Dewan Dorong Pembangunan Rel Kereta Api di Kawasan Dumai, Namun Ini Syaratnya

Penulis: Alex
Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembersih rel

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Pihak DPRD Riau mendorong rencana pembangunan infrastruktur rel kereta api, yang rencananya akan dimulai dari kawasan Dumai pembangunannya. 

Wakil Ketu DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengatakan, saat ini sebagian bantalan rel kereta api sudah berada di kawasan Dumai, bahkan sejak tahun lalu. Hanya saja karena Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Riau belum siap, maka baru akan dilaksanakan tahun ini. 

Baca: Tak Mau Ikut Pelajaran Agama dan PKn, Bocah SD Pelaku Bom Gereja Punya Cita-cita Begini

"Lokasi pembangunan kereta api memang melewati kawasan hutan. Barang-barangnya sudah Dumai dan belum bisa dipasang, bantalan dan alat lainnya juga sudah sampai di Dumai," kata Dedet kepada Tribun, Senin (14/5/2018).

Ditambahkan pria yang akrab disapa Dedet ini, pihaknya akan duduk bersama dengan sejumlah pihak terkait, jelang mulai dilaksanakan program tersebut. 

"Kita akan duduk bersama dulu, untuk memastikan, schedulenya seperti apa, berapa lama pelaksanaan, pembangunannya, kapan selesainya dan membutuhkan tenaga kerja berapa banyak, kita akan mengundang sejumlah pihak terkait untuk membicarakan hal itu," imbuhnya. 

Baca: KLH Ajak Siswa SMP 6 Siak Hulu Lakukan Penghijauan

Dedet juga menegaskan, untuk tenaga kerja, pihaknya akan menekankan bahwa, harus berasal dari Riau, dan tidak datangkan dari luar. 

"Tenaga kerja itu harus dari dalam, kita tidak mau dari luar didatangkan ke sini. Kecuali kalau tidak ada lagi tenaga kerja orang Riau ini, maka silakan ambil dari luar, ini di daerah kita masih banyak yang nganggur kok dikasih kerjaan pada pihak lain Tapi kalau untuk tenaga ahli silakan saja," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau, Aherson mengatakan, hampir semua kendaraan bertonase besar tersebut adalah milik perusahaan besar yang beroperasi di Riau. 

"Akibatnya, jalan-jalan kita menjadi hancur. Uang perawatan jalan disediakan setiap tahun dengan sangat besar. Mungkin hanya tahun ini yang kurang, biasanya banyak," kata Aherson kepada Tribunpekanbaru.com.

Oleh karena itu, dikatakan Aherson, pihaknya akan mewacanakan pengalihan moda transportasi truk ke kereta api pengangkut barang.

Baca: Dewan Tunggu Komitmen Disnak dan Kesehatan Hewan Riau Soal Lelang Ternak

"Di daerah kita ini, banyak kendaraan yang dilewati truk yang mengangkut batu bara, kayu, sawit serta material berat lainnya. Karena jika melewati jalan umum, anggaran perawatan jalan akan semakin membengkak. Sedangkan yang diuntungkan adalah pihak swasta, dan perbaikan jalannya memakai anggaran pemerintah," jelasnya.

Dikatakan politisi Demokrat ini, dirinya juga akan mengusulkan kepada komisi terkait, yakni Komisi IV yang membidangi masalah pembangunan, dan tingkat pimpinan fraksi juga nantinya.

"Jalan itu sebenarnya tak layak dilewati kendaraan bertonase besar. Sudah sepatutnya beralih ke kereta api. Kalau Pemerintah tak sanggup buat rel kereta, bebankan kepada bisa swasta atau perusahaan-perusahaan besar. Karena selama ini anggaran daerah banyak habis untuk perbaiki jalan, sementara perusahaan yang ikut berandil besar terhadap rusaknya jalan tersebut, "ujarnya. 

Baca: Berhubungan Intim di Tengah Mayat Hingga Makan Daging Manusia, Ini 7 Fakta Kaum Aghori

Adapun mekanisme pengalihan nantinya, pihak swasta yang berkepentingan dengan moda transportasi diminta untuk membangun jalur kereta api tersebut. Jika tidak, menurut dia bisa juga dengan mendatangkan investor untuk memudahkan pemerintah.

"Kita tiap tahun memperbaiki. Jalan dan mengeluarkan uang prawatan. Berapa habis uang? Kalau swasta tak sanggup, tak usah operasi di sini. Ini akan segera kami rapatkaan. Kalau perlu kita portal jalan. Biar yang bisa lewat mobil kecil masyarakat saja, kalau mereka pihak perusahaan hanya mau memikirkan untung banyak saja," tuturnya. (ale) 

Berita Terkini