mahasiswa asal Surabaya yang melakukan peretasan 3.000 sistem elektronik dan situs internet di-44 negara.

Halaman
12

Berita Terkini