Ada Ular Piton Besar di Toilet, Sang Istri Terkejut, Petugas Pun Tak Sanggup Mengatasinya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketika jeritan istrinya membangunkannya pada pukul 6.45 pagi, ia segera menemukan ular besar yang berada di toilet rumah mereka di Eunos, Singapura.
Selama dua jam, keluarga itu harus berurusan dengan piton 3 meter di rumah mereka sambil menunggu bantuan untuk datang.
Kejadian itu terjadi pada 30 Desember lalu.
Goh (60), mengatakan istrinya berlari ke kamar untuk membangunkannya.
"Dia mengatakan ada ular besar di toilet. Saya pikir dia melebih-lebihkan," katanya kepada The New Paper.
Tetapi ketika Goh pergi untuk memeriksa, dia melihat ular piton melingkar di sekitar keramik toilet dengan ukuran yang cukup membahayakan nyawa.
Goh berkata, "Saya tidak bisa berkata-kata."
"Saya pikir, bagaimana sesuatu yang menakutkan seperti itu bisa masuk ke rumahku?"
Baca: Detik-detik Ular Piton Jumbo Melilit Ibu & Anak, Kenali Cara Mengusir Hewan Melata Ini
Baca: Kisah Ibu dan Anak Luka-luka Berjuang dari Gigitan - Lilitan Ular Piton, Sarjiyem Lihat Banyak Darah
Baca: VIDEO: Detik-detik Harimau Masuk Pemukiman dan Terkam Kucing Warga di Agam Sumatera Barat
Pada saat itu, anak perempuan dan menantunya juga bangun dan memanggil Agri-Food and Veterinary Authority of Singapore (AVA) untuk meminta bantuan.
Pada saat yang sama, Goh memanggil Marine Parade Town Council (MPTC).
Dia tertegun ketika diberitahu bahwa dia harus memanggil perusahaan pengendalian hama untuk menangani masalah ini.
"Seluruh keluarga saya panik dan bingung harus berbuat apa. Istri saya berlarian di sekitar rumah dan kami takut ular itu akan memasuki ruangan kami."
Sementara itu, AVA memberi tahu putrinya bahwa mereka akan mengirim bantuan.
Keluarga itu mencoba mencari perusahaan pengendalian hama ketika ular piton itu bergerak dan melilitkan dirinya di sekitar pipa pembuangan kotoran.
Baca: Dorrr, Wajah Gadis Ini Hancur Tak Sengaja Menarik Pelatuk Pistol Sang Ayah saat Selfie di Kamar
Baca: Dihadiri Bidadari Indonesia, Kubu Prabowo Gelar Nobar Debat Capres 2014 Silam: Bahas Janji Jokowi
Baca: Astaga, Ibu dan Anak Kompak Jual Pelajar dengan Tarif Rp 500 Ribu hingga Rp 900 Ribu
Baca: Hati-hati Instal Aplikasi Di Play Store, Ponsel Anda Bisa Terinfeksi Malware Dan Menguras Baterai
Goh berkata, "Itu sangat kacau. Banyak perusahaan pengendalian hama tidak merespon, dan beberapa mengatakan mereka tidak bisa menangani piton."
"Kami benar-benar sudah kehabisan akal."
Akhirnya, putrinya tiba di sebuah perusahaan yang setuju untuk membantu.
Tetapi ketika karyawannya datang, dia mengatakan ular itu terlalu besar dan dia harus meminta bala bantuan.
Tim tiba pukul 8 pagi dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menangkap ular piton, yang kemudian dilepaskan di daerah berhutan.
Ketika dihubungi, perusahaan pengendalian hama memberi tahu The New Paper bahwa ular itu panjangnya 3 meter dan setidaknya berdiameter 10 cm.
Juru bicaranya mengatakan bahwa keluarga itu diminta keluar dari rumah mereka karena itu adalah operasi yang berbahaya.
Goh, yang membayar 400 dolar AS (Rp5,6 juta) untuk menyingkirkan piton, mengatakan, "Kami merasa benar-benar tak berdaya."
"Ular itu bisa menggigit kami. Hidup kami bisa dipertaruhkan."
"Jika ini terjadi lagi, kami berharap seseorang bisa datang sampai bantuan yang relevan tiba."
Baca: Bukan di Mesir, Ilmuwan Klaim Gunung Padang Merupakan Struktur Piramida Tertua di Dunia
Baca: Istri Gerebek Suami yang Selingkuh dengan Mahasiswi, Ini Sosok Dosen Bergelar Doktor Itu
Baca: 90 Persen Artis Ikut Prostitusi, Nikita Mirzani: Mau Bergaya Kurang Uang, Mereka Ambil Jalan Pintas
Seorang juru bicara MPTC mengatakan kepada The New Paper bahwa Goh telah menelepon hotline Essential Maintenance Services Unit (EMSU), yang menangani permintaan terkait tenaga listrik dan gangguan pasokan air.
Dia mengatakan AVA adalah otoritas yang tepat untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan gangguan hewan.
Juru bicara itu mengakui bahwa agen layanan EMSU "bisa melakukan yang terbaik dengan memberikan lebih banyak informasi untuk lebih membantu penduduk dalam situasi itu".
"Kami bekerja sama dengan penyedia layanan untuk meningkatkan proses ini," tambahnya.
Seorang juru bicara AVA mengatakan, pihaknya segera menanggapi masalah ular masuk rumah itu, dan sedang dalam perjalanan ke rumah Goh ketika putrinya menelepon dan mengatakan bahwa ular itu telah ditangkap.
Wakil kepala eksekutif Acres, Kalai Vanan mengatakan kepada The New Paper bahwa pemilik rumah harus menghindari menelepon perusahaan pengontrol hama karena ada kasus-kasus hewan liar, seperti ular, dibunuh atau dilukai karena penanganan yang tidak tepat.
"Memanggil perusahaan pengontrol hama untuk menangani hewan seperti ular ini adalah salah... Ular adalah hewan liar yang dilindungi oleh hukum," tambahnya. (Adrie P. Saputra/Intisari)