AWAS Demam Berdarah Dengue. Ini 10 Daerah Paling Rawan DBD di Indonesia, Daerah Anda Nomor Berapa ?

Editor: Rinal Maradjo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demam Berdarah Dengue

Awas Demam Berdarah Dengue. Ini 10 Daerah Paling Rawan DBD di Indonesia, Daerah Anda Nomor Berapa ?

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kementerian Kesehatan melansir data sementara kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia, Kamis(31/2/2019).

Dari data itu, Provinsi Jawa Timur menduduk peringkat teratas dalam jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD)

Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan dari awal tahun hingga 29 Januari 2019 menunjukkan, jumlah kasus DBD di Jawa Timur mencapai 20 persen dari total laporan kasus yang diterima dari seluruh Indonesia, yaitu 13.683 kasus.

Baca: Dua Korban Meninggal Dunia Akibat DBD, Diskes Riau Belum Tetapkan Status KLB, Alasannya Ini

Baca: Kasus DBD di Riau Meningkat, Sudah Ada 2 Anak Meninggal Dunia

Berikut ini adalah 10 provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi selama sebulan terakhir:

1. Jawa Timur 2.657 kasus

2. Jawa Barat 2.008 kasus

3. Nusa Tenggara Timur 1.169 kasus

4. Jawa Tengah 1.027 kasus

5. Sulawesi Utara 980 kasus

6. Lampung 827 kasus

7. DKI Jakarta 613 kasus

8. Sulawesi Selatan 503 kasus

9. Kalimantan Timur 465 kasus

10. Sumatera Selatan 353 kasus

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama, namun tren di wilayah berubah.

"Yang tahun 2018, itu Kota Malang tertinggi, tetapi saat ini Kabupaten Kediri," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Meski demikian, daerah yang telah menyatakan kasus DBD sebagai kejadian luar biasa (KLB) dengan laporan wabah (W1) adalah Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara.

"Kabupaten Kapuas pernah sudah mencabut KLB-nya karena kondisi sudah terkendali," tutur Nadia. Sementara itu, angka kematian yang disebabkan kasus DBD mencapai 133 orang.

Angka kematian tertinggi terjadi di Jawa Timur, yaitu 47 orang, lalu NTT dengan 14 orang, Sulawesi Utara dengan 13 orang, dan Jawa Barat dengan 11 orang, serta Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah masing-masing 9 orang.

KASUS DBD di PEKANBARU

Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga pekan ketiga Januari 2019 terus bertambah.

Pada pekan ketiga awal tahun ini ada tujuh pasien DBD, sedangkan pada pekan pertama dan kedua Januari 2019 masing-masing terdapat dua orang warga yang terjangkit.

Saat ini jumlah pasien DBD yang dapat perawatan medis mencapai sebelas orang pasien.

"Ada tren peningkatan kasus DBD. Kondisi ini lantaran memasuki musim pancaroba atau peralihan," jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution kepada Tribun, Kamis (24/1/2019).

Menurutnya, kebanyakan yang jadi pasien DBD yakni remaja usia 15 hingga 19 tahun.

Ada tujuh pasien remaja yang sudah mendapat perawatan. Sedangkan empat pasien lainnya sudah dewasa.

Pasien terbanyak ada di Kecamatan Sukajadi yakni tiga pasien. Lalu dua pasien masing-masing di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Tampan.

Kemudian masing-masing satu pasien di Kecamatan Sail, Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Rumbai Pesisir.

"Kami imbau masyarakat untuk waspadai DBD. Sebab saat ini sudah masuk musim peralihan hujan dan panas," paparnya.

Indra menyebut pihak dinas sudah melakukan proses fogging di sejumlah lokasi. Mereka sudah melakukan pengasapan di Payung Sekaki dan Sukajadi.

"Kami juga lakukan fogging di Puskesmas Garuda, Marpoyan untuk antisipasi penyebaran DBD," terangnya.

Masyarakat juga mesti mewaspadai lingkungan di sekitarnya untuk mengantisipasi munculnya genangan air.

Genangan air memicu berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan penyakit DBD. (*)

Berita Terkini