Tekno

IMEI Ponsel Akan Divalidasi Jika BM Tak Bisa Digunakan, Xiaomi Indonesia Mulai Tolak Servis Hape BM

Penulis: CandraDani
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Xiaomi Mi A2 atau Mi 6X black market varian RAM 6/128GB

TRIBUNPEKANBARU.COM- Peredaran smartphone non-resmi atau kerap diistilahkan black market atau BM masih menjadi isu yang tak kunjung berkesudahan.

Hal ini meresahkan pemerintah, sebab transaksi jual-beli tersebut tak berkontribusi ke pendapatan negara.

Dikutip dari Kompas Tekno, di sisi lain, pengguna pun dirugikan karena jaminan garansi yang tak jelas jika terjadi kerusakan purnajual (after sales).

Apalagi, beberapa vendor smartphone tak lagi menerima perbaikan smartphone non-resmi di pusat servis (service center) mereka. Misalnya saja pabrikan China Xiaomi.

Baca: Xiaomi Redmi Note 7 Resmi Dirilis, Usung Kamera 48 Megapixel Banderol Harga Hanya Rp 2 Jutaan

Sejak September 2018, Xiaomi bersikap tegas tak menerima perbaikan smartphone rusak untuk produk-produknya yang tak dilabeli stiker “TAM” sebagai distributor resmi.

“Pusat servis resmi Xiaomi tidak lagi menerima perbaikan unit tidak resmi. Kami secara konsisten menghimbau pengguna kami untuk hanya membeli produk resmi karena berbagai alasan, termasuk layanan prioritas untuk software and hardware,” kata Country Manager Xiaomi Indonesia, Steven Shi, kepada KompasTekno, Jumat (11/1/2019).

Menurut dia, pengalaman pengguna merupakan hal utama bagi Xiaomi.

Produsen yang kerap merilis produk murah dengan spesifikasi tinggi itu mengklaim telah bekerja sama dengan pemerintah, mitra lokal, dan stakeholders lainnya untuk mendorong pembelian produk resmi Xiaomi.

Baca: VIDEO ; HP Baru Xiaomi Redmi 7 Dipijak Oleh 7 Pria Dewasa Dan Ajaibnya Selamat Bisa Berfungsi Normal

“Memerangi pasar gelap adalah upaya bersama. Bekerja sama dengan pemerintah merupakan hal yang penting bagi keberhasilan pemberantasan pasar gelap secara keseluruhan,” ia berujar.

Penerapan sistem validasi IMEI

Setiap tahunnya, kerugian negara akibat peredaran smartphone black market diestimasikan mencapai Rp 1 triliun.

Pada awal 2018, pemerintah mulai mencanangkan kebijakan validasi IMEI (International Mobile Equipment Identity) untuk memerangi fenomena ini.

Sistem validasi IMEI memungkinkan pelacakan status sebuah ponsel di Tanah Air, apakah dijual secara resmi atau tidak.

Apabila tidak terdaftar dalam sistem validasi, maka dipastikan bahwa perangkat tersebut ilegal dan tak bisa digunakan di Indonesia.

Kebijakan ini masih terus digodok oleh tiga kementerian, yakni Kementerian Perindustriak (Kemenperin), Kementerian Komunikas dan Informatika (Kominfo), serta Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Implementasinya ditargetkan mulai tahun ini, namun belum ada kepastian tanggalnya. Kita tunggu saja.

Untuk melihat seperti apa kerugian bagi pengguna jika memutuskan membeli ponsel black market, berikut ilustrasinya melalui sebuah video.

Bulan September 2018 lalu, Xiaomi Indonesia resmi merilis Mi A2 dan Mi A2 Lite.

Xiaomi Mi A2 merupakan penerus Mi A1, yang dibekali chipset Qualcomm Snapdragon 660, layar 5,99 inchi Full HD+, dengan aspek rasio 18:9.

Xiaomi Mi A2 yang resmi masuk Indonesia, tersedia varian memori RAM 4 GB dan 64 GB.

Baca: Xiaomi Mi A2 Vs Xiaomi Mi A1 Lite, Harga Beda Rp 700 Ribu, Pilih Mana? Ini Perbandingannya

Baca: Harga Sama dengan Realme 2 Pro RAM 8 GB, Xiaomi Mi A2 Versi RAM 6 GB Resmi Meluncur

 

Harga resmi Xiaomi Mi A2 di Indonesia adalah Rp 3.699.000.

Di India, baru saja dirilis Mi A2 dengan memori RAM lebih besar, yaitu 6GB dan internal 128 GB.

Xiaomi Mi A2 varian RAM 6 GB ini dijual seharga Rp 3,7 juta di India.

Sebelumnya, Xiaomi Mi A2 pertama kali dirilis memiliki dua kombinasi RAM dan ROM, yakni 4 GB/32 GB dan 4 GB/64 GB.

Selain memori RAM yang menjadi 6GB, spesifikasi lain tetap sama.

Mi A2 ini adalah Android One kedua Xiaomi dengan layar 5,99 inci resolusi 2.160 x 1.080.

Snapdragon 660

Kamera belakangnya 12 MP + 20 MP plus LED flash, sedangkan kamera selfie 20 MP plus AI scene.

Dengan speknya tersebut banyak pihak yang cukup menyukai kinerjanya yang kencang dan kameranya yang bagus.

Namun bagi penggemar game kelas berat, tentu butuh memori RAM lebih dan memori internal lebih besar agar bisa main banyak varian game.

Maka kehadiran Mi A2 varian RAM 6GB ini tentu begitu menggoda.

Sayangnya, belum jelas apakah Mi A2 RAM 6GB ini bakal masuk secara resmi ke Indonesia.

Di luar Indonesia, Mi A2 ini juga dikenal sebagai Mi 6X dan sudah masuk ke Indonesia sebagai barang tak resmi, BM alias Black Market.

Nah buat yang tak sabar menimang Mi A2 RAM 6GB, Mi 6X RAM 6GB bisa jadi alternatifnya.

Harga Mi A2 atau Mi 6X versi RAM 6GB/ROM 64GB di toko online Indonesia cukup terjangkau, yaitu mulai Rp 3,1 juta.

Sementara varian RAM 6GB/ROM 128 GB harganya Rp 3,4 juta.

Xiaomi Mi A2 Varian 6GB yang dijual online (via Grid.Id)

Yang perlu anda ingat adalah, resiko membeli smartphone BM alias Black Market dengan garansi distributor.

Resikonya, klaim garansi agak sedikit rumit belum lagi jika terjadi kerusakan maka sulit untuk diservis di sevice centre resmi.

Pastikan, toko tempat kamu membeli punya kredibilitas baik.

Sementara kalau mau beli di toko online, simak dulu sampai habis testimoni para pembeli sebelumnya.

Cari penjual yang punya pembeli banyak dengan mayoritas penilaian positif. (*)



Berita Terkini