TRIBUNPEKANBARU.COM- Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan dirinya datang ke Kabupaten Aceh Singkil atas
undangan masyarakat biasa. Bukan atas undangan pejabat.
Pernyataan itu menepis anggapan jika ustadz sejuta follower tersebut, hanya datang bila yang mengundang pejabat.
"Tolong wartawan ditulis masyarakat yang undang saya datang," kata UAS saat berceramah di lapangan Meriam Sipoli,
Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (27/11/2018) malam sebagaimana dikutip dari Serambi Indonesia.
UAS hadir ke Aceh Singkil atas undangan masyarakat yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Aceh Singkil bekerja
sama dengan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) dan Ikatan Alumni Pesantren Darul Arafah (IKAPDA) Medan.
Dalam ceramahnya Ustadz Abdul Somad menceritakan dirinya pernah mondok di Pesantren Darul Arafah Medan, walau
tidak tamat.
Pada bagian lain ceramahnya UAS mengakui, Singkil merupakan negeri para ulama sebab di sanalah Syekh Abdurrauf As
Singkili dilahirkan. Dirinya pun sangat mengistimewakan Singkil, dengan menjadikan daerah itu sebagai penutup
rangkaian safari dakwah di Aceh.
Di sisi lain UAS mengingatkan sebagai daerah yang menyandang nama besar ulama Syekh Abdurrauf As Singkili,
masyarakat Singkil harus mampu menjadikan kabupaten itu sebagai daerah islami.
Baca: Ustaz Abdul Somad Jelaskan Hukum Gadaikan SK PNS di Bank untuk Dapat Kredit
Sebelumnya, dalam ceramahnya di Kota Subulussalam, Aceh, Selasa (27/11/2018), Ustadz Abdul Somad (UAS) mengulas
silsilah keluarga Syekh Abdurrauf yang tak banyak diketahui orang, bahkan peminat sejarah.
Menurut UAS, Syekh Abdurrauf As-Singkily merupakan anak Ali Fansury. Sementara Ali Fansury, masih memiliki
kekerabatan dengan Syekh Hamzah Fansury yang berasal dari Subulusalam.
”Sungai itu bercabang dua, sungai yang kiri tempatnya Tuan Hamzah Fansury dan yang kanan tempatnya Tuan Ali
Fansury. Ali Fansury punya anak laki-laki. Itulah Syekh Abdurrauf As-Singkily yang menjadi orang pertama
menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Melayu,” ungkapnya.
Baca: Bahas Pemilu, Ustaz Abdul Somad: Jika Ada Caleg Beri Uang, Ambil Uangnya, Tapi Jangan Pilih Orangnya
UAS pun menunjukkan rasa takjubnya kepada ketiga ulama ini. Meski mereka telah meninggal dunia, tapi masih
dianggap hidup lantaran karya-karyanya. Antara lain kitab-kitab terjemahan Alquran ke bahasa Melayu.
“Sementara, saat ini banyak yang masih hidup tapi dianggap telah mati,” katanya. Karena itu UAS pun meminta agar
masyarakat melanjutkan perjuangan ketiga ulama tersohor ini.
Terkait kemasyhuran Hamzah Fansury, UAS menyampaikan, beberapa doktor termasuk di Malaysia, banyak yang sukses
karena mengkaji karya-karya ulama ahli sastra, sufi dan filsafat tersebut.
”Maka itu mari kita dorong anak-anak kita masuk pesantren. Bapak-ibu kalau anaknya masuk pesantren jangan
menangis. Biarlah sekarang berpisah asal nanti anaknya sukses, daripada karena terlalu sayang, lantas ditaruh di bawah
ketiak. Besarnya tersandung narkoba, akhirnya kita menderita,” ungkap UAS di hadapan belasan ribu warga Kota
Subulussalam.
Baca: Ustaz Abdul Somad Minta Orangtua Dampingi Anak-anak Mereka Saat Nonton Film Kartun Ini
Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad (UAS) menyampaikan pesan agar Masyarakat Kota Subulussalam
menebarkan kebaikan dan keselamatan. Karena itu jangan sampai ada perkelahiannya hanya karena masalah pilkada
(pemilihan kepala daerah) atau pileg (pemilihan anggota legislatif).
Pesan itu disampaikan UAS saat berceramah di Lapangan Sada Kata, Selasa (27/11/2018) sore.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, kata ‘Subulussalam’ memiliki arti; jalan menuju keselamatan, yang merupakan
negerinya para ulama dan dai.
