TRIBUNPEKANBARU.com -- Keluarga Rizki Ahmad (19) akhirnya akan memakamnya jenazah anaknya pada Kamis (12/7/2018).
Dilansir dari Kompas, Rizki Ahmad dinyatakan meninggal dunia oleh keluarganya, Rabu (11/7/2018) tengah malam sekitar pukul 00.00 WIB.
Menurut pantauan di rumah Rizky Ahmad di Jalan Danau Rangas, Palangkaraya, warga berdatangan untuk mendoakan jenazahnya sebelum dikuburkan di pemakaman muslim.
"Siang ini akan dikuburkan setelah salat zuhur," ujar H Amir, seorang warga yang hadir melayat.
Baca: VIDEO: Detik-Detik Upaya Penangkapan Pelaku Perampokan Bersenjata di Pekanbaru
Pihak keluarga menyatakan Rizki meninggal seusai mereka melakukan ritual sejak Senin (8/7/2018) terhadap jenazah anaknya yang meninggal dipatuk ular peliharaannya.
Dalam ritual, ular king kobra yang mematuk Rizki disandingkan dengan jenazahnya di dalam sebuah kelambu di rumah.
Kabarnya, ular tersebut sempat mematuk tubuh Rizki saat ritual.
Ritual dilakukan karena orangtua korban sempat melihat Rizki berkeringat, sehingga membatalkan pemakaman.
Dari ritual tersebut diharapkan ular menjadi lemas dan mati setelah mematuk jasad Rizki.
Baca: Perampokan Bersenjata di Pekanbaru Berhasil Kabur dan Bawa Sejumlah Harta Korban
Suardi Duyen, ayah korban, mengungkapkan, racun yang ada di tubuh Rizki Ahmad terhisap kembali melalui ritual itu.
"Harapan kami, ular itu akan menjadi lemas dan mati setelah mematuk tubuh Rizki, karena menghisap bisa ular yang ada di dalam tubuh Rizki, dan sehingga akhirnya menimbulkan kesembuhan bagi Rizki," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Rizki, warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tewas dipatuk king kobra piaraannya sendiri pada Minggu (8/7/2018).
Rizki selama ini memang dikenal sebagai seorang pecinta reptil di Palangkaraya.
Kejadian berawal ketika dia membawa ular king kobra di Bundaran Besar Palangkaraya.
Korban dan kawan-kawannya memamerkan sejumlah reptil termasuk ular king kobra miliknya kepada khalayak umum.
Baca: Berhasil Kabur, Mobil Pelaku Perampokan Bersenjata di Pekanbaru Ditinggal di Rumah Korban
Saking keasyikan ngobrol, Rizki lupa ular tersebut lepas dan kemudian mematuk lengan kanannya.
Sesaat setelah dipatuk ular piaraannya, korban tampak masih kuat hingga akhirnya dia mulai merasa pusing.
Rizki kemudian dilarikan ke RS Doris Sylvanus untuk diberikan pengobatan.
Keterangan dr Ricka Zaluchu, awalnya korban tampak kuat saja, namun setelah dilakukan perawatan beberapa jam kemudian kondisinya tampak memburuk.
"Dari IGD korban kemudian dipindahkan ke ruang ICU untuk perawatan lebih intensif," ujarnya.
Beberapa jam usai mendapat perawatan medis, Rizki dinyatakan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
Racun ular king kobra yang menggigit lengannya sudah menyebar hingga memecahkan pembuluh darahnya.
Diketahui, Rizki mendapatkan ular king kobra tersebut saat banjir menerjang Jalan Danau Rangas Kelurahan Bukittunggal Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya.
Saat itu ular itu tersangkut di jaring ikan yang dipasang warga di bawah rumah yang terendam banjir, Rabu (2/5/2018) lalu.
Pemilik rumah ketakutan, sehingga akhirnya Rizki, yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan, tak jauh dari lokasi penemuan ular, dipanggil untuk membantu.
Putra dari Suwardi Duyen dan Arbainah ini datang kemudian menangkap ular tersebut tanpa rasa takut, sehingga akhirnya ular king kobra tersebut dipeliharanya dan dilatihnya hingga akhirnya jinak.
Suwardi Duyen, bapak korban, mengaku ikhlas atas wafatnya Rizki.
"Meskipun berat tapi ini adalah kehendak Allah ta'ala, kami ikhlaskan," ujarnya saat ditemui di kamar jenazah RS Doris Sylvanus Palangkaraya.