Laporan Wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pengakuan Bocah 11 Tahun Korban Pencabulan, Diseret di Kamar hingga Dibanting di Taman
Anak dibawah umur kembali menjadi korban kekerasan seksual.
Korbannya kali ini adalah sebut saja Mawar (11) warga Kecamatan Minahasa Utara.
Mawar disetubuhi Brury (31) , seorang pekerja sebuah bangunan rumah sakit swasta.
Baca: Modus Remaja 16 Tahun Bunuh Pemandu Karaoke di Kamar Wisma, Cekik Usai Beri Uang Rp 100 Ribu
Baca: Video: Ini Penampakan Pipa Gas PT Chevron Terbakar di Duri. Dewi Kaget Saat Lewat
Baca: Episode Terakhir Drama Korea My ID is Gangnam Beauty Raih Rating Tinggi, Endingnya Bikin Baper
Dalam kesaksian korban, Brury yang merupakan seorang pekerja asal luar daerah menyekapnya di sebuah kamar dalam rumah penampungan pekerja rumah sakit tersebut.
Saat melakukan aksinya, tangan Mawar dalam keadaan terikat, bahkan Mawar juga diancam Brury untuk tidak memberitahu kejadian itu kepada kedua orangtuanya.
"Dia ancam akan bunuh dua orangtua saya, " kata Mawar seperti tribunpekanbaru.com kutip Tribunmanado.co.id, di rumahnya Minggu (16/08/2018) malam.
Mawar masih terlihat trauma.
Dia terus menundukkan kepala.
Remaja hitam manis ini bicara terbata-bata kalimat yang diucapkan terasa berat keluar dari mulutnya.
Sesekali Mawar menatap ke arah pekarangan dengan perasaan was-was.
Seolah Brury masih ada di sana.
Pekarangan itu menjadi tempat kedua Brury beraksi setelah rumah penampungan pada Sabtu (15/9/2018) sekira pukul 10 malam.
Aksi tersebut dipergoki Nini ibu korban.
"Saya lihat anak saya sedang memakai celana lantas di sana ada juga Brury, saya tanya apa yang kalian lakukan," kata dia.
Nini kemudian membawa Mawar di rumah untuk ditanyai. Mawar pun mengaku telah dicabuli.
"Katanya dirinya sudah dinodai, sudah dua kali," kata dia.
Kepada ibunya, Mawar membeber, kejadian pertama terjadi di rumah penampungan.
Kejadian kedua di pekarangan tak jauh dari rumahnya.
"Kali pertama saya diajak ke sana lantas langsung diseret ke dalam kamar, yang kedua saya ditarik oleh pelaku dari rumah lantas dibanting di kebun," katanya.
Dengan berang, Nini mencari Brury.
Nini yang berbadan besar mencekik kerah baju Brury dan menyeretnya ke rumah.
Gilanya, saat ditanyai, Brury masih saja mengancam Mawar.
"Dia sebut anak saya bohong, " kata dia.
Malam itu Nini segera melapor ke Polsek Dimembe. Kesempatan tersebut dipergunakam Brury yang baru tiga bulan berada di Manado untuk kabur.
Hingga kini aparat Polsek Dimembe masih mengejar Brury.
Nini mengaku tak menyangka Brury melakukan perbuatan itu.
Selama ini, beber dia, Brury sudah dianggap keluarga.
"Dia sangat ramah, logat jawanya khas," beber dia.
Ungkap dia, Brury sering makan di rumahnya.
Ia selalu makan mi Instan.
"Saya tak menyangka Ia setega ini, " kata dia.(*)
Baca: Telat dan Sembunyi di Ruangan, Puluhan Pegawai Setdakab Pelalawan Tak Ikut Upacara Hari Kesadaran
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pengakuan Bocah Korban Pencabulan yang Disekap: Saya Diseret, Diikat hingga Dibanting di Kebun