Bahkan karena keberadaan para ulama tersebut telah dijaga selama beribu tahun, jangan sampai rusak hanya karena
lima tahun kepentingan sesaat.
“Karenanya, siapapun pemimpin Subulussalam atau wakil rakyatnya ke depan, yang paling penting dijaga bagaimana
tetap cinta pada ulama,” ujarnya di depan ribuan jamaah Tabligh Akbar di Kota Subulussalam.
Sebelumnya, Ustadz Somad mengulas peran ulama asal Kota Subulussalam yang dulu menyatu dengan Kabupaten Aceh
Singkil.
Dikatakan, lewat torehan tangan atau karya ulama asal daerah ini, umat muslim di Indonesia bisa mengkaji Alquran.
Menurutnya, jika saja tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu (yang kemudian menjadi bahasa resmi Indonesia)
maka orang Melayu sendiri tidak akan paham isi Alquran.
Baca: Ketua MCI Upload Video Pendek Berisi Pesan Ustaz Abdul Somad, Apa Saja Pesan UAS untuk Para Mualaf?
Sebab, menurut Ustadz Abdul Somad, yang pertama kali menterjemahkan Alquran ke Bahasa Melayu/Indonesia adalah
Syekh Abdurrauf As-Singkily yang berasal dari Singkil-Subulussalam (masih satu rumpun).
Ia menjelaskan, Syekh Abdurrauf As-Singkily merupakan anak Ali Fansury. Sementara Ali Fansury, kata Ustadz Somad,
masih memiliki kekerabatan dengan Syekh Hamzah Fansury yang juga dari Subulussalam.
”Sungai itu bercabang dua, sungai yang kiri tempatnya Tuan Hamzah Fansury dan yang kanan tempatnya Tuan Ali
Fansury. Ali Fansury punya anak laki-laki, itulah Syekh Abdurrauf As-Singkily yang pertama menerjemahkan Alquran ke
dalam Bahasa Melayu,” ungkapnya.
“Saya bukan orang Aceh, tak paham Alquran bahasa Arab. Lalu datanglah Syekh Abdurrauf As-Singkily
menerjemahkannya ke Bahasa Melayu. Kalau bukan orang negeri Subulussalam, tak pandai kami baca Alquran. Tak
paham kami isi Alquran,” kata UAS.
Amatan Serambinews.com, belasan ribu warga Kota Subulussalam dan Singkil, tumpah ruah di Lapangan Sada Kata
untuk menyaksikan ceramah Ustadz Abdul Somad atau UAS, Selasa (27/11/2018) petang. Sebagian masyarakat dari
berbagai kalangan dan usia, rela duduk tanpa alas atau berdiri berjam-jam di bawah terik matahari, untuk
mendengarkan ceramah dari dai asal Riau ini.
Usai safari dakwah di Aceh selama 4 hari, mulai Rabu (28/11/2018) besok hingga Kamis
(29/11/2018), Ustaz Abdul Somad akan berkunjung ke Sumatera Selatan.
Selama 2 hari, 28-29 November 2018 , UAS akan memberikan tausiyah di Kota Palembang.
Maulid Arba’in 1440 H dimulai Ba’da Shalat Isya’ di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB).
Kemudian, pada hari Kamis, 29 November 2018, UAS akan menghadiri Tabligh Akbar Sei Lais Bersholawat Rangkaian
Maulid Arba’in 1440 H dalam rangka Tasyakkuran HUT POL AIRUD ke-68 dimulai Ba’da Shalat Isya’ di Lapangan Polair Sei
Lais, Jalan Mayor Zen Sei Lais.
Berikut jadwal Safari Dakwah Ustaz Abdul Somad LC MA, di Palembang, 28-29 November 2018.
Rabu, 28 November 2018
Tabligh Akbar Maspuroh dalam rangkaian Majelis Maulid Arba’in 1440 H dimulai Ba’da Shalat Isya’ di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB).
Kamis, 29 November 2018
Tabligh Akbar Sei Lais Bersholawat Rangkaian Maulid Arba’in 1440 H dalam rangka Tasyakkuran HUT POL AIRUD ke-68 dimulai Ba’da Shalat Isya’ di Lapangan Polair Sei Lais, Jl. Mayor Zen Sei Lais.(*)